Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Persepsi

“PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI STANDAR PROSES DI SMP N 87 JAKARTA”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran tidak sesuai dengan konsep pembelajaran yang mengacu pada standar proses 2. Banyaknya guru yang tidak mengerti konsep pembelajaran yang mengacu pada standar proses 3. Pengawas belum paham akan konsep pembelajaran yang mengacu pada standar proses 4. Upaya pengawas agar para guru paham konsep pembelajaran yang mengacu pada standar proses 5. Sarana prasarana media pembelajaran yang belum lengkap untuk proses pembelajaran yang mengacu pada standar proses 6. Belum efektifnya kinerja supervisor 7. Rendahnya prestasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka untuk memfokuskan penelitian penulis membatasi permasalahan pada: 1. Banyaknya guru yang tidak mengerti konsep pembelajaran yang mengacu pada standar proses 2. Belum efektifnya kinerja supervisor 3. Rendahnya prestasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan “Bagaimana kinerja pengawas dalam meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan konsep pembelajaran yang mengacu pada standar proses

E. Manfaat Penelitian

• Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang kinerja pengawas dalam melaksanakan supervisi standar proses • Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan menjadi masukan tentang pentingnya pengawasan standar proses. • Bagi jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan dan Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah, diharapkan dapat menambah perbendaharaan karya ilmiah serta mejadi tolok ukur dalam mengembangkan administrasi pendidikan BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi Persepsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu perception, yang berarti pengamatan 1 . Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokouskan objek-objek disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau disebut persepsi. 2 Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luar. Stimulus 1 W.J.S Poerwadarminta, Kamus lengkap Inggris Indonesia, Bandung: Hasta, 1982, h. 143. 9 2 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1982, cet. II, h. 39. yang mengenai induvidu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu. Proses inilah yang dimaksud dengan persepsi. Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan. Bila yang dipersepsi dirinya sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang disebut persepsi diri self- perception. Karena dalam persepsi itu merupakan aktifitas yang integrated, maka seluruh apa yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut. Berdasarkan atas hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun stimulusnya sama, tetapi karena pengalaman tidak sama, kemampuan berfikir tidak sama, kerangka acuan tidak sama, adanya kemungkinan hasil persepsi antara individu satu dengan individu yang lain tidak sama. Keadaan tersebut memberikan gambaran bahwa persepsi itu memang bersifat individual. 2. Hakikat persepsi. 3 1. Persepsi Merupakan Kemampuan Kognitif Persepsi ternyata banyak melibatkan kegiatan kognitif. Pada awal pembentukan persepsi, orang telah menentukan apa yang telah akan diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian lebih besar kemungkinan kita akan memperoleh makna dari apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengalaman yang lalu, dan dikemudian hari akan diingat kembali 2. Peran Atensi Dalam Persepsi Selama kita tidak dalam keadaan tidur, maka sejumlah rangsangan yang besar sekali saling berlomba menurut perhatian kita. Biasanya, 3 Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada Media, 2004, cet. I, h. 91-93. manusia dan hewan lainnya akan memilih mana rangsangan tersebut yang paling menarik dan paling mengesankan. Keterbukaan kita untuk memilih inilah yang disebut dengan atensi atau perhatian. Beberapa psikologi melihat atensi sebagai jenis alat saringan filter, yang akan menyaring semua informasi pada titik yang berbeda dalam proses persepsi. Sebaliknya, psikologi lain yakni bahwa manusia mampu memusatkan atensinya terhadap apa yang mereka kehendaki untuk dipersepsikan, dengan secara aktif melibatkan diri mereka dengan pengalaman-pengalaman tanpa menutup rangsangan lain yang saling bersaing. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Persepsi merupakan proses mengorganisasikan yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat inderanya dan menggabungkan data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono terdapat enam faktor yang mempengaruhi persepsi. 4 yaitu: 1. Perhatian: biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsanagan yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu dengan orang lain, menyebabkan perbedaan persepsi antara mereka. 2. Set: set adalah harapan seseorang akan rangsangan yang akan timbul. Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis “start” terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat mana ia harus mulai berlari. 3. Kebutuhan: kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. 4. Sistem Nilai: sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. 5. Ciri Kepribadian: ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi. 6. Gangguan Kejiwaan: gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahn persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dengan ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja 4 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, cet. VIII, h. 43-44.

B. Kinerja

Dokumen yang terkait

Persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas sekolah di smk negeri 1 cikarang barat

2 12 105

An item analysis on discriminating power of english summative test ( a case study of second year of SMPN 87 Pondok Pinang)

1 24 54

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI KINERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMPN SUB RAYON 4 BANDAR LAMPUNG

1 26 196

Kesiapan Guru dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 87 Jakarta

1 35 185

PENINGKATAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIK MELALUI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH METODE MONITORING DAN EVALUASI DI KOTA BINJAI.

2 14 34

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 3 19

PENGARUH PERSEPSI GURU KIMIA DAN SUPERVISI PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU KIMIA SMA SE-KABUPATEN DELI SERDANG DALAM TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 21

View of Pengaruh Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran IPA di SMPN Tungkal Jaya

1 0 20

Hubungan persepsi guru tentang supervisi akademik dengan kinerja guru di SMA Yos Sudarso Sokaraja - USD Repository

0 2 122