Memberikan masukan dan bimbingan kepada para guru Melakukan perencanaan dan pengawasan.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban sering, hal ini sesuai dengan jawaban responden yaitu sering 47,37, kadang-kadang 44,74, tidak pernah 7,89, selalu 0. Ini berarti bahwa pengawas sering melakukan pemantauan terhadap guru mengenai pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Tabel 28 Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses pembelajaran No Alternatif Jawaban Frekuensi 27 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 16 19 3 42,11 50 7,89 Jumlah N 38 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 50, sering 42,11, tidak pernah 7,89, selalu 0. Ini berarti bahwa pengawas jarang menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana atau guru untuk pengelolaan proses pembelajaran. Sarana dan presarana sangat dibutuhkan disetiap sekolah untuk proses pembelajaran, dengan adanya sarana yang lengkap maka proses pembelajaran akan lebih efektif. Tabel 29 Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran khususnya yang dilakukan oleh para guru No Alternatif Jawaban Frekuensi 28 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 1 7 21 9 2,63 18,43 55,26 23,68 Jumlah N 38 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 55,26, tidak pernah 23,68, sering 18,43, selalu 2,63. Ini berarti bahwa pengawas jarang melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran khususnya yang dilakukan oleh para guru. Proses BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Supervisi standar proses sangat penting di lakukan oleh pengawas sekolah, karena dalam mencapai standar proses yang baik dibutuhkan pengawas yang baik, jika pengawas sekolah memiliki kemampuan supervisi yang berkualitas, maka kualitas kepala sekolah pun akan meningkat, kepala sekolah harus dibekali kemampuan mengelola sekolah secara profesional sehingga akan terlihat perkembangan sekolahnya, Salah satu sasaran supervisi adalah penerapan standar proses pendidikan di suatu sekolah, karena penerapan standar proses pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan bertujuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Untuk menjadi seorang pengawas ada beberapa persyaratan yang yang harus dipenuhi, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan sebagainya. Di SMP N 87 Jakarta pengawas memiliki latar belakang pendidikan S1 Strata Satu. Pengawas pernah bekerja sebagai guru dan kepala sekolah, dengan usianya 50 tahun saat ini sudah satu tahun ia menjabat sebagai pengawas di sekolah ini. Berdasarkan deskripsi dan analisis data dan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bahwa kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi standar proses kurang efektif karena pengawas jarang melakukan kunjungan ke sekolah, kadang-kadang dalam satu semester hanya sekali atau 62 tidak pernah datang, dan pengawas akan diundang pada saat sekolah sedang membutuhkan ide dan saran, biasanya pada saat rapat sekolah.

B. Saran

1. Hendaknya pengawas lebih sering berkunjung ke sekolah umtuk membina dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaranbimbingan dan kualitas hasil belajar. 2. Hendaknya pengawas sekolah dapat menjadi partner kerja yang serasi dengan pihak sekolah dalam memajukan sekolahnya. 3. Hendaknya pengawas harus lebih memperhatikan tingkat pendidikan guru, agar guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Dokumen yang terkait

Persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas sekolah di smk negeri 1 cikarang barat

2 12 105

An item analysis on discriminating power of english summative test ( a case study of second year of SMPN 87 Pondok Pinang)

1 24 54

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI KINERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMPN SUB RAYON 4 BANDAR LAMPUNG

1 26 196

Kesiapan Guru dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 87 Jakarta

1 35 185

PENINGKATAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIK MELALUI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH METODE MONITORING DAN EVALUASI DI KOTA BINJAI.

2 14 34

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 3 19

PENGARUH PERSEPSI GURU KIMIA DAN SUPERVISI PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU KIMIA SMA SE-KABUPATEN DELI SERDANG DALAM TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 21

View of Pengaruh Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran IPA di SMPN Tungkal Jaya

1 0 20

Hubungan persepsi guru tentang supervisi akademik dengan kinerja guru di SMA Yos Sudarso Sokaraja - USD Repository

0 2 122