dan sebaliknya jika mereka bersikap negative terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang
dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.
C. Pengawas
1. Pengertian Pengawas
Pengawas adalah salah satu tenaga kependidikan, yang bertugas memberikan pengawasan agar tenaga kependidikan guru, kepala sekolah,
personil lainnya di sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan baik
12
. Pengawas adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai
pelaksana tekhnis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah yang telah ditunjuk dan ditetapkan dalam upaya
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar untuk mencapai tujuan pendidikan
13
. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa keberadaan pengawas sangat dibutuhkan untuk dapat memantau seluruh kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang berlangsung pada setiap unit sekolah. Keberadaan pengawas bukanlah untuk mencari cari kesalahan dan kekurangan yang
dilakukan sekolah dalam melaksanakan peran dan fungsinya, tetapi pengawas lebih berfungsi sebagai pemberi solusi atas masalah dan hambatan yang
dialami sekolah. Peraturan pemerintah no 19 Tahun 2005 Bab VI mengenai standar
pendidik dan tenaga kependidikan, dalam pasal 1 Pengawasan pada pendidikan formal dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan. Pasal 2
kriteria minimal untuk menjadi pengawas satuan pendidikan meliputi, pertama berstatus sebagai guru sekurang-kurangnya 8 delapan tahun atau
12
Amiruddin Siahaan dkk, Manajemen Pengawas Pendidikan, Ciputat: Quantum Teaching, 2006 cet. I, h. 1
13
N.A. Suprawoto, “Hakikat Pengawas Sekolah”, dari www.N.A.suprawoto.wordpress.com, 15 Desember 2009.
kepala sekolah sekurang-kurangnya 4 empat tahun pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan satuan pendidikan yang diawasi.
14
2. Fungsi Pengawas
Menurut Rohani HM 1991:72 terdapat 8 fungsi pengawas, yaitu: a.
Mengkoordinasikan semua usaha sekolah b.
Memperlengkapi kepemimpinan sekolah c.
Memperluas pengalaman guru-guru d.
Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif e.
Memberikan fasilitas penilaian yang terus menerus f.
Menganalisis situasi belajar dan mengajar g.
Memberikan pengetahuanskill setiap anggota staff h.
Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru.
15
3. Kompetensi Pengawas
Secara sederhana kompetensi diartikan seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan yang harus dimiliki dan
dimiliki seseorang dalam rangka melaksanakan tugas pokok, fungsi dan
tanggungjawab pekerjaan danjabatan yang disandangnya.
Kompetensi pengawas sekolah adalah seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan,sikap,nilai dan keterampilan yang harus dikuasai dan
ditampilkan oleh pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah-sekolah binaannya
16
Menurut Nana Sudjana ada 6 kompetensi pengawas diantaranya:
17
1. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian pengawas sekolahmadrasah adalah kemampuan pengawas sekolah dalam menampilkan dirinya atau
performance diri sebagai pribadi yang:
14
Risa, “Perekrutan Pengawas Sekolah”, dari www. Kriteria Pengawas Sekolah. htm, 4 September 2009
15
Amiruddin Siahaan dkk, Manajemen Pengawas Pendidikan, h. 4
16
Indra, “Pengertian Kompetensi Pengawas Sekolah”, dari www. Blog Pengawas Indonesia.htm, 28 Maret 2009.
17
Suwarto, “Pengawas Sekolah yang Profesional”, dari www. Kompetensi Pengawas Sekolah.html,
1. bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas pokoknya
2. kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah
3. ingin tahu hal-hal baru tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni 4.
memiliki motivasi kerja dan bisa memotivasi orang lain dalam bekerja.
Makna dari kompetensi kepribadian sebagaimana dikemukakan di atas adalah sikap dan perilaku yang ditampilkan pengawas sekolah dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mengandung empat karakteristik di atas. Ini berarti sosok pribadi pengawas sekolah harus
tampil beda dengan sosok pribadi yang lain dalam hal tanggung jawab, kreatifitas, rasa ingin tahu dan motivasi dalam bekerja. Sosok pribadi
tersebut diharapkan menjadi kebiasaan dalam perilakunya. 2.
Kompetensi Sosial Kompetensi sosial pengawas sekolah adalah kemampuan pengawas
sekolah dalam membina hubungan dengan berbagai pihak serta aktif dalam kegiatan organisasi profesi pengawas.
Kompetensi sosial pengawas sekolah mengindikasikan dua keterampilan yang harus dimiliki pengawas sekolah yakni1 keterampilan
berkomunikasi baik lisan atau tulisan termasuk keterampilan bergaul dan2 keterampilan bekerja dengan orang lain baik secara individu
maupun secara kelompok organisasi. Keterampilan ini mensyaratkan tampilnya sosok pribadi pengawas yang luwes, terbuka, mau menerima
kritik serta selalu memandang positif orang lain. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial pengawas sekolah sebagaimana dijelaskan di atas
hanya tambahan dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru dan kepala sekolah Karena pengawas sekolahmadrasah berasal dari guru
atau kepala sekolah sehingga kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru atau kepala sekolah sudah melekat pada dirinya.
3. Kompetensi Supervisi Akademik
Kompetensi supervisi akademik adalah kemampuan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina
guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya agar berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi
akademik adalah guru dalam proses belajar mengajar pembelajaran. Materi pokok dalam proses pembelajaran adalah penyusunan silabus dan
RPP, pemilihan strategimetodeteknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil
pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Berikut adalah kompetensi inti dari dimensi kompetensi supervise
akademik. 1.
menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran
2. menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan
kecenderungan proses pembelajaranpembimbingan tiap mata pelajaran
3. membimbing guru dalam menyusun silabus mata pelajaran
berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
4. membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategimetodeteknik pembelajaran’bimbingan setiap mata pelajaran membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran tiap mata pelajaran. 5.
membimbing guru dalam menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran tiap mata pelajaran.
6. membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran di
laboratorium dan di lapangan.
7. membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengem -bangkan
dan menggunakan media serta fasilitas pembe-lajaranbimbingan. 8.
membimbing guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaranbimbingan
4. Kompetensi supervisi manajerial
Kompetensi supervisi manajerial adalah kemampuan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan manajerial yakni menilai dan
membina kepala sekolah dan tenaga kependidikan lain yang ada di sekolah dalam mempertinggikualitas pengelolaan dana dministasi sekolah.
Standar administrasi dan pengelolaan sekolah secara konseptual dan operasional tersirat dan tersurat dalam rumusan kompetensi inti kepala
sekolah Permendiknas No. 13 Tahun 2007 khususnya pada dimensi kompetensi manajerial. Selain itu dalam kompetensi manajerial pengawas
sekolah, pengawas dituntut juga untuk menguasai program dan kegiatan bimbingan konseling serta memantau pelaksanaan standar nasional
pendidikan di sekolah binaannya. Untuk itu pengawas sekolah harus menguasai teori, konsep serta prinsip tentang metode dan teknik supervisi
pendidikan berikut aplikasinya dalam penyusunan program dan praktek pengawasan manajerial.
Berikut ini kompetensi inti yang harus dimliki pengawas sekolah dalam dimensi kompetensi supervisi manajerial.
1. menguasai pengetahuan tentang metode, teknik dan prinsip-prinsip
supervisi dalam meningkatkan mutu pendidikan 2.
menguasai teknik menyusun program pengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan sekolah binaan
3. menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah binaannya
4. teknik menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya pada sekolah binaannya
5. membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi
satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah
6. membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan
konseling di sekolah 7.
mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil- hasil yang dicapainya untuk menemukan ke-lebihan dan
kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya 8.
memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah
mempersiapkan akreditasi sekolahnya. 5.
Kompetensi Evaluasi Pendidikan Kompetensi evaluasi pendidikan adalah kemampuan pengawas sekolah
dalam kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi untuk menentukan tingkat keberhasilan
pendidikan. Materi pokok kompetensi evaluasi pendidikan adalah penilaian proses
dan hasil belajar, penilaian program pendidikan, penilaian kinerja guru, kinerja kepala sekolah dan kinerja sekolah. Penilaian itu sendiri diartikan
sebagai proses memberikan pertimbangan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Oleh sebab itu ciri dari kegiatan penilaian adalah adanya obyek
yang dinilai, adanya kriteria yang dijadikan indikator keberhasilan dan adanya interpretasi dan judgement. Setiap kegiatan penilaian akan
menghasilkan data hasil penilaian yang harus diolah dan dianalisis untuk pengambilan keputusan.
Dimensi kompetensi evaluasi pendidikan terdiri atas enam kompetensi inti yakni:
1. menyusun kriteria dan indikator keberhasilan
pembelajaranbimbingan 2.
membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaranbimbingan
3. menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam
melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya dalam meningkatkan mutu pendidikan
4. memantau pelaksanaan pembelajaranbimbingan dan hasil belajar
siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaranbimbingan
5. membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk
perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran bimbingan 6.
mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah.
6. Kompetensi Penelitian dan pengembangan
Kompetensi penelitian dan pengembangan adalah kemarnpuan pengawas sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian
pendidikanpengawasan serta menggunakan hasil-hasilnya untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
Penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi untuk memecahkan masalah praktis dan
untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan metode ilmiah yakni memecahkan masalah dengan menggunakan logika berpikir
yang didukung oleh data empiris. Logika berpikir tampak dalam prosesnya dengan menempuh langkah-langkah yang sistematis mulai dari
pengumpulan data, mengolah dan menafsirkan data, menguji data sampai menarik kesimpulan. Data dikatakan empiris sebab menggambarkan apa
yang terjadi di lapangan. Dalam kompetensi penelitian materi yang perlu dikuasai pengawas
sekolah antara lain pendekatan, metode dan jenis penelitian, merencanakan dan melaksanakan penelitian, mengolah dan menganalisis data, menulis
laporan hasil penelitian sebagai karya tulis ilmiah serta memanfaatkan hasil-hasil penelitian. Kompetensi penelitian bagi pengawas bermanfaat
ganda yakni manfaat untuk dirinya sendiri agar dapat menyusun karya
tulis ilmiah KTI berbasis penelitian dan manfaat untuk membina guru dan kepala sekolah dalam hal merencanakan dan melaksanakan penelitian
khususnya penelitian tindakan. Dimensi kompetensi penelitian dan pengembangan terdiri atas delapan
kompetensi inti yakni: 1.
menguasai berbagai pendekatan, jenis dan metode penelitian dalam pendidikan
2. menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik
untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karir profesinya
3. menyusun proposal penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif
maupun penelitian kuantitatif 4.
melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat
bagi tugas pokok dan tanggungjawabnya 5.
mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif
6. menulis karya tulis ilmiah dalam bidang pendidikan dan
kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan
7. menyusun pedomanpanduan dan atau bukumodul yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan 8.
memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah.
Dalam pengertian kompetensi pengawas sekolah sebagaimana dikemukakan di atas tersirat adanya tiga ciri utama kompeten. Ketiga ciri
tersebut adalah: a.
Adanya substansi atau materi yang harus dikuasai pengawas sekolah yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya
b. Adanya performance atau tampilan prilaku nyata dari pengawas
sekolah dalam dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai pencerminan dari materi yang telah dikuasainya serta
c. Adanya hasil dari performancetampilan perilaku nyata pengawas
sekolah dalam bentuk hasil-hasil pengawasan yang tampak dari kinerja sekolah yang dibinanya
4. Ruang Lingkup Kepengawasan
Tugas pokok pengawas sekolahsatuan pendidikan adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi,
baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas minimal ada tiga kegiatan yang harus
dilaksanakan pengawas yakni: 1.
Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,
2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah
beserta pengembangannya, 3.
Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder
sekolah.
18
Berdasarkan dari tugas pokok pengawas satuan pendidikan, maka ruang lingkup kegiatan dalam program pengawasan adalah sebagai
berikut: 1.
Penilaian kinerja yang akan dilakukan terhadap: a.
Kepala sekolah b.
Guru c.
Tenaga kependidikan lain tenaga administrasi, laboran, pustakawan.
2. Pembinaan yang akan dilakukan terhadap:
a. Organisasi sekolah dalam persiapan menghadapi akreditasi
sekolah
18
Akhmad Sudrajat, “Tugas Pokok Pengawas”, dari www. Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah « Akhmad Sudrajat Lets Talk About Education.htm, 8 April 2008
b. Kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah.
c. Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaranbimbingan berdasarkan kurikulum yang berlaku d.
Tenaga kependidikan lain tenaga administrasi, laboran, pustakawan dalam pelaksanaan tugas pokoknya masing-
masing e.
Penerapan berbagai inovasi pendidikanpembelajaran f.
Pengawas pada jenjang di bawahnya dalam bentuk bimbingan untukmelaksanakan tugas pokok kepengawasan.
3. Pemantauan yang akan dilakukan terhadap:
a. Pengelolaan dan administrasi sekolah
b. Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan
c. Lingkungan sekolah
d. Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional
e. Pelaksanaan penerimaan siswa baru
f. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
g. Sarana belajar alat peraga, laboratorium, perpustakaan.
19
D. Supervisi Pendidikan