5. Sistem pembayaran imbalan jasa
6. Sistem pengawasan dan evaluasi pemberian jasa
7. Sistem pertanggung jawaban keuangan
8. Berakhirnya MoU
Begitu pula kepada Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengadilan AgamaKuasa
Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja negara, dalam isi kontraknya MoU
sekurang-kurangnya terdiri atas: 1.
Para Pihak 2.
Pokok Pekerjaan 3.
Nilai Pekerjaan 4.
Jangka Waktu Pelaksanaan 5.
Hak dan Kewajiban para pihak Perlu diketahui pula bahwa dalam isi MoU antara Kepala Pengadilan dengan
OrganisasasiLembaga Bantuan Hukum yang terpilih, Badilag Badan Peradilan Agama sama sekali tidak ikut campur, Badilag dalam hal ini hanya mengatur
mengenai Dana Anggaran Pos Bantuan Hukum yang merupakan berasal dari DIPA dan membuat aturan-aturan yang harus dipenuhi sebagaimana yang tercantum dalam
Juklak SEMA No. 10 tahun 2010 khusus mengenai Lampiran B Peradilan Agama Sebagai contoh Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk tahun 2011 ini
mendapatkan dana dari Anggaran DIPA sebesar 160 juta, dan dalam jangka waktu 1
tahun ini target layanan yang harus diberikan Pengadilan Agama adalah 2600 layanan dengan 1600 jam layanan.
33
.
E. Struktur Kepengurusan Pos Bantuan Hukum
Secara singkat sturuktur Kepengurusan Pos Bantuan Hukum POSBAKUM harus meliputi, Dewan Pengawas, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang, Litigasi, dan
Non Litigasi Sebagai contoh, Badan Kepengurusan POSBAKUM di PA Tigaraksa
34
33
Hasil Wawancara dengan Pansek Pengadilan Agama Jakarta Selatan
34
Peresmian POSBAKUM di PA Tigaraksa, diakses pada tanggal 28 Mei 2011 dari www.pa- tigaraksa.net
Bid. Non Litigasi
Ketua: Syahrudin, SH. Anggota: Walim, SH.
Achmad Bustomi, SH. Suwanto, SH.
Bid. Litigasi
Ketua: Ariyanto, SH. Anggota: H. Suherman, SH
Sugiarto, SH. Dendi Hersal, SH
Tarya, SH
Bendahara Susilo Wardoyo, SH
Sekretaris Deddy Suryadi, SH. MH
Ketua Sumardi, SH. MH
Dewan Pengawas
Drs. H. Khaerudin, SH. M.Hum
F. Mekanisme Pemberian Jasa Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama
Pemberian jasa bantuan hukum yang diberikan melalui Pos Bantuan Hukum hanya diperuntukan bagi mereka yang sesuai dengan syarat formil yang tercantum
dalam lampiran B SEMA No. 10 tahun 2010 mengenai Pedoman Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama, seperti merekaa yang secara ekonomi tidak mampu
„miskin‟ dan mereka yang tidak mampu membayar jasa Advokat terutama perempuan dan anak-anak serta penyandang distabilitas, sesuai dengan peraturan perundang-
undang berlaku. Adapun Prosedur yang harus dilewati untuk mendapatkan layanan Pos
bantuan Hukum adalah sebagai berikut: 1.
Bagi mereka yang termasuk orang yang tidak mampu „miskin‟ pertama-tama ia harus mendatangi Bagian Informasi Information Base untuk mengisi
formulir yang telah disediakan, dengan menyertakan Surat Keterangan Tidak Mampu
SKTM yang
dikeluarkan oleh
Kepala DesaLurahBanjarNagariGampong atau Surat Keterangan Tunjangan Sosial
lainnya seperti Kartu Keluarga Miskin KKM, Kartu Jaminan kesehatan Masyarakat Jamkesmas, Kartu Program Keluarga Harapan PKH, dan
Kartu Bantuan Langsung Tunai BLT 2.
Bagi mereka yang yang termasuk kedalam kategori tidak mampu membayar jasa advokat, mereka harus menyertakan Surat Pernyataan tidak mampu
membayar jasa advokat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon Bantuan Hukum dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Agama.
3. Setelah mereka mengisi formulir dengan menyertakan surat-surat tersebut,
tanpa menunggu waktu yang lama, maka mereka langsung diberikan layanan jasa bantuan hukum sesuai yang telah ditentukan.
4. Bagi mereka yang membutuhkan jasa pembutan surat gugatanpermohonan,
petugas piket advokat piket membuatkan secara utuh yang kemudian diteruskan ke meja I,
5. Untuk jasa layanan berupa Advokasi seperti pembuatan jawaban, replik,
duplik, dan kesimpulan, petuga Pos bantuan hukum akan langsung meneruskannya ke Majlis Hakim
6. Apabila kedua belah pihak penggugat dan tergugat pemohon dan termohon
sama-sama mengajukan permohonan bantuan hukum, maka tidak dibenarkan bantuan dimaksud dilakukan oleh pemberi bantuan hukum yang sama.
Secara singkat dapat digambarkan dengan bagan,
G. Mekanisme Pengawasan Pos Bantuan Hukum di Lingkungan Pengadilan
Agama
Agar pelaksanaan Pos bantuan Hukum di Lingkungan Pengadilan Agama berjalan sesuai dengan apa yang tercantum dalam SEMA No. 10 Tahun 2010, maka
dalam hal perlu ada pengawasan secara intensif terhadap program Pos Bantuan
Para Pihak
PenggugatTergugat PemohonTermohon
Information Base
Mengisi formulir Dengan menyertakan
1. Surat Keterangan Tidak Mampu SKTM yang dikeluarkan
oleh Kepala DesaLurahBanjarNagariGampong yang dipersamakan GakinAskekinKKMJamkeskasPHKBLT
dan Kartu Bantuan Langsung Tunai BLT 2.
Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon Bantuan Hukum
dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Agama
Majlis Hakim Persidangan
Jenis Layanan
1. Konsultasi
2. Pembuatan surat
gugatanpermohonan
Meja I Pendaftaran
Jenis Layanan
Advokasi 1.
Pembuatan Jawaban 2.
Pembuatan Replik 3.
Pembuatan Duplik 4.
Pembuatan Kesimpulan
POSBAKUM