Penetapan dosis a. Dosis asam asetat

d. Sediaan fraksi daun Macaranga tanarius L. Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. sebanyak 0,6 gram dilarutkan ke dalam larutan CMC-Na 1 kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 25 mL, ditambahkan dengan larutan CMC-Na hingga batas tanda dan digojog hingga terbentuk larutan homogen.

8. Penetapan dosis a. Dosis asam asetat

Dosis optimum asam asetat untuk menginduksi nyeri adalah 50 mgkg BB Andini, 2010; Wulandari, 2010; dan Tabalubun, 2013. b. Dosis asetosal Dosis asetosal yang digunakan adalah dosis lazim yaitu 0,5 g atau 500 mg untuk berat badan manusia Indonesia 50 kg Andini, 2010 dan Wulandari, 2010. Faktor konversi dengan pedoman manusia Eropa 70 kg ke mencit 20 g adalah 0,0026. Dosis asetosal untuk manusia 70 kg adalah 70 kg : 50 kg x 500 mg = 700 mg. Konversi dosis untuk mencit 20 g adalah 0,0026 x 700 mg = 1,82 mg, maka dosis asetosal adalah 1,82 mg : 20 g = 0,091 mgg BB atau 91 mgkg BB. c. Dosis fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Ditentukan berdasarkan konsentrasi terpekat fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. yaitu 0,6 gram25 mL. Selanjutnya diperoleh dosis tertinggi untuk hewan uji tikus adalah 137 mgkg BB melalui perhitungan sebagai berikut: Dosis x BB tikus g = Konsentrasi terpekat fraksi × Volume pemberian Dosis x 350 g BB = 0,6 gram25mL x 2mL volume maksimal tikus Dosis x 0,350 kg BB = 600 mg 25 mL x 2 mL Dosis fraksi = 137,1 mgkg BB ≈ 137 mgkg BB Faktor konversi dosis untuk tikus 200 g ke mencit 20 g adalah 0,14. 1 Dosis tertinggi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus adalah 137 mgkgBB, maka dosis untuk tikus dengan BB = 200 g adalah 137 mgkg BB x 0,2 kg = 27,4 mgkg BB ≈ 27,4 mg 200 g BB. 2 Dosis tertinggi untuk mencit 20 gram ditentukan dari nilai konversi dosis dari tikus 200 gram ke mencit 20 gram yaitu 0,14; maka dosis tertinggi untuk mencit 20 gram adalah 27,4 mg200 gram x 0,14 = 3,836 mg20 gram BB mencit ≈ 191,8 mgkg BB. 3 Dosis terendah dan dosis menengah ditentukan dengan menurunkan dua kelipatan dari dosis tertinggi sehingga diperoleh dosis untuk mencit 20 gram sebagai berikut: Dosis menengah = 1,918 mg20 gram BB ≈ 95,9 mgkg BB Dosis terendah = 0,959 mg20 gram BB ≈ 47,95 mgkg BB

9. Pengujian kandungan senyawa metabolit sekunder

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 118

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (L) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 125

Uji analgesik dekokta daun Macaranga tanarius L. dengan metode geliat pada mencit betina galur swiss.

1 15 148

Uji antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius L. pada mencit galur swiss terinduksi karagenin.

4 30 192

Uji antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada mencit galur swiss terinduksi karagenin.

4 13 182

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar bilirubin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 133

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

UJI AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI-FRAKSI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (KaempferiagalangaL.) DENGAN METODE GELIAT.

1 2 2

Efek antiinflamasi ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada mencit betina galur Swiss - USD Repository

0 0 101

Efek analgesik ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada mencit betina Galur Swiss - USD Repository

0 1 96