61,80  ±  1,42  ,  sedangkan  kontrol  negatif  CMC-Na  tidak  dapat  memberikan proteksi  terhadap  rasa  nyeri.  Nilai  persen  proteksi  asetosal  ≥  50  menandakan
bahwa  asetosal  terbukti  memiliki  efek  analgesik  yang  ditandai  dengan  rata-rata jumlah kumulatif geliat yang jauh lebih rendah dibanding kontrol negatif CMC-
Na.
3.  Kelompok perlakuan fraksi Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mgkg BB
Fraksi  Macaranga  tanarius  L.  dosis  47,95  mgkg  BB  memiliki  rata-rata jumlah kumulatif geliat 38,20 ± 2,43 dan rata-rata persen proteksi 57,83 ± 2,69.
Nilai  persen  proteksi  ≥  50  menandakan  bahwa  fraksi  Macaranga  tanarius  L. dosis 47,95 mgkg BB terbukti memiliki efek analgesik. Hasil uji Scheffe untuk
jumlah  kumulatif  geliat  dan  persen  proteksi  menunjukkan  hasil  yang  berbeda bermakna  p    0,05  lampiran  10  dan  11  terhadap  kelompok  kontrol  negatif
CMC-Na yang memiliki rata-rata jumlah kumulatif geliat 90,60 ± 2,42 dan rata- rata persen proteksi 0,00 ± 2,67. Hasil uji Scheffe untuk jumlah kumulatif geliat
dan persen proteksi menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna dengan nilai probabilitas  0,812  p    0,05  lampiran  10  dan  11  terhadap  kontrol  positif
asetosal yang memiliki rata-rata jumlah kumulatif geliat 34,60 ± 1,28 dan rata-rata persen  proteksi  61,80  ±  1,42.  Hal  ini  membuktikan  bahwa  fraksi  Macaranga
tanarius  L.  dosis  47,95  mgkg  BB  memiliki  kemampuan  proteksi  nyeri  yang setara dengan asetosal. Berdasarkan hasil perhitungan perubahan persen proteksi,
fraksi  Macaranga  tanarius  L.  dosis  47,95  mgkg  BB  memiliki  daya  analgesik 6,42 ± 4,35 lebih rendah dibanding asetosal.
4.  Kelompok perlakuan fraksi Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mgkg BB
Fraksi  Macaranga  tanarius  L.  dosis  95,9  mgkg  BB  memiliki  rata-rata jumlah kumulatif geliat 31,60 ± 2,06 dan nilai rata-rata persen proteksi 65,12 ±
2,27. Nilai persen proteksi ≥ 50 menandakan bahwa fraksi Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mgkg BB terbukti memiliki efek analgesik. Hasil uji Scheffe untuk
jumlah  kumulatif  geliat  dan  persen  proteksi  menunjukkan  hasil  yang  berbeda bermakna  p    0,05  lampiran  10  dan  11  terhadap  kelompok  kontrol  negatif
CMC-Na yang memiliki rata-rata jumlah kumulatif geliat 90,60 ± 2,42 dan rata- rata persen proteksi 0,00 ± 2,67. Hasil uji Scheffe untuk jumlah kumulatif geliat
dan persen proteksi menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna dengan nilai probabilitas  0,892  p    0,05  lampiran  10  dan  11  terhadap  kontrol  positif
asetosal yang memiliki rata-rata jumlah kumulatif geliat 34,60 ± 1,28 dan rata-rata persen  proteksi  61,80  ±  1,42.  Hal  ini  membuktikan  bahwa  fraksi  Macaranga
tanarius L. dosis 95,9 mgkg BB memiliki kemampuan proteksi nyeri yang setara dengan asetosal. Berdasarkan hasil perhitungan perubahan persen proteksi, fraksi
Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mgkg BB memiliki daya analgesik 5,35 ± 3,68 lebih tinggi dibanding asetosal.
5.  Kelompok perlakuan fraksi Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mgkg BB