1. Senyawa alkaloid
Pengujian kandungan senyawa alkaloid dilakukan dengan menggunakan 2 macam reagenpereaksi yaitu Dragendorff dan Mayer. Prinsip penggunaan kedua
reagen ini untuk identifikasi kandungan alkaloid adalah pengendapan alkaloid dengan logam-logam berat. Hasil positif akan ditunjukkan dengan terbentuknya
endapan merah dengan reagen Dragendorff dan endapan putih dengan reagen Mayer. Hasil pengujian kandungan senyawa alkaloid pada fraksi etanol-heksan
ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. menunjukkan hasil positif dengan intensitas rendah. Hal ini ditunjukkan dari endapan merah dan endapan
putih yang terbentuk tidak terlalu banyak. Dalam tumbuhan, senyawa alkaloid dapat terbentuk pada daun, dimana
proses fotosintesis terjadi. Senyawa alkaloid sendiri digunakan pada tanaman untuk mempertahankan diri dari serangan luar. Beberapa senyawa alkaloid yang
terisolasi dapat memberikan efek farmakologis sebagai analgesik, mempengaruhi peredaran darah dan pernapasan, anaestetika lokal, dan antiparasit Sirait, 2007.
2. Senyawa flavonoid
Pengujian senyawa flavonoid dilakukan dengan menambahkan logam magnesium pada larutan fraksi Macaranga tanarius L., kemudian ditambahkan 2
mL HCl 2 N. Tujuan penambahan logam magnesium dan HCl pada pengujian flavonoid adalah untuk mereduksi inti benzopiron yang terdapat dalam struktur
flavonoid sehingga terjadi perubahan warna menjadi jingga atau merah. Hasil uji flavonoid pada fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun
Macaranga tanarius L. memberikan hasil positif berupa terbentuknya warna
jingga, namun belum dapat diketahui secara pasti jenis senyawa flavonoid yang terkandung dalam fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga
tanarius L.
3. Senyawa terpenoid
Pengujian senyawa terpenoid dilakukan dengan menggunakan reagen Lieberman Buchard yang dibuat dari asam sulfat pekat dan anhidrida asetat.
Senyawa terpenoid akan mengalami dehidrasi dengan penambahan asam kuat dan membentuk garam yang memberikan reaksi dengan terbentuknya warna biru atau
ungu untuk senyawa steroid dan warna merah untuk senyawa terpenoid. Perubahan warna ini disebabkan terjadinya reaksi oksidasi pada golongan
terpenoidsteroid melalui ikatan rangkap terkonjugasi. Hasil pengujian senyawa terpenoid menunjukkan hasil negatif dengan
tidak terbentuknya hasil reaksi berwarna coklat. Hasil negatif ini dikarenakan senyawa terpenoid tidak tersari dengan pelarut yang digunakan dalam proses
penyarian. Pelarut yang digunakan pada pembuatan fraksi Macaranga tanarius L. bersifat semi polar, sedangkan menurut Sirait 2007, sebagian besar terpenoid
mempunyai struktur siklik dengan satu atau lebih gugus fungsional seperti hidroksi dan karbonil, sehingga terpenoid pada umumnya merupakan senyawa
yang larut dalam lipid.
4. Senyawa fenolik