Jenis dan Rancangan Penelitian Bahan Penelitian Alat Penelitian

46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang daya anti-inflamasi sediaan seduhan jamu ”T” pada mencit betina putih merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah. Maksud dari eksperimental murni adalah subyek uji yang digunakan dalam penelitian ini diberi perlakuan dan menggunakan kontrol untuk pembanding. Acak berarti setiap hewan uji mendapatkan kesempatan yang sama untuk masuk dalam kelompok. Lengkap berarti setiap hewan uji dalam satu kelompok perlakuan menerima satu jenis perlakuan. Pola satu arah menunjukkan hanya ada satu variabel bebas yaitu dosis sediaan seduhan Jamu ”T”.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama 1 Variabel bebas Dosis sediaan seduhan Jamu ”T” tiap kg berat badan mencit betina yang diberikan pada mencit putih betina yang mengalami radang buatan dengan karagenin pada waktu pengukuran tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Variabel tergantung Penurunan bobot udema sediaan seduhan Jamu ”T” pada kaki mencit yang mengalami radang buatan dengan karagenin. b. Variabel pengacau 1 Variabel pengacau terkendali 1 Umur mencit : 2 – 3 bulan 2 Jenis kelamin mencit : betina 3 Berat badan mencit : 20 – 30 gram 4 Galur mencit : Swiss 5 Hewan uji sehat secara fisik 2 Variabel pengacau tak terkendali 1 Keadaan patologis hewan uji 2 Umur masing-masing tanaman penyusun jamu ”T”.

2. Definisi operasional

1. Dosis sediaan seduhan jamu ”T” Dosis diperoleh dengan menimbang sekian miligram serbuk Jamu ”T” per kilogram berat badan diseduh dengan air dan diambil sarinya kemudian diberikan secara peroral tiap kilogram berat badan mencit. 2. Daya anti-inflamasi Suatu senyawa dapat dinyatakan memiliki daya anti-inflamasi apabila senyawa tersebut memiliki persentase daya anti inflamasi lebih besar atau sama dengan 50. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Uji daya anti-inflamasi Uji ini dilakukan dengan menggunakan mencit galur Swiss sebagai hewan uji yang diradangkan telapak kaki kirinya, dan diukur bobot kakinya dengan cara memotong kedua kaki belakang mencit, kemudian ditimbang dan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif karagenin 1 sub plantar. 4. Persentase daya anti-inflamasi Persentase respon daya anti-inflamasi dihitung dari selisih perubahan bobot kaki kontrol negatif karagenin 1 dengan perubahan bobot kaki yang diinjeksi dengan sediaan seduhan jamu ”T” dan dibagi dengan perubahan bobot kaki kontrol negatif karagenin 1 kemudian dikalikan seratus persen.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit betina galur Swiss, dengan usia 2 – 3 bulan, dengan berat badan 20 – 30 gram yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bahan uji yang digunakan adalah sediaan seduhan Jamu ”T” produksi dari IOT. Sari Sehat - PT.Capung Indah Abadi. 3. Karagenin tipe I, sebagai zat peradang inflamatogen yang diproduksi oleh PT. Bratacco. 4. Natrium diklofenak berupa tablet generik produksi PT. Phapros sebagai kontrol positif yang diperoleh dari Apotek Master Sleman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. NaCl fisiologis 0,9 Otsuka sebagai pensuspensi karagenin yang diperoleh dari Apotek Kimia Farma. 6. Aquadest sebagai pelarut jamu ”T” dan Natrium Diklofenak yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Alat – alat gelas seperti beker glass, labu takar, gelas ukur, pengaduk bermerk Pyrex Iwaki Glass, Japan 2. Spuit injeksi oral 0,1 – 1,0 ml yang ujungnya diberi bulatan kecil dengan lubang ditengahnya agar tidak melukai hewan uji 3. Spuit injeksi subplantar 0,1 – 1,0 ml 4. Neraca analitik dengan Mettler Toledo AB 204 5. Gunting bedah

E. Tata Cara Penelitian