Beta sitosterol Definisi Penyebab

Daun sirih dapat digunakan untuk pengobatan batuk, sariawan, bronchitis, jerawat, keputihan, sakit gigi karena berlubang daunnya, demam berdarah, bau mulut, haid tidak teratur, asma, radang tenggorokan daun dan minyaknya, gusi bengkak getahnya Anonim, 2008 h.

H. Aktivitas Senyawa Aktif

1. Beta sitosterol

Beta sitosterol merupakan senyawa yang paling dominan dalam jamu ”T”, karena terkandung dalam tiga tanaman penyusun jamu ”T” yaitu Angelicae sinensis radix, Glycyrrhizae radix dan Trichosanthis semen. Aktivitas beta sitosterol dapat dijelaskan melalui penelitian yang dilakukan oleh Delporte, Bachouse, dan Erazo 2005. Penelitian yang dilakukan oleh Delporte dkk 2005 yaitu menguji aktivitas anti-inflamasi dari spesies Proustia pyrifolia. Spesies ini diekstrak untuk mendapatkan ekstrak aktif beta sitosterol. Aktivitas anti-inflamasi diperoleh dari quercetin and dihydroquercetin yang terkandung dalam ekstrak beta sitosterol. Aktivitas ekstrak beta sitosterol sebagai anti inflamasi yaitu dengan menurunkan aktivitas enzim siklooksigenase dan lipoksigenase, yang menyebabkan sintesis substansi endogenous proinflammatory seperti prostaglandin E2 dan leukotrien.

2. Carvacrol

Karvakrol terkandung dalam Angelicae sinensis radix, Glycyrrhizae radix, dan Piperis folium. Karvakrol dalam penggunaanya digunakan sebagai obat tumor. Karvakrol memicu pergerakan intracelular Ca 2+ pada jurkat T-sel dan sel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI monocytic THP-1. Karvakrol juga mampu menstimulasi proses fosforilasi aktif dari subgrup p38 dari mitogen-aktif protein kinase MAPKs. Karvakrol secara selektif mengaktivasi subkelompok ERK pada sel T dan menstimulasi subkelompok c-Jun N-terminal kinase JNK pada sel monocytic THP-1. Nilai EC 50 Karvakrol untuk induksi pergerakan Ca 2+ dan aktivitas MAPK sekitar 10-30 microM. Karvakrol bekerja sebagai agen yang efektif mengatur fungsi sel immunoresponsive dengan intracellular signaling pathways Chan, Pang, Yip, Tam, Wong, 2005. 3. Linoleic-acid Asam linoleat terkandung dalam Chuanxiong rhizoma dan Trichosanthis semen. Mekanisme asam linoleat sebagai anti-inflamasi yaitu dengan mempengaruhi fungsi imun yang dapat menyebabkan pengaturan sintesis mediator lipid, dan atau pengaturan gene-expression oleh proliferator peroksisom reseptor γ teraktivasi. Namun penjelasan ini belum sepenuhnya diterima karena kekurangan dari penelitian molekular yang dilakukan secara in vivo Bassaganya-Riera, Hontecillas, Wannemuehler, 2007. 4. Magnesium salisilat Magnesium salisilat terkandung dalam Angelicae sinensis radix dan Glycyrrhizae radix. Magnesium salisilat merupakan turunan dari asam salisilat yang bekerja sebagai anti-inflamasi dengan menurunkan sintesis prostaglandin dan menghambat sintesis mediator lainnya. Salisilat menghambat migrasi leukosit, pelepasan enzim lisosomal, dan mengubah komposisi, sintesis dan metabolisme mukopolisakarida pada jaringan Anonim, 2008 i. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I. Inflamasi

1. Definisi

Peradangan atau inflamasi merupakan salah satu reaksi jaringan ikat pembuluh dengan pengaruh-pengaruh yang merusak noksius. Jaringan dapat dirusak oleh infeksi mokroorganisme, trauma, bahkan racun kimiawi dan fisika Gibson, 1996. Bila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama hospes tetap hidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidup di sekitarnya. Respon terhadap cedera ini dinamakan peradangan. Yang lebih khusus peradangan adalah reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat terlarut, dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis Price and Wilson, 1992. Peradangan merupakan suatu mekanisme penting untuk melindungi badan dari serangan organisme penginvasi tetapi peradangan juga menyebabkan ketidakmampuan yang menyertai berbagai kelainan Shearn, 1986.

2. Penyebab

Penyebab utama dari radang akut ialah infeksi mikrobial bakteri, virus,dll, agen fisik trauma, radiasi pengion, panas, dingin, dll, atau kimiawi korosif, asam, basa, dll Underwood, 1996. Inflamasi dan infeksi tidak sama. Infeksi adanya mikroorganisme hidup dalam jaringan merupakan salah satu penyebab inflamasi. Sementara itu, banyak inflamasi terjadi pada keadaan steril sempurna, seperti sewaktu sebagian jaringan mati karena hilangnya suplai darah. Oleh karena itu tidak semua inflamasi disebabkan oleh infeksi Price and Wilson, 1992. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Respon