Gejala Aktivitas Senyawa Aktif

5. Gejala

Gambaran peradangan yang dikenal dengan tanda-tanda pokok peradangan mencakup kemerahan rubor, rasa sakit dolor, panas kalor, pembengkakan tumor, dan perubahan fungsi functiolaesa Price dan wilson, 1992. a. Rubor kemerahan Merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai timbul, maka arteriol yang mensuplai daerah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah mengalir ke dalam mikro sirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini yang dinamakan hyperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut Price dan Wilson, 1992. b. Kalor panas Terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut. Sebenarnya panas hanyalah merupakan sifat reaksi peradangan pada permukaan tubuh, yang dalam keadaan normal suhunya lebih rendah dari suhu di dalam tubuh 37 o . Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab darah pada suhu 37 o C yang disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang terkena lebih banyak daripada yang disalurkan ke daerah normal. Fenomena ini tidak terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang jauh dalam tubuh karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37 o C Price dan Wilson, 1992. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Dolor rasa nyeri Dapat dihasilkan dengan berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dan pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin atau zat kimia bioktif lainnya dapat merangsang ujung-ujung saraf menimbulkan rasa nyeri. Pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa sakit Price dan Wilson, 1992. d. Tumor pembengkakan Merupakan hal yang paling menyolok ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial. Peningkatan permeabilitas vaskular disertai keluarnya protein plasma dan sel-sel darah putih kedalam jaringan disebut eksudasi Robbins dkk, 1995. Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat, yang pada keadaan dini reaksi peradangan, merupakan cairan yang timbul dengan cepat dalam luka melepuh pada kulit setelah luka bakar kecil. Selanjutnya sel- sel darah putih meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat Price dan Wilson, 1992. e. Functiolaesa perubahan fungsi Yaitu berkurangnya fungsi dari organ yang mengalami peradangan Sander, 2003. Hilangnya fungsi disebabkan karena penumpukan cairan pada tempat cedera jaringan dan karena rasa nyeri, yang mengurangi mobilitas pada daerah yang terkena Kee and Hayes, 1996. Gerakan yang terjadi pada daerah radang, baik yang dilakukan secara sadar ataupun secara reflek akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengalami hambatan oleh rasa sakit; pembengkakan yang hebat secara fisik mengakibatkan berkurangnya gerak jaringan Underwood, 1996. Gambar 2. Patogenesis dan tanda suatu peradangan Mutschler, 1986

6. Mediator