Obat Anti-Inflamasi Non Steroid OAINS

mencegah dan melawan semua macam peradangan terutama dari selaput lendir, terlepas dari penyebabnya, misalnya trauma, infeksi, alergi, atau reaksi auto imun Wilmana, 1995. Kortikosteroid mengurangi produksi mediator inflamasi prostaglandin, leukotrien, tromboksan dan platelet activating factor, mencegah produksi dan pelepasan histamin dari basofil dan sel mast, menghambat produksi berbagai sitokin Rengganis, 2006. Reseptor kortikosteroid ditemukan pada berbagai jenis sel limfosit, monosit, osteoblast, sel hati, sel otot, sel lemak dan fibroblast sehingga memberikan efek biologik terhadap begitu banyak sel Rengganis, 2006. Pemakaian lama dari obat-obatan ini mengarah pada efek toksik yang serius dan membuat pasien cacat, seperti patah tulang, infeksi, dan katarak. Pada pasien yang rentan dapat terjadi diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung atheroskelorik yang dipercepat Furst dan Munster, 2002. Sebagai anti-inflamasi kortikosteroid digunakan dalam dosis yang beragam untuk berbagai penyakit dan beragam untuk individu yang berbeda, agar dapat dijamin rasio manfaatresiko yang setinggi- tingginya Anonim, 2000.

2. Obat Anti-Inflamasi Non Steroid OAINS

Mekanisme kerja OAINS untuk sebagian besar berdasarkan penghambatan pada sintesis prostaglandin, dimana kedua jenis cyclooxygenase COX dihambat. OAINS yang ideal adalah yang hanya menghambat COX-2 peradangan tetapi tidak pada COX-1 perlindungan mukosa lambung Tjay dan Rahardja, 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OAINS membentuk kelompok yang berbeda-beda secara kimia, tetapi semuanya mempunyai kemampuan untuk menghambat COX. Dan inhibisi sintesis prostaglandin yang sangat berperan untuk efek terapeutiknya. Tetapi inhibisi sintesis prostaglandin dalam mukosa gaster sering menyebabkan kerusakan gastrointestinal dispepsia, mual, dan gastritis. Efek samping yang paling serius adalah pendarahan gastrointestinal dan perforasi. COX terdapat pada jaringan sebagai isoform konstitutif COX-1, tetapi sitokin pada lokasi inflamasi menstimulasi induksi isoform kedua COX-2. Inhibisi COX-2 diduga bertanggung jawab untuk efek anti-inflamasi OAINS, sementara inhibisi COX-1 bertanggung jawab untuk toksisitas gastrointestinalnya Neal, 2005. Efek anti-inflamasi dari OAINS diyakini melalui hambatan terhadap COX-2 karena aktivasi COX-2 merupakan jawaban terhadap stimulus inflamatif maupun sitokin berbagai sel termasuk migratory cells. Efek samping yang tidak diinginkan seperti gastrotoksisitas dan nefrotoksisitas diakibatkan oleh efek penghambatan pada COX-1 Kasjmir, 2002. Pada inflamasi prostaglandin berperan dalam menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas vaskular. Akan tetapi, inhibisi sintesis prostaglandin oleh OAINS lebih bersifat mengurangi inflamasi daripada menghilangkan karena obat ini tidak menghambat mediator inflamasi lainnya. Meskipun demikian, pada sebagian besar pasien dengan artritis reumatoid, efek antiinflamasi OAINS lebih ringan yaitu mengurangi nyeri, kekakuan dan pembengkakan. Tetapi OAINS tidak mengubah penyakit Neal, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OAINS ASAM KARBOKSILAT ASAM ENOLAT Asam Derivat Asam Derivat Asam Derivat Asam Derivat Derivat Asetat Salisilat Propionat Fenamat Pirazolon Oksikam Aspirin As. Tiaprofenat As. mefenamat Azapropazon Piroksikam Benorilat Fenbufen Meklofenamat Fenilbutazon Tenoksikam Diflunisal Fenoprofen Oksifenbutazon Salsalat Flurbiprofen Ibuprofen Ketoprofen Naproksen Derivat Asam Fenilasetat Derivat Asam asetat Indenindol: Diklofenak Indometasin Fenklofenak Sulindac Tolmetin Gambar 4. Klasifikasi obat Anti-Inflamasi Non Steroid OAINS Wilmana, 1995 Metabolisme sebagian besar obat OAINS berlangsung melalui enzim CYP450 dalam hati. Sekalipun ekskresi ginjal adalah rute yang paling penting untuk eliminasi terakhir, hampir semuanya melalui berbagai tingkat ekskresi empedu dan penyerapan kembali sirkulasi enterohepatitis Furst dan Munster, 2002. Sejumlah efek samping berkaitan dengan penghambatan sintesis prostaglandin dan terutama terjadi pada lambung, ginjal, dan fungsi trombosit Tjay dan Rahardja, 2002. Efek samping yang tidak diinginkan dari OAINS pada lambung terutama terjadi karena inhibisi COX-1. Enzim COX-1 bertanggung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jawab untuk sintesis prostaglandin yang berguna untuk menghambat sekresi asam lambung dan melindungi mukosa lambung Rang dkk, 2003. Obat OAINS dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal karena menghambat prostaglandin yang berguna untuk memelihara volume darah yang mengalir melalui ginjal perfusi. Obat OAINS juga menyebabkan agregasi trombosit dikurangi sehingga masa pendarahan dapat diperpanjang Tjay dan Rahardja, 2002.

K. Natrium Diklofenak