D. Manfaat Penulisan
Secara teoritis penulisan ini memberi manfaat kepada pihak Gereja dan civitas akademika pada umumnya karena telah menawarkan sebuah refleksi
teologis tentang pelayanan kasih umat Stasi Maria Assumpta Ngrendeng dalam terang ensiklik Deus Caritas Est. Selain itu, ada beberapa manfaat praktis yang
diperoleh dari penulisan ini, yakni: 1.
Sebagai sumbangan kritik dan tanggapan atas pola pelayanan para agen pastoral Stasi Ngrendeng.
2. Sebagai acuan bagi umat Stasi Ngrendeng untuk merefleksikan peran dan
tanggung jawab mereka sebagai salah satu komponen penting Gereja yang turut mewartakan dan mewujudnyatakan kasih Allah.
3. Sebagai pewarta iman calon guru agama atau katekis, penelitian ini bisa
membantu penulis untuk lebih bersikap arif dan bijaksana dalam memberikan pendampingan kepada kaum awam.
E. Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode deskriptif analitis untuk merefleksikan pelayanan kasih umat Stasi Maria Assumpta Ngrendeng dalam terang ensiklik Deus
Caritas Est. Tujuan yang hendak dicapai penulis melalui penelitian ini adalah hendak memperoleh gambaran seutuhnya mengenai refleksi pelayanan kaum awam
dalam mengemban tugas pelayanan kasih seturut ensiklik DCE.
Penulis menggunakan 4 empat teknik pengumpulan data yakni studi kepustakaan, observasi, dokumentasi dan wawancara. Pertama, studi kepustakaan
adalah segala usaha yang dilakukan penulis untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik pelayanan kasih awam kristiani. Semua informasi tersebut
bersumber dari dokumen resmi gereja, buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, peraturan-peraturan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber tertulis baik cetak
maupun elektronik. Kedua, observasi adalah teknik pengamatan yang melibatkan seorang peneliti dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan responden. Observasi
dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati kegiatan pelayanan kasih umat
Stasi Ngrendeng. Ketiga, wawancara mendalam yaitu memperoleh keterangan
dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan umat. Melalui teknik ini penulis hendak mengetahui dan merefleksikan partisipasi umat Stasi Ngrendeng
dalam tugas pelayanan kasih Gereja. Keempat, dokumentasi merupakan pelengkap metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian
mengenai pelayanan kasih umat di Stasi Ngrendeng juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni.
F. Sistematika Penulisan
BAB I merupakan PENDAHULUAN dari keseluruhan tulisan ini, yang meliputi enam bagian penting yakni latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II merupakan LANDASAN TEORITIS dari penelitin ini. Dalam keseluruhan bab ini penulis akan menguraikan tiga konsep penting yang menjadi
fokus penelitian ini yakni arti refleksi, pelayanan kasih, dan awam kristiani. Selanjutnya penulis akan membahas secara terpisah bagaimana konsep pelayanan
kasih dan awam kristiani dibahas dalam ensiklik Deus Caritas Est. BAB III merupakan bagian METODOLOGI PENELITIAN yang menjadi
panduan bagi penulis untuk melakukan kajian tentang pelayanan kasih di Stasi Maria Assumpta Ngrendeng.
BAB IV merupakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini
– penulis menguraikan empat pokok bahasan penting mengenai partisipasi umat Stasi Sta. Maria Assumpta Ngrendeng dalam mengemban tugas
pelayanan kasih, yakni a laporan penelitian berupa temuan umum dan temuan khusus, b pembahasan hasil penelitian, c analisis faktor internal dan eksternal
pelayanan umat dengan menggunakan model analisis SWOT, d refleksi SWOT dan teologis atas hasil temuan penelitian, serta e usulan program untuk
meningkatkan partisipasi umat dalam tugas pelayanan kasih. BAB V merupakan KESIMPULAN DAN SARAN dari keseluruhan tulisan.
Penulis menguraikan tentang kesimpulan umum dan beberapa saran penting yang perlu diperhatikan oleh umat Stasi Ngrendeng dan termasuk siapa pun yang
membaca tulisan ini.
9
BAB II LANDASAN TEORITIS
Dalam keseluruhan bab ini penulis akan menjelaskan secara gamblang arti dan batasan tentang refleksi, pelayanan kasih dan awam kristiani. Selanjutnya
penulis juga membahas secara terpisah ensiklik Deus Caritas Est yang menjadi acuan bagi penulis untuk merefleksikan kegiatan-kegiatan pelayanan awam
Kristiani secara khusus di Stasi Maria Assumpta Ngrendeng, Paroki St. Yoseph Ngawi.
A. Refleksi
Refleksi dalam arti umum berarti meditasi yang mendalam, yang bersifat memeriksa. Meditasi ini berbeda dengan persepsi yang sederhana atau dengan
putusan-putusan langsung, involunter mengenai suatu objek. Sedangkan refleksi dalam arti khusus berarti berpalingnya perhatian seseorang dari objek-objek
eksternal, yang mendapat perhatian utama dalam soal-soal biasa, kepada kegiatan rohani sendiri dan kepada cara berada objek-objek tersebut. Karena itu konsep
refleksi berpautan dengan konsep kesadaran Behbehani, 2003:26 Realitas tindakan masa kini yang komprehensif itu adalah objek refleksi
kritis. Karena tindakan muncul dari diri, objek refleksi yang pertama adalah diri yang merefleksikan. Seluruh refleksi pada mulanya adalah refleksi diri karena
ketika seseorang merefleksikan suatu kegiatan yang sedang dijalankan, sebenarnya