Teori Pembiasaan Asosiasi Dekat oleh Gutrie

17 SD Kelas Tinggi KK B contoh bagaimana menyelesaikan soal serupa. Guru tersebut harus memberikan contoh berkali-kali agar tumbuh perhatian anak pada cara yang dilakukan guru. Kemudian siswa akan mengingat tentang cara yang digunakan guru untuk menyelesaikan soal. Selanjutnya siswa akan meniru cara guru untuk menyelesaikan soal serupa. Guru juga harus memberi motivasi agar siswa menjadi bersemangat menyelesaikan soal yang diberikan guru.

f. Prinsip-prinsip Pembelajaran Behavioral

Cruickshank ,Jenkins Metcalf 2012 dalam Suranto, 2015, merangkum prinsip- prinsip pembelajaran menurut teori belajar behavioral, sebagai berikut: 1. Buatlah kelas dapat dinikmati secara intelektual, sosial, dan fisik, sehingga para siswa merasa aman dan nyaman. 2. Jadilah terbuka dan spesifik mengenai materi yang perlu dipelajari. Gunakan tujuan perilaku spesifik ketika menulis perencanaan pelajaran dan berbagi pendapat dengan tujuan tersebut kepada para siswa. 3. Yakinkan bahwa siswa memiliki pengetahuan dan keahlian dasar yang memampukan mereka untuk mempelajari materi baru. 4. Perlihatkan koneksi antar materi baru dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. 5. Ketika materi baru bersifat kompleks, perkenalkan secara perlahan, aturlah materi baru ke dalam beberapa bagian yang berurutan, pendek, dan mudah dipelajari. 6. Asosiasikan materi yang akan dipelajari dengan hal-hal yang disukai siswa. Contohnya, asosiasikan puisi dengan musik rap. Sebaliknya, jangan mengasosiasikan materi yang dipelajari dengan hal yang tidak disukai siswa. Misalnya, jangan menggunakan tugas sekolah sebagai hukuman. 7. Katakan kepada siswa, hal-hal apa yang paling penting. Berikan pertandanya kepada mereka. 8. Kenali dan pujilah kemajuan. Jangan berharap siswa belajar dengan kecepatan dan jumlah yang sama. 9. Cari tahu hal-hal apa yang menimbulkan perasaan dihargai untuk masing- masing siswa dan gunakan hai itu untuk menguatkan perilaku belajar siswa. Beberapa siswa mungkin merasa dihargai dengan menerima pujian verbal 18 Kegiatan Pembelajaran 1 secara publik, sementara siswa lainnya menganggap puiian semacam itu memalukan. 10. Untuk sebuah tugas baru atau sulit, perlu disediakan penguatan yang lebih sering. Bila siswa telah menguasai tugas baru, diberikan penguatan namun intensitasnya dikurangi dari sebelumnya. 11. Berikan penguatan akan perilaku belajar yang Anda harapkan dari siswa. Contohnya, memperhatikan, keterlibatan, mencoba, merespons, meningkatkan, dan menyelesaikan. 12. Ciptakan situasi yang memungkinkan setiap siswa memiliki kesempatan untuk sukses. 13. Contohkanlah perilaku Anda agar siswa meniru. Contohnya, tunjukan antusiasme dalam belajar. 14. Bahan ajar yang akan dipelajari harus disajikan dalam bagian-perbagian dan dalam langkah-langkah yang berurutan. Sebagai konsekuensi teori ini, para guru yang menggunakan paradigma behaviorisme dalam kegiatan pembelajarannya akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa dapat disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberi ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik yang dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Kritik terhadap behavioristik adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada guru, bersifat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan