SD Kelas Tinggi KK B
99
diagram. Untuk lebih jelas bagaimana menginterpretasikan data yang tersaji dalam bentuk tabel maupun diagram, berikut diberikan contoh interpretasi data dalam
bentuk tabel maupun diagram.
1. Menginterpretasikan Data dalam Bentuk Tabel. Contoh 1
Misal diketahui data nilai ulangan umum tengah semester matematika siswa kelas V SD “Harapan Bangsa” disajikan seperti pada tabel berikut.
Nilai 5 6 7 8 9 10
Banyak siswa 2 4 12 7 3 2
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai terendah yang dicapai siswa adalah 5, sedangkan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 10. Banyak siswa yang
memperoleh nilai 5 ada dua anak, yang memperoleh nilai 6 ada empat anak, yang memperoleh nilai 7 ada dua belas anak dan seterusnya yang memperoleh nilai 10
ada dua anak. Paling banyak siswa memperoleh nilai 7 yaitu ada 12 siswa. Jika KKM yang ditetapkan adalah 7, maka siswa yang memperoleh nilai 5 atau 6 belum tuntas,
sehingga banyak siswa yang belum tuntas ada 6, sedangkan banyak siswa yang tuntas adalah siswa yang memperoleh nilai 7, 8, 9, atau 10 ada sebanyak 24 siswa
yaitu 12+7+3+2=24. Jadi siswa yang tuntas mencapai:
24 30
× 100 = 80 . Misal pembelajaran dikatakan efektif jika 80 siswa mencapai KKM, maka dari data
tersebut dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan efektif.
Contoh 2
Suatu survey terhadap 40 penggemar sepak bola ditanya mengenai klub sepak bola favorit mereka. Hasil survey diberikan pada tabel berikut:
Klub Sepak Bola Banyak penggemar
Persela 5
Persik 18
Persebaya 7
Persekabpas 10
Jumlah 40
100
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa klub sepak bola yang paling banyak penggemarnya adalah Persik. Jika terdapat 5000 penggemar sepak bola, maka dapat
diprediksi bahwa penggemar klub Persela dengan perhitungan sebagai berikut: banyak penggemar persela adalah 5 diantara 40 penggemar sepak bola yang
disurvey, sehingga jika ada sebanyak 5000 penggemar sepak bola, maka banyak penggemar klub Persela yang bisa diharapkan ada
625 5000
40 5
= ×
. Demikian juga untuk klub-klub yang lain bisa dihitung banyak penggemar yang bisa diharapkan
jika diketahui banyak penggemar sepak bola secara keseluruhan. Dua contoh di atas merupakan contoh interpretasi data yang tersaji dalam bentuk tabel, masih banyak
interpretasi data yang disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan konteksnya.
2. Menginterpretasikan Data dalam bentuk Diagram Batang Contoh 1
Misal nilai seleksi pembinaan Olimpiade matematika 50 siswa di suatu sekolah diberikan pada diagram batang berikut.
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa nilai terendah yang dicapai siswa adalah 4, sedangkan nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa adalah 10. Ada empat
siswa yang mencapai nilai 4, empat belas siswa mencapai nilai 5, enam siswa mencapai nilai 5 dan seterusnya sebanyak tiga siswa mencapai nilai 10. Paling
banyak siswa mencapai nilai 5 yaitu ada empat belas siswa. Jika syarat seorang siswa diperbolehkan mengikuti pembinaan Olimpiade matematika jika mencapai
nilai 8, maka siswa yang diperbolehkan mengikuti pembinaan Olimpiade adalah siswa yang mencapai nilai 8, 9, atau 10, sehingga di sekolah tersebut yang
diperbolehkan mengikuti pembinaan Olimpiade ada 18 siswa yaitu 4 + 11 + 3 = 18.