234
4.4.4.12 Kepribadian
Hurlock 1978: 186 menjelaskan bahwa anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik cenderung kemampuan bicaranya lebih baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif dari pada anak yang penyesuaian dirinya jelek. Kenyataannya, bicara seringkali dipandang sebagai salah satu petunjuk anak yang
sehat mental. Kepribadian dalam hal ini erat kaitannya dengan kemampuan penyesuaian diri anak terhadap lingkungannya. Pada saat si Kembar berada di
Australia, si Kembar tidak mempunyai lingkungan sosial selain keluarganya. Hal ini disebabkan oleh lingkungan si Kembar yang memang sangat individualis
sehingga membuat kesan bahwa tidak ada orang yang bisa berinteraksi dengan mereka. Oleh sebab itu, si Kembar hanya berinteraksi dengan saudara kembarnya,
Bapak, dan juga Ibu mereka. Karena tidak adanya kesempatan si Kembar dalam berinteraksi dengan orang lain di luar keluarganya, menyebabkan penyesuaian diri
si Kembar tidak nampak dalam rentang waktu ini. Sewaktu kembali ke Indonesia, Ibu si Kembar dan anak-anaknya tinggal
dan menetap di rumah nenek si Kembar yang berada di Banjarnegara. Pada saat si Kembar berada di Banjarnegara, penyesuaian diri si Kembar terhadap lingkungan
tempat tinggalnya yang baru itu terbilang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat pada perilaku si Kembar yang dapat dengan cepat bergaul dengan saudara-saudara
dan teman bermain si Kembar yang baru. Akan tetapi pkemampuan menyesuaikan diri si Kembar juga tidak dapat berdiri sendiri, mereka dapat berinteraksi dengan
baik karena adanya dorongan dari saudara dan juga teman-teman kembar untuk senantiasa berinteraksi dengan mereka. Dengan demikian, terlihat bahwa ketika si
235
Kembar pindah dari Australia ke lingkungannya yang baru yaitu di Banjarnegara, mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Si Kembar pindah dari Banjarnegara ke daerah Tangerang pada saat usia mereka 3 tahun lebih 3 bulan. Pada waktu itu, ternyata si Kembar tidak lagi bisa
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan baik. Si Kembar cenderung sering bermain di dalam rumahnya dengan saudara kembarnya. Sesekali si
Kembar bermain ke luar rumahnya, akan tetapi mereka melakukan pemilihan terhadap lawan bermain mereka. Diakui Ibu si Kembar, bahwa beliau jarang
sekali memberi izin si Kembar untuk bermain di luar rumah. Hal tersebut dikarenakan kondisi lingkungan rumah si Kembar yang menurut Ibu kurang
aman, sehingga orang tua merasa khawatir untuk melepaskan anaknya di luar rumah. Akibatnya di sini adalah bahwa si Kembar akhirnya kurang mendapat
kesempatan berinteraksi di luar keluarganya. Beberapa bulan kemudian, si Kembar masuk tempat les mengaji milik Bu
Amanah. Di tempat les tersebut, si Kembar mendapatkan teman baru untuk berinteraksi, akan tetapi menurut penuturan Ibu teman-teman mengaji si Kembar
banyak yang nakal dengan si Kembar, akhirnya si Kembar melakukan penolakan ketika harus berinteraksi dengan mereka. Pada tahun ajaran baru, si Kembar
masuk ke sekolah TK kelas TK A. Hal tersebut membuat si Kembar mempunyai teman baru lagi. Dan pada saat di sekolah, dalam berteman juga si Kembar juga
tetap melakukan pemilihan. Mereka tidak mau berinteraksi dengan anak-anak yang lebih muda dan dalam berbicara masih belum jelas. Dari beberapa hal
236
tersebut di atas memperlihatkan bahwa penyesuaian diri si Kembar lemah terhadap lingkungannya yang baru.
Sedangkan pada kondisi saat ini, tidak jauh berbeda dengan awal kedatangan mereka di Tangerang. Kondisi saat ini adalah kondisi yang
melanjutkan dari kepribadian si Kembar yang sudah mulai nampak pada awal kepindahan mereka di Tangerang ini. Hal yang terjadi dalam rentang waktu ini
adalah dalam hal penyesuaian terhadap lingkungan yang baru, si Kembar sering mengalami kesulitan. Walaupun orang yang baru dikenal si Kembar adalah
seorang anak sebayanya, tetap si Kembar akan menutup diri dengan orang tersebut. Si Kembar semakin sering melakukan pemilihan orang-orang yang akan
diajak berinteraksi oleh mereka. Mereka akan cenderung menutup diri dan tidak mau tersentuh oleh orang-orang baru yang ingin berinteraksi dengan mereka.
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya kepribadian si Kembar yang dalam hal ini terkait dengan penyesuaian diri mereka terhadap
lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhi terlambatnya kemampuan berbicara si Kembar.
4.4.5 Temuan Penelitian