Persiapan Fisik Untuk Berbicara

194 sebaliknya tidak seperti perempuan yang identik dengan banyaknya mereka bicara atau cerewet. Dalam Hurlock 1980: 115 bahwa terdapat efek penggolongan peran seks pada pembicaraan anak sekalipun anak masih berada dalam tahun-tahun pra sekolah. Anak laki-laki diharapkan sedikit berbicara dibandingkan dengan anak perempuan. Apa yang dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya diharapkan dari anak perempuan, membual dan mengkritik orang lain misalnya, dianggap lebih sesuai untuk anak laki-laki. Sedangkan anak perempuan wajar apabila mengadukan orang lain. Maka dalam kasus ini didapatkan bahwa efek penggolongan peran seks yang diterima oleh kembar mempengaruhi pada terhambatnya kemampuan berbicara si Kembar sehingga tidak bisa sesuai dengan tugas perkembangan bicara dan juga kemampuan berbicaranya berada di bawah rata-rata anak seusianya.

4.4.3 Hal Penting dalam Belajar Berbicara

Ketika berbicara masalah kemampuan berbicara pada seorang anak, maka akan merujuk pada sejauh mana hal-hal yang dibutuhkan pada proses sebelum anak mulai belajar berbicara dapat terpenuhi dengan baik. Hal-hal yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan proses belajar berbicara anak adalah sebagai berikut:

4.4.3.1 Persiapan Fisik Untuk Berbicara

Yang dimaksud persiapan fisik menurut Hurlock 1978: 185 bahwa kemampuan berbicara bergantung pada kematangan mekanisme berbicara. Pada 195 waktu lahir, terdapat saluran suara kecil, langit-langit mulut datar, dan lidah terlalu besar untuk saluran suara. Sebelum semua sarana itu mencapai bentuk yang lebih matang, syaraf dan otot mekanisme suara tidak dapat menghasilkan bunyi yang diperlukan bagi kata-kata. Dalam kasus yang diangkat oleh peneliti, menyebutkan bahwa sepanjang rentang kehidupan si Kembar yaitu mulai dari ketika si Kembar lahir sampai dengan sekarang, mereka dalam kondisi yang sehat. Sejak mereka berada di Indonesia, kemudian pindah ke Australia, dan akhirnya kembali lagi ke Indonesia dan menetap di Tangerang ini, mereka tidak pernah mengalami sesuatu hal yang mengganggu kondisi fisiknya. Termasuk dalam hal persiapan si Kembar dalam berbicara. Ibu si Kembar menuturkan bahwasanya si Kembar tidak pernah mengeluh ataupun terlihat mempunyai permasalahan yang berhubungan dengan alat-alat bicaranya. Orang tua si Kembar juga kemudian mengecek kesehatan si Kembar pada salah satu Dokter Spesialis anak yang berada di Banyumas untuk memeriksakan kesehatan si Kembar terkait pada kesiapan fisik si Kembar dalam proses belajar berbicara. Dan kemudian Dokter melakukan pemeriksaan terhadap organ pendengaran si Kembar dan juga motorik si Kembar. Dari pemeriksaan tersebut didapatkan bahwa tidak terdapat permasalahan pada kesehatan fisik si Kembar. Dalam hal ini berarti persiapan fisik dalam proses belajar berbicara si Kembar sudah cukup matang. Dari hal tersebut di atas dapat ditarik sedikit kesimpulan bahwa si Kembar tidak mempunyai gangguan yang berhubungan dengan organ bicaranya si Kembar yang nantinya dimungkinkan bisa menyebabkan suara tidak bisa diproduksi 196 karena masalah yang datangnya dari fisik si Kembar. Sehingga dapat dikatakan dalam hal ini bahwa persiapan fisik si Kembar yang sudah matang dalam pengaruhnya terhadap perkembangan bicara si Kembar tersebut tidak mempengaruhi kemampuan berbicara Kembar yang tidak sama dengan anak-anak yang seusia dengannya.

4.4.3.2 Kesiapan Mental Untuk Berbicara