Kemampuan si Kembar dalam Berbicara

177

4.4.1 Kemampuan si Kembar dalam Berbicara

Pada saat si Kembar berada di Australia dan berumur kurang dari 22 bulan, mereka terlihat jarang berbicara. Jarangnya si Kembar berbicara menyebabkan Ibu si Kembar sulit mendeskripsikan kata apa yang paling diproduksi oleh si Kembar. Dalam Hurlock 1978: 189 menjelaskan bahwa anak pada usia 12-18 bulan mereka sudah harus mampu mengucapkan satu kata dan dapat ditafsirkan sebagai kalimat yang bermakna. Yang terjadi dalam kasus si Kembar pada hal ini adalah bahwa mereka pada usia yang kurang dari 22 bulan akan tetapi mereka masih belum mampu mengucapkan satu suku kata yang dapat ditafsirkan oleh orang lain. Chaer 2003 menambahkan bahwa pada rentang ini seharusnya anak sudah dapat menggabungkan dua kata. Dan ditemukan pada kondisi si Kembar, mereka masih belum bisa menggabungkan dua kata seperti yang dijelaskan pada teori dari Chaer tersebut. Dapat disimpulkan dari hal tersebut bahwa pada saat si Kembar berusia 22 bulan, mereka sudah mempunyai kriteria dari hambatan terhadap perkembangan bicara mereka. Santrock 2002: 186-187 menambahkan bahwa ketika anak berada pada rentang usia 12-26 bulan maka perbendaraan kata utamanya akan terdiri dari banyak kata benda dan kata kerja dengan sedikit kata sifat dan kata keterangan. Anak juga sudah mulai memperhatikan urutan kata yang dia pakai. Pada kasus ini, ketika si Kembar berada pada rentang usia tersebut mereka masih belum bisa membentuk kalimat secara lebih beragam. Perbendaharaan kata si Kembar terbatas pada kata-kata yang sering mereka ucapkan seperti “papa”, “mama”, “ini”, dan “itu”. Ketika melihat kondisi si Kembar yang hanya memiliki 4 kata 178 utama dapat terlihat di sini bahwa perbendaharaan si Kembar tidak terlalu besar. Kembar juga masih belum memperlihatkan perhatiannya terhadap urutan kata yang mereka pakai. Chaer 2003 berpendapat bahwa anak usia ini mereka sudah mulai menyusun kalimat yang terdiri dari tiga buah kata. Yang terjadi pada kasus ini adalah kemampuan berbicara kembar masih belum dapat mencukupi kriteria kemampuan berbicara ditinjau dari umur si Kembar. Dengan demikian, dapat ditari kesimpulan bahwa pada kondisi kembar berusia 26 bulan, mereka masih mengalami keterlambatan pada kemampuan berbicaranya. Sewaktu si Kembar berusia 3 tahun dan sudah berada di Indonesia, mereka masih belum bisa membedakan urutan waktu. Mereka juga masih sangat sering membentuk kalimat dengan sangat singkat dan selalu menunggu keaktifan dari lawan bicara mereka. Dijelaskan dalam Santrock 2002: 186-187 bahwa anak usia tiga tahun seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk melekatkan antara kalimat yang satu di dalam kalimat yang lain. Melihat kondisi si Kembar yang masih memperlihatkan ketidakmampuannya membentuk kalimat yang terdiri lebih dari dua kata serta melekatkan antar kalimat seperti yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada saat kembar berusia 3 tahun mereka masih mengalami hambatan pada perkembangan bicara. Pada saat kembar berusia 3 tahun lebih 3 bulan, kembar masih sering menggunakan kalimat yang sangat singkat. kalimat yang kembar buat tersebut juga hanya untuk menjawab pertanyaan dari orang lain. Tidak pernah terlihat kembar menanyakan terlebih dahulu pada orang-orang yang ingin mereka aja berkomunikasi. Dalam Santrock 2002: 186-187menerangkan bahwa anak usia 179 41-46 bulan adalah usia anak yang mampu mengkoordinasikan antara kalimat- kalimat sederhana dan hubungan-hubungan proposional. Sedangkan yang terjadi pada kasus si Kembar adalah mereka masih hanya membuat satu kalimat sederhana sebagai jawaban singkan dari pertanyaan yang diajukan oleh lawan bicara terhadapnya. Jelas di sini bahwa dengan ketidakmampuan anak untuk mengkoordinasikan antar kalimat seperti di atas maka dapat dikatakan bahwa kembar mengalami keterlambatan bicara. Perkembangan kemampuan berbicara kembar pada kondisi saat ini dapat terlihat ketika mereka menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh lawan bicaranya, bahwa mereka sering menggunakan kalimat yang sangat singkat. Tidak pernah terlihat adanya timbal balik yang diberikan oleh si Kembar terhadap lawan bicaranya. Si Kembar sudah bisa memproduksi kalimat secara lengkap yaitu terdiri dari Subjek, Predikat, dan Objek atau terdiri dari 3 kata. Walaupun produksi kalimat sudah lengkap, akan tetapi mereka tidak pernah menggunakan keterangan sebagai pelengkap pada kalimat yang mereka buat sebagai tambahan informasi yang dapat mereka berikan pada lawan bicaranya. Papalia 2002: 251 menjabarkan bahwa anak usia 4-5 tahun mereka harus bisa membuat 4-5 kata dalam satu kalimat. Kalimat tersebut mungkin berupa kalimat pernyataan, kalimat negatif, kalimat tanya, atau kalimat perintah, bukan seperti yang dilakukan oleh si Kembar yang hanya membuat kalimat sebagai kalimat pernyataan setelah memperoleh stimulus pertanyaan dari lawan bicaranya. Dengan demikian, kondisi kembar hingga saat ini dapat dikatan masih mengalami hambatan dalam perkembangan bicara mereka. 180

4.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Banyaknya Subjek Berbicara