KEABSAHAN DATA METODE PENGUMPULAN DATA

55

3.4.4.2 Dokumen Tes

Dokumentasi di sini maksudnya adalah bukti tertulis berupa data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dokumen yang dianalisis adalah dokumen hasil pengetesan terhadap IQ subjek untuk memperlihatkan skor inteligensi subjek.

3.5 KEABSAHAN DATA

Keabsahan data merupakan derajat kepercayaan data. Menurut Moleong 2006: 320-321, yang dimaksud dengan keabsahan data adalah setiap keadaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1 Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2 Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan. 3 Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dar i prosedur dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Dalam penelitian kualitatif, untuk menetapkan keabsahan data diperlukan kriteria dan teknik pemeriksaan. Adapun kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai berikut Moleong, 2006: 327 : Tabel 3.3 Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Kriteria Teknik Pemeriksaan Kredibilitas derajat kepercayaan 1. Perpanjangan keikutsertaan 2. Ketekunan pengamatan 3. Triangulasi 4. Pengecekan sejawat 5. Kecukupan referensial 56 6. Kajian kasus negatif 7. Pengecekan anggota Keteralihan 8. Uraian rinci Kebergantungan 9. Audit kebergantungan Kepastian 10. Audit kepastian Berdasarkan teknik-teknik pemeriksaan keabsahan data tersebut, penelitian ini hanya menggunakan teknik ketekunan pengamatan di lapangan dan teknik triangulasi. Menurut Moleong 2006: 329, ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Pada penelitian ini, keabsahan data diperoleh dengan cara memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam pengumpulan data di lapangan, melakukan observasi secara sungguh-sungguh dan terus menerus kepada responden serta melakukan triangulasi dengan sumber. Teknik yang digunakan untuk melacak dan membuktikan temuan data dilakukan melalui ketekunan di lapangan, triangulasi, pembahasan dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, referensi yang memadai dan pengecekan anggota. Pembuktian kebenaran dalam penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan di lapangan dan triangulasi. Moleong, 2006: 330 menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Patton dalam Moleong, 2006: 330 menyatakan bahwa triangulasi dengan sumber 57 berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Rahayu dan Ardani 2004: 142 mendefinisikan triangulasi sebagai “teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.” Peneliti membandingkan dengan data-data yang diperoleh melalui narasumber primer dan sekunder terhadap informan dalam triangulasi tersebut. Informan yang digunakan adalah dokter anak yang pernah menangani kasus kembar dan juga keluarga kembar yang lain. Denzin dalam Moleong 2006: 330 menamakan teknik triangulasi tersebut sebagai “triangulasi sumber data.” Tujuan digunakannya teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah agar peneliti dapat membandingkan atau me-recheck temuan hasil wawancara yang diperoleh dari narasumber penelitian dengan sumber lain yang dirasa berhubungan dengan penelitian tersebut. 3.6 Analisis Data Setelah data diperoleh, tahap selanjutnya adalah analisis data. Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2006: 248 mendefinisikan analisis data penelitian kualitatif sebagai: Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisa data menurut Patton dalam Moleong, 2006: 280adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan 58 satuan uraian dasar. Analisa data dilakukan pada saat mengumpulkan data dan setelah pengumpulan data. Data yang didapat dari latar penelitian merupakan data mentah yang harus diolah supaya didapatkan suatu data yang siap disajikan menjadi hasil dari suatu penelitian. Oleh karena itu dilakukan pemilihan, pereduksian, pengolaborasian, yang kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Proses penelitian data dilakukan dengan cara memisahkan data-data yang digunakan dan data yang tidak sesuai, kemudian direduksi atau dikelompokkan sesuai dengan karakter atau poin-poin yang diteliti untuk mempermudah pengambilan kesimpulan yang kemudian dikolaborasikan dengan cara membuat teori dari temuan baru hasil penelitian. Hasil reduksi dan pemilihan data yang dilakukan kemudian disederhanakan dan dituangkan menjadi kesimpulan-kesimpulan singkat yang bermakna. 59

BAB 4 PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN