Pengaruh pesepsi pasien tentang bauran pemasaran promosi

84 menyebutkan bahwa penelitian berulang sudah menunjukkan gejala loyalitas, namun pembelian ulang saja tidak cukup, karena pelanggan yang membeli ulang belum tentu puas dan mempunyai sikap positif terhadap jasa rumah sakit melainkan karena faktor lainnya Lupiyoadi, 2006. Berdasarkan hasil wawancara kepada responden, mereka mengatakan bahwa hargatarif di RSUD Majenang masih terjangkau dan sesuai dengan kemampuan ekonomi. Selain itu tarif yang diberlakukan lebih rendah dibanding dengan hargatarif di rumah sakit swasta. Karena bauran pemasaran harga berhubungan dengan keputusan pasien, maka RSUD Majenang harus mempertimbangkan kembali penetapan harga dengan memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat, kemampuan keuangan rumah sakit, dan mempertahankan pangsa pasar rumah sakit. Dengan demikian diharapkan pasien menjadi lebih antusias untuk memilih layanan di rumah sakit dan akan terus menerus memanfaatkan layanannya.

5.1.3. Pengaruh pesepsi pasien tentang bauran pemasaran promosi

terhadap keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di RSUD Majenang Pada penelitian ini, persepsi pasien tentang promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang diduga berhubungan dengan keputusan pasien memilih layanan kesehatan. Pada uji bivariat diketahui pasien yang memilih lebih banyak pada kelompok yang memiliki persepsi promosi baik 71,9 dibandingkan kelompok pasien yang memiliki persepsi kurang baik 28,1. Sedangkan pasien yang tidak memilih lebih banyak pada kelompok yang memiliki persepsi kurang 85 baik 70,3 dibandingkan kelompok pasien yang memiliki persepsi baik 29,7. Dari hasil perhitungan uji chi-square diperoleh nilai p value sebesar 0,000 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh antara persepsi bauran pemasaran promosi terhadap keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di RSUD Majenang. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Delsa Dezolla 2012 yang memperoleh nilai 0,001 sehingga ada terdapat hubungan antara dimensi promosi dengan keputusan memilih berobat di Poliklinik Ambun Pagi RSUP DR.M.Djamil pada tahun 2012. Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Aktivitas promosi rumah sakit umumnya terkait dengan kegiatan mengkomunikasikan dan mempersuasi pelanggan. Inti dari kegiatan promosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal produk yang ditawarkan oleh perusahaan Lupiyoadi, 2006. Konsep promosi rumah sakit adalah bagaimana pasien tahu tentang jenis pelayanan yang ada di rumah sakit, bagaimana mereka termotivasi untuk menggunakan, lalu menggunakan secara berkesinambungan dan menyebarkan informasi itu kepada rekan-rekannya. Upaya promosi rumah sakit dapat dijalankan dalam bentuk pemberian informasi dan promosi layanan melalui media elektronik, media cetak, dan lingkungan rumah sakit, serta aktivitas kehumasan seperti kerjasama dan event. Namun promosi rumah sakit tidak bisa dilakukan secara bebas sebagaiman perusahaan umumnya, karena mempunyai aturan khusus 86 yang harus dipatuhi berupa pedoman etika pomosi rumah sakit oleh Perhimpunan Seluruh Rumah Sakit Indonesi dalam PP PERSI nomor 47 tahun 2006. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, mereka menyebutkan bahwa kurang mengetahui jika RSUD Majenang telah melakukan promosi di bidang kesehatan. Namun ada responden yang mengatakan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan upaya promosi kesehatan dan bekerja sama dengan pihak puskesmas. Maka dari itu, pihak rumah sakit harus meningkatkan upaya promosi kesehatan agar masyarakat luas mengetahui keberadaan dan fasilitas pelayanan yang ada. Sejumlah upaya promosi telah dilakukan oleh bagian marketing RSUD Majenang melalui media elektronik, media cetak dan internet jejaring sosial. Dari upaya tersebut menghasilkan sebagian besar pasien 71,9 memiliki persepsi baik terhadap promosi RSUD Majenang. Upaya promosi oleh RSUD Majenang, misalnya dapat dilakukan dengan cara public relation. Public relation adalah upaya komunikasi menyeluruh suatu rumah sakit untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap rumah sakit Supriyanto dan Ernawaty, 2010.

5.1.4. Pengaruh pesepsi pasien tentang bauran pemasaran tempat terhadap

Dokumen yang terkait

Analisis Persepsi Keputusan Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) terhadap Mutu Pelayanan dan Kepuasan di Ruang Rawat Inap Vip Rsud Tahun 2014

15 101 127

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

14 119 208

Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pasien Rawat Inap Memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan dan Hubungannya dengan Kepuasan Pasien

4 60 136

Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Askes Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005.

3 41 73

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Terpadu A di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2005

6 51 79

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli

13 126 142

Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program Komputer

3 102 73

PERSEPSI PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) WONOSARI PERSEPSI PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 2 19

Pengaruh persepsi pada kualitas layanan kesehatan terhadap loyalitas pasien : studi kasus pada pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan.

2 10 141

Pengaruh persepsi pada kualitas layanan kesehatan terhadap loyalitas pasien studi kasus pada pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan

1 1 139