19
4 Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil kerja, aktivitas yang termasuk
didalamnya yaitu keberanian siswa untuk maju mengerjakan soal atas kesadaran sendiri tanpa ditunjuk guru.
2.1.7 Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Adanya seseorang tekun belajar salah satunya dipengaruhi adanya motivasi, motivasi tersebut
dapat berasal dari dalam diri sendiri atau dari orang lain. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,
yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Uno 2006: 3
Merriam- Webster tt mendefinisikan motivasi yaitu: Motivation is defined as the act or process of motivating, the condition
of being motivating, a motivating force, stimulus, or influence incentive, drive, something such as a need or desire that causes a person or
student to act.
Pendapat Merriam- Webster dapat diartikan bahwa motivasi yaitu tindakan atau proses yang memotivasi, keadaan yang memotivasi, gaya yang memotivasi, merangsang atau
mempengaruhi secara intensif, dorongan sesuatu seperti kebutuhan atau keinginan yang menyebabkan seseorang atau siswa untuk bertindak.
Eysenck, dkk dalam Slameto 2010: 170 merumuskan motivasi sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum
dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep- konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya.
20
Untuk dapat menggali motivasi siswa dalam belajar guru dapat memberikan suatu penguatan kepada siswa dalam bentuk pujian atau pemberian hadiah reward.
Pemberian penguatan ini hanya sebagai suatu stimulan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi dan berlomba untuk mendapatkan nilai.
Teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow dalam bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut yaitu: 1
Fisiologis, merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, meliputi kebutuhan makanan, pakaian, tempat berlindung.
2 Rasa aman, merupakan kebutuhan kepastian keadaan lingkungan yang dapat
menimbulkan ketenangan, kecemasan atau ketakutan pada diri individu. 3
Rasa cinta, merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang lain. 4
Penghargaan, merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang lain.
5 Aktualisasi diri, merupakan kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri
sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya. 6
Mengetahui dan mengerti, merupakan kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan, untuk mendapatkan keterangan-
keterangan, dan untuk mengerti sesuatu. 7
Estetik, merupakan kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan, dan kelengkapan dari suatu tindakan.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya ada beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar diklasifikasikan sebagai berikut: Uno 2006: 23
21
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Siswa termotivasi untuk belajar dikarenakan dari dalam dirinya terdapat adanya suatu keinginan untuk memperoleh keberhasilan dari apa yang sudah
dikerjakannya. Misalnya, siswa belajar sangat tekun karena ingin memperoleh nilai yang tinggi saat ulangan.
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Belajar bagi seorang siswa merupakan kewajiban, untuk itu harus ada dorongan untuk melakukannya. Ketika siswa telah temotivasi untuk belajar, maka belajar itu
akan menjadi sebuah kebutuhan bukan lagi kewajiban. 3
Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya motivasi siswa dalam belajar disebabkan karena ada suatu harapan dan
cita-cita masa depan yang ingin diraihnya. 4
Adanya penghargaan dalam belajar Siswa dalam melakukan sesuatu ingin mendapatkan suatu pengakuan dalam bentuk
penghargaan. Misalnya, ketika siswa berhasil mengerjakan soal dengan benar akan merasa sangat bangga apabila mendapat pujian dari guru dan teman-temannya dan
itu akan membuat siswa termotivasi untuk lebih tekun belajar. 5
Adanya keinginan yang menarik dalam belajar Ketika siswa menemukan sesuatu yang dianggap menarik untuk dipelajari maka
akan timbul motivasi dari dalam dirinya untuk mempelajari sesuatu tersebut. 6
Adanya lingkungan belajar yang kondusif Lingkungan belajar juga mempengaruhi siswa dalam menyerap ilmu yang
diajarkan. Lingkungan belajar yang kondusif merupakan salah satu factor yang dapat menjadikan siswa termotivasi untuk belajar.
22
Sehubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan motivasi siswa DeCecco Grawford dalam Slameto 2010: 175 mengajukan 4 fungsi pengajar, yaitu:
1 Menggairahkan siswa
Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari pengajar harus berusaha menghindari hal- hal yang monoton dan membosankan. Guru harus memelihara minat siswa dalam
belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar.
2 Memberikan harapan realistis
Guru harus memelihara harapan-harapan siswa yang realistis, dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis. Guru dalam hal ini perlu memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis siswa pada masa lalu.
3 Memberikan insentif
Bila siswa mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah pada siswa dapat berupa pujian atas keberhasilannya agar siswa terdorong untuk
melakukan usaha lebih lanjut untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran. 4
Mengarahkan Guru juga harus mengarahkan tingkah laku siswa dengan cara menunjukan pada
siswa hal-hal yang dilakukan secara tidak benar dan meminta pada mereka melakukan sebaik-baiknya.
Menurut Mulyasa 2009: 196 cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu:
1 Kehangatan dan semangat
Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat, dan hangat dalam berinteraksi dengan siswa. Guru jangan merasa dirinya sebagai orang yang serba
23
tahu, tetapi memposisikan diri sebagai orang yang sama-sama belajar kalau perlu dalam hal tertentu guru harus siap belajar dari siswanya.
2 Membangkitkan rasa ingin tahu
Untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa, guru dapat melakuakn berbagai kegiatan seperti memberikan cerita dan kemudian memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa tentang apa yang telah diceritakan. 3
Mengemukakan ide yang bertentangan Ide yang bertentangan dapat dikemukakan oleh guru pada semua tingkatan kelas
yang disesuaikan dengan tingkatan kelasnya masing-masing. 4
Memperhatikan minat belajar peserta didik Agar proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar maka apa yang
disajiakn harus sesuai dengan minat siswa. Dalam memperhatikan minat guru juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti usia, jenis
kelamin, lingkungan, adat, budaya, dan status sosial ekonomi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yaitu dorongan
dalam diri siswa untuk berbuat dan melakukan perubahan tingkah laku sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini, indikator motivasi yang digunakan
menurut Sardiman 2011: 83 meliputi: 1
Tekun menghadapi tugas. Seorang siswa dikatakan tekun apabila ia dapat bekerja terus-menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2
Ulet menghadapi kesulitan. Siswa menunjukkan keuletannya apabila setiap kesulitan dihadapinya dengan tidak
mudah putus asa dan tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. 3
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
24
Siswa menunjukkan kemauan untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang belunm tentu disenangi oleh orang lain.
4 Lebih senang bekerja mandiri.
Dalam menghadapi sebuah persoalan, siswa lebih senang bekerja mandiri dengan kemampuan yang dimilikinya.
5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
Siswa merasa bosan dengan hal-hal yang sifatnya berulang-ulang begitu saja sehingga kurang memunculkan kreatifitas siswa.
6 Dapat mempertahankan pendapatnya.
Ketika siswa sudah merasa yakin terhadap apa yang dikehendakinya, dia akan mempertahankan keyakinan tersebut.
7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
Setelah merasa yakin terhadap sesuatu dan mempertahankannya, maka siswa juga tidak akan mudah melepaskan hal-hal yang diyakini itu.
8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Siswa dikatakan termotivasi dalam belajar apabila dia selalu mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang tidak semua siswa melakukannya.
2.1.8 Hasil Belajar