58
Sp = Skor perolehan Sm = Skor maksimal
BSNP 2007: 25 Rumus untuk menentukan nilai rata-rata kelas, yaitu:
∑
Keterangan: = Nilai Rata-rata
= Nilai Akhir N
= Jumlah Siswa Sudjana 2010: 109
Rumus untuk menentukan tingkat tuntas belajar klasikal, yaitu:
Keterangan: P
= Ketuntasan belajar klasikal ∑ = Jumlah siswa yang tuntas belajar
∑ = Jumlah siswa Aqib dkk 2010: 41
3.7 Indikator Keberhasilan
Penerapan metode pemecahan masalah dikatakan berhasil jika performansi guru, aktivitas belajar siswa, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa selama penelitian
berlangsung telah memenuhi indikator keberhasilan sebagai berikut:
3.7.1 Performansi guru
59
Performansi kinerja guru minimal 71 B. Tabel 3.3 Patokan penilaian APKG
Kriteria Nilai A
AB B
BC C
CD D
E 86-100
81-85 71-80
66-70 61-65
56-60 51-55
51
Pusat Pengembangan PPL,2012: 14
3.7.2 Aktivitas Belajar Siswa
1 Perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat ≥ 75.
2 Keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas ≥75.
3 Kerjasama siswa pada saat kerja kelompok meningkat ≥ 75.
4 Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil kerja meningkat ≥ 75.
3.7.3 Motivasi Belajar Siswa
Siswa dikatakan termotivasi jika siswa memiliki keinginan, kemauan belajar, dan senang terhadap pelajaran atau adanya peningkatan motivasi siswa dalam
pembelajaran siklus I ke siklus II sebesar 75. 3.7.4
Hasil Belajar Siswa
1 Nilai rata-rata kelas ≥ 70 sesuai dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah.
2 Persentase tuntas klasikal minimal 75 siswa yang memperoleh skor ≥ 70.
60
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I dan II di kelas IV SD Negeri Gumayun 01 Kabupaten Tegal menunjukkan adanya peningkatan performansi
guru, aktivitas belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penerapan metode
pemecahan masalah. Hasil penelitian tersebut akan dipaparkan dalam deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I dan II. Hasil penelitian pada setiap siklus diuraikan secara
rinci sebagai berikut:
4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tindakan Siklus I dilaksanakan mulai tanggal 29 April sampai dengan 2 Mei 2013 pada materi penjumlahan pecahan dengan penerapan metode pemecahan masalah. Siklus
I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 29 April 2013 dengan materi penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013
dengan materi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Dari pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh deskripsi data hasil performansi guru, aktivitas belajar, motivasi belajar,
dan hasil belajar siswa. Pengambilan data angket motivasi belajar siswa sebelumnya telah dilaksanakan pada tanggal 27 April 2013 dan dilaksanakan lagi setelah akhir siklus I yaitu
tanggal 3 Mei 2013. Deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I dapat dipaparkan sebagai berikut: