43
karena pengamatan harus dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Hal yang menjadi titik utama dalam
tahap pengamatan yaitu aktivitas siswa, motivasi belajar, dan performansi guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Tahap 4: Refleksi Reflecting Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan dan mengevaluasi diri. Hasil refleksi selanjutnya menjadi dasar
pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Hal yang menjadi titik utama dalam kegiatan refleksi yaitu pada aktivitas siswa, motivasi belajar siswa, performansi
guru, dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika menggunakan metode pemecahan masalah pada materi Pecahan.
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian
Siklus I terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara lebih rinci, empat tahap tersebut yaitu sebagai berikut.
3.2.1 Perencanaan Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran, pertemuan pertama digunakan untuk pembelajaran dan
pertemuan kedua digunakan untuk pembelajaran dan tes formatif . Berikut uraian kegiatan dalam siklus I:
3.2.1.1 Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan yaitu: 1
Mengidentifikasi masalah pembelajaran materi penjumlahan pecahan.
44
2 Menyusun silabus.
3 Menyusun angket motivasi belajar.
4 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi penjumlahan
pecahan, yaitu penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.
5 Menyusun lembar pengamatan.
6 Menyusun lembar kegiatan siswa.
7 Menyusun soal tes formatif penjumlahan pecahan.
3.2.1.2 Pelaksanaan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan yaitu: 1
Guru membagikan angket kepada siswa. 2
Guru menyampaikan materi tentang penjumlahan pecahan. 3
Guru menyampaikan langkah-langkah pemecahan masalah untuk menyelesaikan soal.
4 Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen, tiap kelompok
terdiri dari 6 atau 7 siswa. 5
Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyelesaikan soal dengan menggunakan metode pemecahan masalah.
6 Guru memberikan bimbingan pada saat siswa berkelompok mengerjakan soal.
7 Masing-masing perwakilan kelompok maju untuk menyelesaikan soal di depan
kelas. 8
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil menyelesaikan soal dengan benar
. 9
Siswa dengan guru menyimpulkan materi pelajaran.
45
10 Siswa mengerjakan tes formatif
3.2.1.3 Pengamatan
Sesuai dengan tujuan penelitian, pengamatan difokuskan pada performansi guru, aktivitas belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa.
3.2.1.3.1 Performansi guru
Performansi guru dalam proses pembelajaran Matematika dengan metode pemecahan masalah pada materi Pecahan dengan menggunakan Alat Penilaian
Kemampuan Guru APKG. Penilaian terhadap performansi guru menggunakan APKG I yaitu untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, APKG II
untuk menilai pelaksanaan pembelajaran. 3.2.1.3.2
Aktivitas belajar Aktivitas belajar siswa dengan penerapan metode pemecahan masalah yang
meliputi: 3
Perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas. 4
Keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 5
Kerjasama siswa saat berkelompok untuk memcahkan masalah. 6
Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil kerja. 3.2.1.3.3
Motivasi belajar Motivasi siswa dalam proses pembelajaran materi pecahan dengan
menggunakan metode pemecahan masalah. Indikator motivasi belajar siswa ini meliputi:
1 Tekun menghadapi tugas.
2 Ulet menghadapi kesulitan.
3 Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah.
46
4 Lebih senang bekerja mandiri.
5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
6 Dapat mempertahankan pendapatnya.
7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
3.2.1.3.4 Hasil belajar
Hasil belajar siswa dengan metode pemecahan masalah pada materi pecahan, meliputi:
1 Nilai rata-rata kelas.
2 Banyak siswa yang tuntas belajar, yaitu skor yang dicapai siswa 70.
3 Persentase tuntas belajar secara klasikal.
3.2.1.4 Refleksi