Beberapa Pemikiran tentang ESP

Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009 perbedaan-perbedaaan bagaimana bahasa diperoleh. Peserta didik dilihat untuk menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda, menggunakan skill yang berbeda, masuk kepada skemata pembelajaran yang berbeda dan termotivasi oleh minat dan keinginan yang berbeda pula. Karena itu fokus terhadap kebutuhan peserta didik menjadi sama besar dengan metode dalam mempelajari pengetahuan linguistik. Menyusun program khusus untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan individu merupakan perkembangan yang alami dari pemikiran ini. Sampai dewasa ini, kata kunci dalam pembelajaran bahasa ESL adalah pemusatan peserta didik atau learner- centered atau learning-centered.

2.5.2 Beberapa Pemikiran tentang ESP

Ada 4 empat gagasan utama yang diuraikan yang meliputi : a perbedaan antara karakteristik ESP yang mutlak dan berubah-ubah, b jenis ESP, c karakteristik program ESP, dan d makna kata ‘special’ dalam ESP. a. Karakteristik ESP yang mutlak absolute dan yang berubah-ubah variable. Menurut Strevens’ 1988:32 bahwa ESP dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan karakteristik yang mutlak dan berubah-ubah dan definisinya membuat suatu perbedaan antara empat karakteristik mutlak dan dua karakteristik berubah-ubah sebagai berikut: 1. Karakteristik mutlak : ESP terdiri dari pembelajaran bahasa Inggris yang: Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009 a. disusun untuk memenuhi kebutuhan khusus peserta didik; b. dihubungkan dengan konteks tema dan topik terhadap disiplin ilmu khusus, pekerjaan dan aktifitas; c. dipusatkan pada kesesuaian berbahasa pada aktifitas-aktifitas tersebut dalam sintaksis, leksis, wacana, semantik, dll., dan analisa wacana;\ d. bertolak belakang dengan General English. 2. Karakteristik berubah-ubah : ESP mungkin dapat seperti itu tetapi tidak perlu : a. terbatas kepada salah satu keterampilan berbahasa yang harus dipelajari misalnya hanya membaca; b. tidak diajarkan berdasarkan menurut metodologi yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun pakar teori linguistik Dudley-Evans dan St John 1988:23 menambah definisi ESP asli Strevens pada tahun 1997 di konferensi bahasa di Jepang. Definisi yang telah diperbaikiditambah adalahsebagai berikut : 1. Karakteristik Mutlak : a. ESP ditentukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang khusus; b. ESP berguna dalam menetapkan metodologi dan kegiatan suatu disiplin ilmu; c. ESP dipusatkan kepada bahasa tatabahasa, leksis, register, ketrampilan, wacana dan genre yang sesuai dengan aktifitas ini. 2. Karakteristik Berubah-ubah : Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009 a. ESP dapat dihubungkan atau disusun untuk siplin ilmu khusus; b. ESP mungkin menggunakan sebuah metodologi berbeda dari general English dalam situasi pengajaran khusus; c. ESP mungkin dapat disusun bagi pembelajar dewasa, pada suatu intstansi atau dalam situasi kerja profesional. Namun dapat juga digunakan bagi pembelajar pada tingkat sekolah menengah; d. ESP disusun secara umum untuk peserta didik pada tingkat menengah atas atau tinggi; e. Kebanyakan program ESP berdasar kepada beberapa sistem pengetahuan dasar bahasa tetapi dapat juga digunakan oleh para pemula. Untuk definisi ESP yang lebih luas maka Hutchinson Waters 1987:19 mengatakan: “ESP is an approach to language teaching in which all decisions as to content and method are based on the learner’s reason for learning”. Dikatakan bahwa ESP adalah suatu pendekatan kepada pengajaran bahasa dimana semua keputusan seperti isi dan metode berdasarkan alasan belajar para peserta didik.

b. Jenis-Jenis ESP