Analisis Fungsi Bahasa dan Ragam Bahasa BIPar

Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009

4.2 Analisis Fungsi Bahasa dan Ragam Bahasa BIPar

Bahasa memiliki berbagai fungsi, bergantung pada kedudukan bahasa itu dalam masyarakat penuturnya. Pada tahun 1928, bahasa Indonesia, yang dahulu dikenal sebagai bahasa Melayu yang kemudian disebut bahasa Indonesia sejak tanggal 28 Oktober 1928 naik kedudukannya. Perbedaan kedudukan mempengaruhi fungsinya. Dilain pihak, bahasa Jawa walaupun penuturnya banyak, tetapi kedudukannya sebagai bahasa daerah. Dari kedudukan tersebut, dapat terlihat fungsi suatu bahasa. Misalnya, fungsi sebagai lambang identitas dan alat interaksi sosial antar warga bahasa itu. Fungsi bahasa dapat juga dilihat dari berbagai segi, misalnya dari segi pendidikan. Subyakto 1993:91 membedakan fungsi bahasa sebagai berikut, 1 menyampaikan dan mencari informasi, 2 mengungkapkan dan memahami sikap emosional, 3 mengungkapkan dan memahami sikap moral, 4 mengungkapkan agar sesuatu hal dikerjakan, dan 5 bergaul sebagai anggota masyarakat. Dalam penelitian ini sebagai landasan digunakan digunakan fungsi bahasa yang dikemukan oleh Subyakto. Fungsi bahasa lain digunakan sebagai penunjang dalam penelitian ini. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini lebih banyak mengarah ke bidang pendidikan, yakni penguasaan bahasa. Fungsi bahasa yang berkaitan dengan pengajaran ini dipakai terutama dalam penyusunan wawancara serta analisis data dalam hubungan dengan pembicara dan lawan yang diajak berbicara. Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009 Pembelajaran BIPar menekankan kepada konsep pembelajaran bahasa untuk bidang khusus dimana data yang diambil merupakan percakapan simulasi di outlet kantor depan dan kamar praktik Hotel Nirwama Akpar Medan. Untuk menemukenali fungsi bahasa apa yang dapat dianalisa dari materi percakapan antara petugas penerima tamu receptionist dan tamu, dibawah ini dapat dilihat sebuah teks percakapan tersebut. Berikut adalah data percakapan antara penerima tamu receptionist dan sepasang suami istri. Data ini diambil pada saat simulasi mahasiswa di kantor depan Hotel Nirwana Akademi Pariwisata Medan. Penerima Tamu : Siang Ibuk, Bapak. Selamat datang di Hotel Nirwana. Bisa kami bantu Buk? Tamu : Ya, siang. Kalian ada kamar kosong? Penerima Tamu : Eh…eh…kamar kosong ya, bentar ya, kami cek dulu. setelah beberapa saat : Ada kamar kami yang masih kosong, neh. Ibuk mau kamar yang kayak mana? Tamu : Kamar apa aja yang kalian punya disini? Penerima Tamu : Kami ada kamar superior sama deluxe. Itu aja yang masih ada, yang lain dah abis. Gimana Ibuk, mau? Tamu : Apa aja fasilitas kamarnya dan berapa harga kamar satu malam masing-masingnya? Penerima Tamu : Baik, Ibuk. Kedua jenis kamar tadi dilengkapi dengan televisi, air conditioner, hot and cold water di kamar mandi. Selain itu juga, ada freezer, hair dryer, dan complementary air mineral serta teh dan kopi dan water boiler tentunya. Harga kamar sudah termasuk tax and service, yakni untuk superior tadi Rp.350.000 dan deluxe sekitar Rp.450.000 per malamnya. Oh, ya, hagra itu termasuk juga sarapan pagi untuk dua orang, ya, buk. Tamu : Kalian terima kartu kredit apa? Penerima Tamu : Ibuk punya kartu kredit apa? Kami terima American Express, Visa, Mandiri Card, dan lain-lain. Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009 Tamu : Saya ambil kamar deluxe ajala. Penerima Tamu : Baiklah. Bisa minta tolong saya ibuk isikan form ini? Atau boleh saya mintak KTP ibuk? Tamu : Ya, ada. Penerima Tamu : Berapa lama? Berapa orang, buk? Tamu : Saya dan suami saya. Dua orang dan satu kamar saja, mungkin tiga malam. Penerima Tamu : Jadi, gini, buk. Satu kamar deluxe, untuk dua orang selama tiga malam tadi ya , buk. Harga kamar Rp. 450.000 per malam. Ada yang lain kira-kira, buk? Tamu : Dah, itu aja. Penerima Tamu : Baik, ibuk. Selamat istirahat, ntar saya panggilkan bellboy. Makasi, buk. Dari data percakapan dapat kita lihat beberapa ragam bahasa yang digunakan oleh para penutur bahasa yang terikat kuat pada situasi dan objekpokok pembicaraan di seputar proses check-in di kantor depan suatu hotel. Perbedaan atau kekhasan ragam bahasa petugas penerima tamu tampak pada penggunaan diksipilihan kata dan suasana resmi pembicaraan-pencarian informasi. Dalam hal ini bukan ini yang menjadi topik penelitian namun ada baiknya dikemukakan secara sederhana kekhasan ragam bahasa petugas penerima tamu dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Ragam bahasa penerima tamu didominasi ragam bahasa resmi, namun karena pengaruh kebiasaan dan kematangan usia dan para mahasiswa praktik tergolong mewakili masyarakat perkotaan maka dengan sendirinya pemakaian bahasa khas remaja atau masyarakat perkotaan dengan sendirinya susah mereka hindari. 2. Dari aspek morfologi ditemukan variasi pembentukan kata dengan menggunakan imbuhan – k , seperti pada kata [ibuk], [mintak] dengan frekuensi yang cukup tinggi. Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009 Dari segi pendidikan dan aspek komunikasi, maka ragam bahasa petugas penerima tamu ini mengusung beberapa fungsi, yakni fungsi informatif mencari informasi dan deskriptif menyampaikanmemerikan. Artinya, sebagain besar penerima tamu menginformasikan berbagai hal tentang fasilitas dan pelayanan suatu hotel, misalnya menjelaskan tentang jenis kamar teramsuk harga dan kelengkapan fasilitas masing- masing kamar tersebut. Selain itu, fungsi komunikasi ragam bahasa petugas penerima tamu, digolongkan kedalam empat fungsi yakni: fungsi pembuka yang meliputi salam dan sapaan; fungsi paparan, penyampaian informasi dan fakta; fungsi penyegar suasana, fungsi mengetahui tanggapanrespons orang lain; fungsi mengarahkanmengendalikan orang lain; dan fungsi penutup, yang ditandai dengan ungkapan permohonan maaf jika ada yang tidak berkenan dan ucapan selamat bermalam di hotel yang bersangkutan serta salam penutup seperti selamat pagi, selamat siang, selamat sore disesuaikan dengan waktu pembicaraan terjadi.

4.3 Analisis Pilihan Kata diksisleksis dalam BIPar