101
1 Pertumbuhan Aset Aset
t
= Aset
t
– Aset
t-1
Aset
t-1
x 100 2 Pertumbuhan DPK
DPK
t
= DPK
t
– DPK
t-1
DPK
t-1
x 100 3 Pertumbuhan Pembiayaan
Pembiayaan
t
= Pembiayaan
t
– Pembiayaan
t-1
Pembiayaan
t-1
x 100 4 Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan
Laba
t
= Laba
t
– Laba
t-1
Laba
t-1
x 100 Setelah dilakukan perhitungan untuk pertumbuhan dari masing-masing
variabel, dapat dilihat hasilnya dalam tabel 4.10.
Tabel 4.10 Prediksi Pertumbuhan Triwulanan Perbankan Syariah
dalam Tahun
Aset DPK
Pembiayaan Laba Tahun
Berjalan
2011.I 5,95
9,16 7,89
-2,80 2011.II
9,61 14,51
8,21 4,15
2011.III 5,51
8,92 7,33
13,87 2011.IV
9,15 9,59
7,42 5,17
2012.I 5,09
2,78 6,89
-2,62 2012.II
8,73 6,86
7,08 3,56
2012.III 4,68
5,76 6,70
10,26 2012.IV
8,37 11,88
6,71 4,30
Sumber : Hasil Analisis Berdasarkan tabel 4.10 ditunjukkan bahwa pertumbuhan bank
syariah yang meliputi aset, dana pihak ketiga DPK, pembiayaan dan laba tahun berjalan cenderung fluktuatif. Sedangkan untuk pertumbuhan tahunan
bank syariah di Indonesia ditunjukkan bahwa pertumbuhan aset pada tahu 2011 sebesar 56,50. Pertumbuhan dana pihak ketiga DPK pada tahun
2011 sebesar 49,23. Pertumbuhan pembiayaan pada tahun 2011 sebesar
102
48,64. Pertumbuhan laba tahun berjalan bank syariah pada tahun 2011 sebesar 21,13. Dari kondisi tersebut terlihat bahwa pertumbuhan aset, dana
pihak ketiga, pembiayaan dan laba tahun berjalan bank syariah cenderung cepat dan baik. Terlihat pada pertumbuhan Aset yang sangat tinggi di tahun
2011. Pertumbuhan aset, dana pihak ketiga DPK, pembiayaan dan laba
tahun berjalan yang cenderung fluktuatif sejalan dengan teori pertumbuhan yang menyatakan bahwa mempertahankan pertumbuhan yang stabil dan
berkelanjutan adalah hal yang cukup sulit, ini ditemukan juga oleh Zook dan Allen 1999 dalam Erva Yulianita 2010:17, menemukan bahwa hanya satu
dari tujuh perusahaan yang bisa bertahan dan memperoleh profitable growth. Hasil prediksi ini juga sejalan dengan Feeser dan Willard 1990 dalam Erva
Yulianita 2010:17, yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu dari isu yang paling penting dalam manajemen suatu
bisni karena menggambarkan penerimaan masyarakat dan kesuksesan perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Banoon Sasmitasiwi dan Malik Cahyadin pada tahun 2008,
yang meneliti tentang indikator-indikator pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia yaitu aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan yang hasil
memprediksi tingkat pertumbuhan perbankan syariah untuk tahun 2008 dan mendapatkan hasil dan model ARIMA yang signifikan untuk peramalan
pertumbuhan perbankan syariah. Pertumbuhan perbankan syariah mengalami
103
fluktuasi disetiap triwulannya, walaupun prediksi nominal dari variabel aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan cenderung mengalami kenaikan ditiap
triwulannya.
e. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian persyaratan analisis yang telah dilaksanakan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang terlibat didalamnya
memenuhi kualifikasi persyaratan, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pengujian koefisien signifikansi model ARIMA yang terbaik untuk permalan
aset, dana pihak ketiga DPK, pembiayaan dan laba tahun berjalan secara parsial.
a. Uji t Statistik Uji Test of Significant
Untuk memperoleh keyakinan tentang kebaikan dari model ARIMA dalam memprediksi, maka diperlukan adanya pengujian terhadap
signifikasi dari masing-masing koefisien dari model. Untuk menguji koefisien dari masing-masing koefisien model, uji yang digunakan adalah
uji t. Menurut Santosa dan Ashari 2005 dalam Annisa Arifiani 2009:63, mengatakan bahwa aturan penerimaan dan penolakkan hipotesis
menggunakan uji t, dimana H diterima jika t hitung lebih kecil dari pada t
tabel dan H ditolak jika t hitung lebih besar dari pada t tabel atau H
diterima jika –t hitung lebih kecil dari pada –t tabel dan H
ditolak jika –t
hitung lebih besar dari pada –t tabel. Digunakan uji t untuk masing-masing
parameter dari model yang dicoba oleh masing-masing variabel.
104
1 Aset Model ARIMA 1,2,2. Koefisien untuk model ARIMA
untuk aset 1,2,2 yaitu AR1 sebesar -1.071793 dengan nilai t hitung sebesar -8.507304 dan koefisien MA2 sebesar -0.810984 dengan
nilai t hitung sebesar -3.538874. Dapat dilihat bahwa -t hitung lebih besar dari pada -t tabel dan nilai probabilitasnya
α=5, sehingga H ditolak artinya koefisien signifikan. Ini berarti model ini tepat untuk
digunakan dalam peramalan.
2 Dana Pihak Ketiga DPK
Model ARIMA DPK 3,2,2. Koefisien untuk model ARIMA untuk DPK 3,2,2 yaitu AR3 sebesar -1.132608 dengan
nilai t hitung sebesar -19.27012 dan koefisiean MA2 sebesar - 0.994795 dengan nilai t hitung sebesar -4.231382. Dapat dilihat bahwa
nilai t hitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel dan nilai probabili
tasnya α=5, sehingga H ditolak artinya koefisien
signifikan. Ini berarti model ARIMA 3,2,2 terbaik untuk DPK dan dapat dilanjutkan untuk peramalan.
3 Pembiayaan
Model ARIMA Pembiayaan 3,2,4. Koefisien untuk model ARIMA untuk pembiayaan 3,2,4 yaitu AR3 sebesar -0.735835
dengan nilai t hitung sebesar -4.581157 dan koefisien MA4 sebesar - 0.894454 dengan nilai t hitung sebesar -19.66111. Dapat dilihat bahwa
t hitung lebih besar dari pada t tabel dan nilai probabilitasnya α=5,
105
sehingga H ditolak artinya koefisien signifikan. Ini berarti model
ARIMA 3,2,4 terbaik untuk pembiayaan dan dapat digunakan untuk peramalan.
4 Laba Tahun Berjalan Model ARIMA laba tahun berjalan 2,1,2. Koefisien untuk
model ARIMA untuk laba tahun berjalan 2,1,2 yaitu AR2 sebesar - 0.912767 dengan nilai t hitung sebesar -6.163958 dan nilai koefisien
MA2 sebesar 0.882189 dengan nilai t hitung sebesar 13.59544. Dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel dan
nilai probab ilitasnya α=5, sehingga H
ditolak artinya koefisien signifikan. Ini berarti model ARIMA 2,1,2 terbaik untuk laba tahun
berjalan dan dapat digunakan untuk peramalan.
107
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang perkembangan dan prediksi tingkat pertumbuhan bank syariah dilihat dari
variabel aset, dana pihak ketiga, pembiayaan dan laba tahun berjalan periode perkembangan dari tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 triwulan
keempat sehingga didapatkan jumlah sampel n sebanyak 20 x 4 = 80 sampel. Obyek penelitian terdiri dari 80 sampel dengan periode pengamatan
selama 5 tahun, hal ini dapat dilihat pada tabel 3.1 yang menunjukkan total aset, dana pihak ketiga, pembiayaan dan laba tahun berjalan yang terdapat
pada bab 3. Dari hasil penelitian data dan pembahasan yang dilakukan, dengan menggunakan ARIMA atau Box Jenkins maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perkembangan Bank Syariah dilihat dari aset, dana pihak ketiga DPK, pembiayaan dan laba tahun tahun berjalan dari tahun 2006 sampai tahun
2010 perkembangannya sangat baik. Total aset bank syariah tahun 2006 sebesar Rp 26,8 triliun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp 97,5
triliun. Total dana pihak ketiga DPK bank syariah pada tahun 2006 sebesar Rp 20,7 triliun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp 76
triliun. Total pembiayaan bank syariah tahun 2006 sebesar Rp 20,4 triliun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp 68,2 triliun. Laba tahun