Laba Tahun Berjalan Teori Pertumbuhan

25 menginginkan layanan bank syariah diseluruh Indonesia dengan target pasar sebesar 5 dari total aset perbankan nasional, terwujud fungsi perbankan syariah yang kafah dan dapat melayani seluruh segmen masyarakat , dan meningkatkan proporsi secara bagi hasil. Strategi pengembangan perbankan syariah tahun 2011 Infobank, Desember 2010:53 : 1 Optimalisasi insensitif fiskal bagi industri perbankan syariah. Pemberlakuan Undang-Undang UU No. 42 tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai PPN pada pertengahan tahun 2009, setelah sebelumnya dikeluarkan UU perbankan syariah, menjadi milestone yang kemuadian sidikit banyak mendorong kecendrungan berdirinya bank umum syariah BUS baru, baik melalui bank konvensional maupun spin-off. 2 Peningkatan kualitas pengawasan dan sumber daya manusia SDM perbankan syariah. Seperti telah diproyeksikan, 2010 tahun yang istimewa bagi industri perbankan syariah nasional mengingat pada tahun 2010 telah terjadi penambahan bank syariah sebanyak 6 bank umum syariah BUS. Sebagai konsekuensinya, pertumbuhan industri, baik secara lembaga maupun volume usaha, menuntut ketersediaan jumlah sumber daya manusia SDM yang memadai dengan 26 kualitas yang mumpuni, baik dari sisi pelaku atau praktisi maupun pengawas. 3 Peningkatan kualitas sistem pengawasan. Sasaran pengembangan industri yang menargetkan pertumbuhan tinggi harus diikuti dengan sistem pengawasan yang juga semakin baik. Diperlukan juga regulasi ketentuan yang berkualitas dan infrastruktur yang lengkap. Peningkatan kualitas pengaturan secara berkesinambungan akan selalu disesuaikan dengan perkembangan terkini, baik yang berasal dari Islamic Financial Services Board IFSB, Bank of Community AEC. Dalam aspek peningkatan infrastruktur pengawasan, arah pengembangan ditujukan upaya untuk melengkapi sistem pengawasan yang mengacu pada risiko dan kualitas manajemen yang baik. 4 Penguatan permodalan. Pertumbuhan volume industri perbankan syariah pada tahun 2011, termasuk dana pihak ketiga DPK, harus diikuti peningkatan modal sehingga perbankan syariah tetap memiliki financial buffer yang tinggi. Upaya penguatan permodalan ini secra internal dapat dilakukan melalui pengaturan perbankan syariah yang mendukung atau memfasilitasi upaya pertumbuhan modal melalui pendekatan tersebut.