Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN
42
yang dipilih tidak mampu menjelaskan dengan baik maka proses penentuan model perlu diulangi. Model Box-Jenkins ini terdiri dari
beberapa model yaitu autoregressive AR, moving average MA, autoregressive-moving
average ARMA
dan autoregressive
integrated moving average ARIMA Agus Winarjono, 2009:275. a Model Autoregressive
Model pertama ARIMA adalah model autoregressive AR menunjukkan nilai prediksi variabel dependen Y
t
hanya merupakan fungsi linier dan sejumlah Y
t
aktual sebelumnya. Misalnya nilai variabel dependen Y
t
hanya dipengaruhi oleh nilai variabel tersebut satu periode sebelumnya atau
kelambanan pertama maka model tersebut disebut model autoregressive tingkat pertama atau disingkat AR1 Agus
Widarjono, 2009:276. b Model Moving Average
Model kedua ARIMA adalah model movind average MA, model ini menyatakan bahwa nilai prediksi variabel dependen
Y
t
hanya dipengaruhi oleh nilai residual periode sebelumnya. Misalnya jika nilai variabel dependen Y
t
hanya dipengaruhi oleh nilai residual satu periode sebelumnya maka disebut
dengan model MA tingkat pertama atau disingkat dengan MA1. Model MA adalah model prediksi variabel dependen
Y berdasarkan kombinasi linear dari residual sebelumnya
43
sedangkan model AR memprediksi variabel Y didasarkan pada nilai Y sebelumnya Agus Widarjono, 2009:277.
c Model Autoregressive-Moving Average Seringkali suatu data time series dapat dijelaskan dengan
baik melalui penggabungan antara model AR dan model MA. Model gabungan ini disebut Autoregressive-Moving Average
ARMA. Misalnya nilai variabel dependen Y
t
dipengaruhi oleh kelambanan pertama Y
t
dan kelambanan tingkat pertama residual maka modelnya disebut dengan model ARMA1,1
Agus Widarjono, 2009:277. d Model Autoregressive Integrated Moving Average
Model AR, MA dan ARMA sebelumnya mensyaratkan bahwa data time series yang diamatai mempunyai sifat
stasioner. Data time series dikatakan stasioner jika memenuhi tiga kriteria yaitu data time series mempunyai rata-rata, varian
dan kovarian yang konstan. Namun dalam kenyataannya data time series seringkali tidak stasioner namun stasioner pada
proses diferensi difference. Proses diferensi adalah suatu proses mencari perbedaan antara data satu periode dengan
periode yang lainnya secara berurutan. Data yang dihasilkan tingkat pertama. Jika kemudian melakukan diferensi data
diferensi tingkat pertama akan menghasilkan data diferensi tingkat kedua dan seterusnya Agus Widarjono, 2009:277.
44
Seandainya data time series yang kita gunakan tidak stasioner dalam level maka data tersebut kemungkinan
menjadi stasioner melalui proses diferensi atau dengan kata lain jika data tidak stasioner pada level maka perlu dibuat
stasioner pada tingkat diferensi difference. Model dengan data yang stasioner melalui proses differencing ini disebut
model ARIMA. Dengan demikian, jika data stasioner pada proses differencing d kali dan mengaplikasikan ARMA p,q,
maka modelnya ARIMA p,d,q dimana p adalah tingkat AR, d tingkat proses membuat data menjadi stasioner dan q
merupakan tingkat MA Agus Widarjono, 2009:277. Menurut Agus Widarjono 2009:278, langkah-langkah yang harus
diambil di dalam menganalisis data dengan menggunakan teknik Box Jenkins secara detail sebagai berikut :
Gambar 3.1 Metodologi ARIMA
Tidak ya
Identifikasi Model Pemilihan p, q, d secara tentatif
Estimasi Parameter Model
Uji Diagnosis
Prediksi