4.3.2 Hubungan Struktur Sosial dengan Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas.
Distribusi frekuensi pendapatan kepala keluarga di bagi atas dua kategori, yaitu: kategori tinggi jika pendapatan kepala keluarga lebih besar dari median yaitu
Rp.1.509.210,53 dan kategori rendah jika pendapatan kepala keluarga lebih kecil atau sama dengan median. Berdasarkan Tabel 4. 20 diperoleh bahwa jumlah kepala keluarga yang
berpendapatan tinggi dan rendah memiliki frekuensi yang sama. Berdasarkan analisis bivariat antara pendapatan kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas,
diperoleh nilai probabilitasnya p 0,023. Artinya ada hubungan pendapatan kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
Dari 39 kepala keluarga yang memiliki tingkat pendidikan rendah, 27 orang 69,2 tidak memanfaatkan pelayanan puskesmas, selebihnya memanfaatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas, dan dari 37 kepala keluarga yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, 26 orang 69,2 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan analisis
bivariat antara tingkat pendidikan kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,003. Artinya ada hubungan tingkat
pendidikan kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas. Pekerjaan kepala keluarga terdiri dari empat jenis pekerjaan, yaitu: nelayan, buruh,
wiraswasta dan petani, namun hanya dua jenis pekerjaan yang ada pada sampel penelitian, yaitu nelayan dan wiraswasta. Pada pekerjaan nelayan terdapat 34 kepala keluarga yang
memiliki pekerjaan sebagai nelayan, 29 orang 85,3 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, selebihnya memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, dari
42 kepala keluarga yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta 24 orang 57,1 memanfaatkan memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan analisis
Universitas Sumatera Utara
bivariat antara tingkat pendidikan kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,016. Artinya ada hubungan jenis
pekerjaan kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas. Solidaritas komunal kepala keluarga terdiri atas dua kategori, yaitu: rendah dan
tinggi. Dari 35 kepala keluarga yang memiliki kategori solidaritas komunal rendah, 34 orang 97,1 tidak memanfaatkan memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, selebihnya
memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, dari 41 kepala keluarga yang memiliki solidaritas komunal tinggi, 22 orang 53,7 memanfaatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Berdasarkan analisis bivariat antara solidaritas komunal kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,000.
Artinya, ada hubungan solidaritas komunal kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
Tabel 4.20
Tabulasi Silang Struktur Sosial dengan Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten
Rokan Hilir, Provinsi Riau Tahun 2009
Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas Jumlah
p Memanfaatkan
Tidak Memanfaatkan
Struktur Sosial n
n n
Tingkat Pendapatan Rendah
Tinggi
12 41
50,0 78,8
12 11
50,0 21,2
24 52
100,0 100,0
0,023
Tingkat Pendidikan
Rendah Tinggi
12 11
30,8 29,7
27 26
69,2 70,3
39 37
100,0 100,0
0,003
Pekerjaan
Nelayan Wiraswasta
5 18
26,7 42,9
29 24
83,3 57,1
34 42
100,0 100,0
0,016
Solidaritas Komunal Tinggi
Rendah 1
22 2,9
53,7 34
19 97,1
46,3 35
41 100,0
100,0 0,000
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Hubungan Perilaku dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Tingkat pengetahuan kepala keluarga bagi atas tiga kategori, yaitu: kategori kurang,
sedang dan baik. Berdasarkan Tabel 4. 21 diperoleh bahwa jumlah kepala keluarga yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 24 orang, 19 orang 79,2 tidak
memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Dari 27 kepala keluarga yang memiliki tingkat pengetahuan sedang, 23 orang 85,2 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Pada kategori tingkat pengetahuan baik, 11 dari 25 orang 44,0 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan analisis bivariat antara
pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,003. Artinya, ada hubungan pengetahuan kepala keluarga dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas. Sikap kepala keluarga bagi atas tiga kategori, yaitu: kategori kurang, sedang dan
baik. Berdasarkan Tabel 4. 21 diperoleh bahwa jumlah kepala keluarga yang memiliki sikap kurang sebanyak 10 orang, 9 orang 90,0 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di
puskesmas. Dari 33 kepala keluarga yang memiliki sikap sedang, 23 orang 78,8 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Pada kategori sikap baik, 18 dari 33 orang
54,5 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Berdasarkan analisis bivariat antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai
probabilitasnya p 0,033. Artinya, ada hubungan sikap kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
Persepsi kepala keluarga bagi atas tiga kategori, yaitu: kategori kurang, sedang dan baik. Berdasarkan Tabel 4. 21 diperoleh bahwa jumlah kepala keluarga yang memiliki
persepsi kurang sebanyak 11 orang, 9 orang 81,8 tidak memanfaatkan pelayanan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan di Puskesmas. Dari 52 kepala keluarga yang memiliki persepsi sedang, 41 orang 78,8 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Pada kategori persepsi baik,
9 dari 12 orang 75,0 memanfaatkan pelayanan puskesmas. Berdasarkan analisis bivariat antara persepsi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai
probabilitasnya p 0,001. Artinya, ada hubungan persepsi kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
Tabel 4.21 Tabulasi Silang Perilaku dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau Tahun 2009
Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas Jumlah
p Memanfaatkan
Tidak Memanfaatkan
Perilaku n
n n
Pengetahuan Kurang
Sedang
Baik
5 4
14 20,8
14,8 56,0
19 23
11 79,2
85,2 44,0
24 27
25 100,0
100,0 100,0
0,003
Sikap
Kurang Sedang
Baik 1
7 15
10,0 21,2
45,5 9
26 18
90,0 78,8
54,5 10
33 33
100,0 100,0
100,0 0,033
Persepsi
Kurang Sedang
Baik 9
11 2
75,0 21,2
18,2 3
41 9
25,0 78,8
81,8 12
52 11
100,01 00,0
100,0 0,001
4.4 Analisis Multivariat