merupakan bagian dari etnis Tionghoa yang menyebar ke Bagan Siapapi Riau yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan. Berbeda dengan etnis Tionghoa lainnya yang
cenderung memiliki pekerjaan sebagai pedagang. Jenis pekerjaan kasarlepas yang memiliki resiko kecelakaan inilah yang menyebabkan Puskesmas dimanfaatkan oleh
masyarakat etnis Tionghoa yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan Puspa, 2005.
2.6.6 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dan
sebagainya. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap obyek Notoatmodjo, 2005. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan itu berasal dari kata
tahu yang berarti: mengerti sesudah melihat, mengalami. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung, maupun dari pengalaman orang lain yang
sampai kepadanya. Selain itu, dapat juga melalui media komunikasi, seperti: radio, televisi, majalah, atau surat kabar Poerwadarminta, 1976.
Menurut Benjamin Bloom 1908, yang dikutip oleh Notoatmodjo 2005 pengetahuan dibagi menjadi beberapa tingkatan yang selanjutnya disebut dengan
Taksonomi Bloom. Menurut Bloom, pengetahuan dibagi atas: tahu know, memahami comprehension, aplikasi application, analisis analysis, sintesis
synthesis, dan evaluasi evaluation.
Universitas Sumatera Utara
Menurut beberapa ahli, pengetahuan merupakan salah satu penyebab utama timbulnya tindakan atau perubahan perilaku. Menurut Fritz Heider, perubahan
perilaku terjadi karena disposisi internal, misalnya pengetahuan, motif, sikap, dan sebagainya. Sedangkan menurut Finer 1957 timbulnya tindakan terjadi akibat
ketidakseimbangan kognisi cognitive dissonance. Ketidakseimbangan ini terjadi karena dalam diri individu terdapat dua elemen kognisi pengetahuan, pendapat, atau
keyakinan yang bertentangan. Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau obyek, dan stimulus tersebut menimbulkan keyakinan bertentangan di dalam diri
individu sendiri, maka terjadilah ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan inilah yang menyebabkan lahirnya sebuah perilaku baru. Menurut Rogers 1962, tindakan dapat
timbul melalui kesadaran. Kesadaran yang dimaksud berawal dari tingkat pengetahuan seseorang. Kesadaran tersebut kemudian akan berlanjut mengikuti
empat tahap berikutnya, yaitu keinginan, evaluasi, mencoba, dan menerima penerimaan atau dikenal juga dengan AIETA Awareness, Interest, Evaluation,
Trial, and Adoption Nursalam, 2007.
2.6.7 Sikap