responden menyatakan puas dengan penyelesaian administrasi menjelang pulang dan 53,9 responden menyatakan puas dengan sikap dan perilaku petugas administrasi
puskesmas. 4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2, yaitu independen dan dependen pada penelitian ini. Sebagai independen dalam penelitian
ini adalah faktor predisposisi masyarakat Etnis Tionghoa, yang meliputi faktor: i umur; ii jenis kelamin; iii jumlah anggota keluarga; iv tingkat pendapatan; v
tingkat pendidikan; vi pekerjaan; vii solidaritas komunal; viii tingkat pengetahuan; ix sikap; dan x persepsi. Variabel dependen adalah pemanfaatan
pelayanan kesehatan di puskesmas. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan analisis Chi-Square, namun jika tidak memenuhi syarat untuk dianalisis dengan
analisis Chi-Square, maka akan dilakukan dengan analisis Fishe Exact Test..
4.3.1 Hubungan Demografi dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
Sebagian besar kepala keluarga yang berumur 15-49 tahun tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, yaitu sebanyak 36 orang 78,3, demikian juga kepala
keluarga yang berumur 50-59 tahun, distribusi frekuensi yang tidak memanfaatkan 17 orang 56,7 lebih tinggi dari yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas. Berdasarkan analisis
bivariat antara umur dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai probabilitasnya p=0,081. Artinya, tidak ada hubungan umur dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
Dari 63 kepala keluarga yang berjenis kelamin laki-laki, 44 orang 69,8 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, dan dari 13 kepala keluarga yang berjenis
kelamin perempuan, 9 orang 69,2 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan analisis bivariat antara jenis kelamin kepala keluarga dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,602. Artinya, tidak ada hubungan jenis kelamin kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di puskesmas. Dari 57 kepala keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak, 45
responden 78,9 tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, dan dari 19 orang kepala keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang sedikit, 11 orang
57,9 memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Berdasarkan analisis bivariat antara jenis kelamin kepala keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas,
diperoleh nilai probabilitasnya p 0,006. Artinya, ada hubungan jumlah anggota keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
Tabel 4.19
Tabulasi Silang Variabel Demografi dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas,
Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau Tahun 2009
Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas Memanfaatkan
Tidak Memanfaatkan
Jumlah p
Demografi
N n
n Umur
15-49 tahun 50-59 tahun
10 13
21,7 43,3
36 17
78,3 56,7
46 30
100,0 100,0
0,081
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
19 4
30,2 30,8
44 9
69,8 69,2
63 13
100,0 100,0
1,000
Jumlah Anggota Keluarga
Banyak Sedikit
12 11
21,1 57,9
45 8
78,9 42,1
57 19
100,0 100,0
0,006
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Hubungan Struktur Sosial dengan Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas.