Strata Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Kesehatan

Menurut Levey dan Lomba 1973, yang kemudian dikutip oleh Azwar 1996, pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat.

2.1.1 Strata Pelayanan Kesehatan

Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh setiap negara tidaklah sama, namun secara umum, pelayanan kesehatan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: a Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Pelayanan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada umumnya pelayanan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan. b Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang lebih lanjut, telah bersifat rawat inap dan untuk menyelenggarakannya telah dibutuhkan tersedianya tenaga-tenaga spesialis. 9 Universitas Sumatera Utara c Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga Pelayanan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang bersifat lebih kompleks dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga subspesialis

2.1.2 Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan ambulatory service adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana, yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap hospitalization. Pelayanan rawat jalan tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti Rumah Sakit atau Klinik, tetapi juga dilaksanakan di rumah pasien home care serta di rumah perawatan nursing homes Muninjaya, 2005. Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan ini memang tampak lebih berkembang. Romer 1981 mencatat bahwa peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan di rumah sakit adalah dua sampai tiga kali leibh tinggi dari peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Hal yang sama juga ditemukan pada fasilitas pelayanannya. Menurut laporan Prospective Payment Assessment Commision, di Amerika Serikat, peningkatan jumlah sarana pelayanan tersebut untuk periode 1983-1988 tidak kurang dari 41 Azwar, 1996. Universitas Sumatera Utara

2.1.2.1 Bentuk Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan

Sesuai dengan perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk pelayanan kesehatan rawat jalan banyak diselenggarakan dalam beberapa bentuk, antara lain Muninjaya, 2005: a. Pelayanan rawat jalan oleh klinik rumah sakit Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan rumah sakit. Pada saat ini, berbagai jenis pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan oleh klinik rumah sakit, yang secara umum dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu: - Pelayanan gawat darurat emergency services, yaitu untuk menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak. - Pelayanan rawat jalan paripurna comprehensive hospital outpatient services, yaitu yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien. - Pelayanan rujukan referral services, yaitu hanya melayani pasien- pasien yang dirujuk oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk Universitas Sumatera Utara - Pelayanan bedah jalan ambulatory surgery services, yaitu yang memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama. b. Pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri Bentuk kedua dari pelayanan rawat jalan adalah diselenggarakan oleh klinik yang mandiri, yakni yang tidak ada hubungan organisatoris dengan rumah sakit free standing ambulatory centers. Bentuk klinik mandiri ini banyak macamnya yang secara umum dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: - Klinik mandiri sederhana Bentuk klinik mandiri sederhana simple free standing ambulatory centers yang populer adalah praktek dokter umum dan praktek dokter spesialis secara perseorangan. - Klinik mandiri institusi Bentuk klinik institusi institutional free standing ambulatory centers banyak macamnya. Mulai dari praktek berkelompok, poliklinik, BKIA, dan Puskesmas. Puskesmas sebagai bagian dari sarana kesehatan juga melaksanakan program pelayanan rawat jalan.

2.1.3 Rawat Inap

Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap Universitas Sumatera Utara pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta Puskesmas perawatan dan rumah bersalin yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap Muninjaya, 2005. Penderita adalah seseorang yang mengalamimenderita sakit atau mengidap suatu penyakit. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit baik milik pemerintah maupun swasta, dan Puskesmas. Setiap pasien sebelum mendapat perawatan inap pada RSU atau Puskesmas, terlebih dahulu mendapatkan persetujuan rawat inap. Dan bagi yang mendapatkan pelayanan khusus diluar paket Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pemberian pelayanan khusus dan ditandatangani oleh Kepada Unit dan serta persetujuan dari Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah Bapel Jamkesda, kecuali pelayanan pada malam hari atau darurat. Paket pelayanan rawat inap di Puskesmas dan RS, meliputi: - Perawatan Kelas II - Persalinan Normal atau Patologis - Tindakan Pembedahan sesuai kebutuhan medis Pelayanan Penunjang, meliputi: - Radiologi - USG - EKG - Laboratorium - Fisioterapi Muninjaya, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.2 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Hakekat dasar penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan terhadap kesehatan health needs and demands sedemikian rupa sehingga kesehatan para pemakai jasa pelayanan kesehatan tersebut tetap terpelihara, bertitik tolak dari hakikat dasar ini, maka pelayanan kesehatan dapat dikategorikan sempurna bila memenuhi kebutuhan dan tuntutan di setiappasien yang terkait dengan timbulnya rasa puas terhadap pelayanan kesehatan Azwar, 1994. Pemanfaatan utilisasi pelayanan kesehatan sangat erat kaitannya dengan waktu, kapan kita memerlukan pelayanan kesehatan, dan seberapa jauh efektifitas pelayanan tersebut, menurut Arrow yang dikutip Tjiptoherijanto 1994, hubungan antara keinginan sehat dengan permintaan akan pelayanan kesehatan hanya kelihatannya saja sederhana, tetapi sebenarnya sangat komplit. Penyebab utamanya adalah karena persoalan kesenjangan informasi. Adanya keinginan sehat menjadi konsumsi perawatan kesehatan melibatkan berbagai informasi, yaitu aspek yang menyangkut status kesehatan saat ini, informasi tentang status kesehatan yang baik, informasi tentang jenis perawatan yang tersedia. Dari informasi inilah masyarakat kemudian terpengaruh untuk melakukan permintaan dan penggunaan utilisasi terhadap suatu pelayanan kesehatan. Menurut Anderson yang dikutip Notoatmodjo 2003, bahwa faktor-faktor yang menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Batang Toru Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015

9 66 113

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

5 67 131

Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara 2013

1 61 152

Pemanfaatan Modal Sosial Nelayan Etnis Tionghoa (Studi Pada : Nelayan Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir, Riau)

0 55 116

Pengaruh Sosiodemografi, Sosiopsikologi dan Pelayanan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Puskesmas oleh Masyarakat Raja Maligas Kec. Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun

6 120 176

Gambaran Distribusi Penyakit ISPA Pada Balita Di Puskesmas Sadabuan Kabupaten Tapanuli Selatao Tahun 2000

1 28 87

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Oleh Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2003

9 116 77

Persepsi Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Terhadap Pelayanan Kefarmasian Sesuai PP No. S1 Tahun 2009

1 47 57

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan - Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

0 0 32

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU - Repository IPDN

0 0 14