Analisis Pembebanan Biaya Listrik

Tabel 6.4. Perbandingan Biaya Umum dan Manajemen Bulan Januari 2010 Produk Biaya Metode Perusahaan Rp Metode yang diusulkan Rp CPO Biaya umum dan manajemen 770.568.626,7,- 770.564.908,2,- Biaya umum dan manajemen per Kg 210,9 210,9 Inti Sawit Biaya umum dan manajemen 178.087.139,3,- 178.086.279,9,- Biaya umum dan manajemen per Kg 210,9 210,9

6.1.2.3. Analisis Pembebanan Biaya Listrik

Hasil pembebanan biaya listrik berdasarkan metode yang diusulkan dan sistem lama di perusahaan untuk pembuatan CPO dan Inti Sawit dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Perbandingan Biaya Listrik Bulan Januari 2010 Produk Biaya Metode Perusahaan Rp Metode yang diusulkan Rp CPO Biaya listrik 52.880,936,5,- 46.831.287,94,- Universitas Sumatera Utara Biaya listrik per Kg 14,48 12,82 Inti Sawit Biaya listrik 12.221.383,5,- 15.436.847,44,- Biaya listrik per Kg 14,48 18,28 1. Analisis Perbandingan Sistem Lama Dengan Metode yang diusulkan Sistem lama membebankan biaya listrik ke seluruh produk secara merata berdasarkan jumlah produksi pada Bulan Januari 2010 tersebut tanpa melihat berapa besar daya listrik pada departemen kerjanya. Metode yang digunakan perusahaan saat ini menganggap bahwa biaya listrik per Kg produk adalah sama untuk kedua jenis produk, atau dengan kata lain biaya listrik suatu produk hanya ditentukan oleh berapa besar volume produk tersebut. Biaya listrik tiap produk dengan sistem lama diperoleh dari perhitungan sebagai berikut : Biaya Tenaga Kerja Langsung CPO = Kg Kg Rp 698 . 653 . 3 109 . 498 . 4 320 . 102 . 65 × = Rp 52.880,936,5,- Biaya Tenaga Kerja Langsung Inti Sawit = Kg Kg Rp 411 . 844 109 . 498 . 4 320 . 102 . 65 × = Rp 12.221.383,5,- 2. Kontribusi Untuk Manajemen Perusahaan Dengan menggunakan metode yang diusulkan dalam mengidentifikasikan biaya listrik perlu diselidiki oleh perusahaan yaitu apakah pemanfaatan listrik dilantai produksi sudah dilakukan secara optimal pada mesin – mesin dan perangkat listrik sehingga pemakaian listrik tersebut adalah merupakan pemakaian Universitas Sumatera Utara atas penggunaan mesin – mesin dan perangkat listrik yang dilakukan dalam proses produksi. Sedangkan pada sistem lama, pemakaian listrik yang dinyatakan dalam bentuk biaya beban listrik tersebut dibebankan ke seluruh produksi berdasarkan banyaknya tiap produk yang dibuat. Sehingga tidak diketahui kontribusi nyata diberikan oleh listrik.

6.1.2.4. Analisis Pembebanan Biaya Pemeliharaan