Secara praktis Manfaat Penelitian

pembicara harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan. 3 Och dan winker dalam Tarigan, 2008: 16-17 berpendapat bahwa pada dasarnya berbicara mempumyai tiga maksud umum, yaitu: 1 memberikan dan melaporkan to inform; 2 menjamu dan meng hibur to entertain; 3 membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan to persuade. Gabungan atau campuran dari maksud-maksud itu pun mungkin saja terjadi. Suatu pembicaraan misalnya mungkin saja merupakan gabungan dari melaporkan dan menjamu begitu pula mungkin sekaligus menghibur dan meyakinkan. 4 Pakar lain, keraf 1984: 320 mengungkapkan bahwa tujuan berbicara adalah sebagai berikut: 1 mendorong, maksudnya adalah pembicara berusaha memberi semangat, membangkitkan gairah, serta maenunjukan rasa hormat dan pengabdian; 2 menyakinkan, maksudnya pembicaraan akan meyakinka sikap, mental, intelektual, kepada para pendengarnya; 3 bertindak, berbuat, menggerakan, maksudnya pembicara menghendaki adanya tindakan atau reaksi fisik daripada pendengar, satelah mereka bankit emosi serta kemauannya; dan 4 menyenangkan atau menghibur pembicara menyenangkan pendengar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan umum dari berbicara adalah untuk berkomunikasi, yaitu agar dapat menyampaikan pesan pembicaraan secara efektif. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara itu lebih dari pada sekedar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata saja, melainkan suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar atau penyimak. 5 , siswa harus dihadapkan pada kegiatan-kegiatan nyata yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. 2. Pengertian Keterampilan Bercerita Pembelajaran keterampilan bercerita adalah pembelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan siswa dalam berbicara. Keterampilan berbicara bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian dan penjelasan guru saja. 3 Henry guntur tarigan, ibid 4 Henry guntur tarigan, ibid 5 Isah cahyani “ bahasa Indonesia “ program peningkatan kualifikasi guru madrasah dan guru agama islam pada sekolah cetakan pertama 2009 h. 172 Akan tetapi, siswa harus dihadapkan pada kegiatan-kegiatan nyata yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Dalam Kamus Besar Indonesia, bercerita adalah menuturkan cerita; bercerita kepada. Bercerita atau mendogeng merupakan kegiatan bercerita yang paling sering dilakukan. Bercerita atau mendogeng adalah penyampaian rangkaian peristiwa atau pengalaman yang dialami oleh seorang tokoh. Tokoh tersebut dapat berupa diri sendiri, orang lain, atau bahkan tokoh rekaan, baik berwujud orang maupun binatang 6 . Bercerita merupakan tradisi kita sejak dulu. bercerita merupakan salah satu tugas kemampuan atau kegiatan berbicara yang dapat mengungkapkan kemampuan berbicara siswa yang bersifat pragmatis. Ada dua unsur penting yang perlu dikuasai siswa, yaitu unsur linguistik bagaimana cara bercerita, bagaiman menilih bahasa dan yang kedua unsur “apa” yang diceritakan. Kegiatan bercerita dapat memberikan hiburan dan merangsang imajinasi siswa. Keterampilan bercerita pada siswa perlu ditingkatkan melalui pelatihan bercerita secara teratur, sistematis, dan berkesinambungan. 3. Faktor-faktor Pokok Bercerita Untuk mencapai keberhasilan dalam bercerita menurut harus memperhatikan dua pokok, yaitu: a Menyiapkan naskah cerita. Dari sumber cerita yang sudah ada yaitu mengambil bahan cerita yang berasal dari buku, komik, majalah dan kejadian yang sudah pernah terjadi. b Mengarang cerita sendiri yaitu pencerita harus berimajinasi dan menentukan jalan cerita sendiri, membuat naskah. 4. Berdasarkan Pelaku Cerita a Fabel cerita tentang dunia hewan atau tumbuh-tumbuhan yang seolah- olah dapat berbicara seperti manusia 6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka 2007 h. 210 b Dunia benda mati yaitu cerita tentang benda-benda mati yang digambarkan seolah-olah seperti benda hidup. c Dunia manusia yaitu tentang berbagai kisah manusia, baik fiktif maupun non fiktif, dalam cerita ini tokohnya semua manusia dan bercerita tentang interaksi antar sesama. d Kombinasi dari ketiga jenis cerita diatas yaitu cerita yang menggabungkan tokoh hewan, tumbuhan dan manusia yang saling berinteraksi. 5. Teknik Penyajian Cerita Menurut Musfiroh dalam Aprianti Yofita Rahayu menyatakan bahwa manfaat kegiatan bercerita adalah mengasah imajinasi anak, mengembangkan kemampuan berbahasa, aspek sosial, aspek moral, kesadaran beragama, aspek emosi, semangat berprestasi, dam melatih konsentrasi anak. 7 Reeta dan Jasmune menyatakan bahwa sasaran kegiatan bercerita adalah perkembangan bahasa pada anak, yaitu meningkatkan kosakata, belajar menghubungkan kata dengan tindakan, mengingat urutan ide atau kejadian, mengebangkan minat baca serta menumbuhkan kepercayaan diri anak. 8 Seorang pencerita perlu menguasai keterampilan dalam bercerita, baik dalam olah vokal, olah gerak, berekspersi dan sebagainya.Seorang pencerita harus pandai-pandai menggembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmonisasi yang tepat. Unsur-unsur penyajian cerita yang harus dikombinasikankan secara proporsional adalah 1 narasi atau pemaparan cerita, 2 dialog atau percakapan para tokoh, 3 ekspresi atau mimik muka, 4 visualisasi gerak atau peragaan akting, 5 ilustrasi suara atau suara yang asli atau yang dibuat tinggi rendah, lantang dan pelan, keras dan lembut, suara hewan, suara kendaraan, 6 media atau alat peraga, 7 teknik ilustrasi yang lain atau permainan, musik, lagu. 6. Media pembelajaran Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata „medium‟ yang secara harfiah berarti perantara atau 7 Aprianti Yofita Rahayu, Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita Jakarta, PT. Indeks 2013 cetatakan I, hal. 82. 8 ibid

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Manajemen perpustakaan MAN 4 Pondok Pinang Jakarta Selatan

0 9 95

Peningkatan keterampilan membaca siswa pada pembelajaran tematik dengan menggunakan lingkungan sekolah sebagai media di kelas II MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat

0 5 100

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas V MI Al-Husna Jurang Mangu Tanggerang Selatan

0 6 159

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91