Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
2.4.3. Tahap akhir
Pembebanan tahap akhir merupakan tahapan dimana beban rencana telah berkerja pada struktur. Pada beton prategang, ada tiga jenis beban kerja yang
dialami: 1. Beban kerja tetap. Lendutan ke atas atau kebawah girder akibat beban kerja
tetap konstruksi tersebut merupakan salah satu factor penentu dalam desain, karena pengaruh dari rangkaian akibat lentur akan memperbesar nilainya. Sehingga
diberikan batasan tertentu besarnya lendutan akibat beban tetap. 2. Beban kerja. Girder juga didesain berdasarkan beban kerja yang akan
dideritanya. Beban kerja yang berlebihan harus ikut dipertimbangkan. 3. Beban retak. Retak pada komponen beton prategang berarti perubahan
mendadak pada tegangan rekat dan geser yang sering menjadi parameter bagi kekuatan lelah.
4. Beban batas. Beban batas struktur merupakan beban maksimum yang dapat dipikul struktur tersebut sebelum hancur, atau disebut juga ultimate strength. Beban
batas diperhitungkan melalui factor beban yang dikalikan pada beban kerja.
2.5. Pekerjaan Prestressing oleh Voorspan System Losinger
2.5.1. Material Prestressing
1. Strand
Beberapa Steel wire yang disatukan secara spiral menjadi satuan kabel strand 2.
Duct Pembungkus strand dengan bahan dasar “galvanized zinc” yang dibentuk
berupa pipa berulir
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.17. Duct pembungkus tendon 3.
Angkur-angkur Terdiri dari dua macam yaitu angkur hidup dan angkur mati.
Angkur Hidup Angkur Mati
Gambar 2.18. Angkur pada girder 4.
Non shrink additive untuk grouting Mixing beton yang digunakan untuk mengisi selongsong duct setelah
stressing dengan campuran semen, air, additive.
2.5.2. Peralatan pekerjaan prestressing
Untuk Persiapan pekerjaan stressing kabel strand diperlukan kelengkapan alat. Adapun alat yang digunakan adalah:
1. Hydraulic Pump PE 550 1 Phase Power
: 10 A Voltage
: 220 Volt Max. Pressure : 10.000 Psi
Capacity Tank : 9 ltr
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.19. Hydraulic Pump PE 550 1 Phase
2. Hydraulic Jack TCH Capacity
: 20 T Piston area “pull”
: 4.248 mm2 Piston area “return” : 3.016 mm2
Weight : 17 kg
Stroke : 300 mm
Gambar 2.20. Hydraulic Jack TCH
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
3. Hydraulic Jack SA 507 ZPE-7A 7S Capacity
: 105 T Pull
: 393 Bar Pull max
: 492 Bar Return max
: 492 Bar Tensioning press
: 690 Bar Piston area “pull”
: 20.360 mm2 Piston area “return” : 9.750 mm2
Weight : 140 kg
Stroke : 160 mm
Gambar 2.21. Hydraulic Jack SA 507 ZPE-7A 7S
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
2.5.3. Alur Kerja Pekerjaan Prestressing
Gambar 2.22. Diagram alur kerja stressing
Spesifikasi Gambar Kerja
• Material
• Pabrikasi Strand
• Instalasi Strand
• Instal lifting hook
Pemasangan angkur hidup dan angkur mati
Inspeksi bersama Kontraktor
Pengecoran
Kuat Beton saat Transfer
Stressing
Evaluasi Hasil Stressing
Grouting
Selesai Menunggu Kuat Beton
Transfer tercapai ok
tidak tidak
tidak
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
2.6. Erection PC U Girder Dengan Portal Hoise