Luas Jarak titik berat Inersia Ix Beban mati tetap dan beban mati tambahan Dead load Beban hidup Live load Perhitungan momen ditengah bentang

Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009. USU Repository © 2009 Tampang U balok girder terdiri dari 2 bangun sederhana trapezium dan persegi panjang. Sehingga dalam penentuan rumus untuk analisa tampang dapat digunakan rumus-rumus yang sederhana.

a. Luas

Luas bangun dapat dihitung dengan menggunakan rumus luas trapezium: Luas Area = ½ sisi atas + sisi bawah x tinggi 2.10

b. Jarak titik berat

Jarak titik berat yang dihitung dari arah Y dari bagian bawah tampang menurut bentuk trapezium dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Jarak titik berat arah Y Yb = b a b a h + + 3 2 2.11

c. Inersia Ix

Inersia bangun arah x, Ix untuk bangun seperti tampang haruslah dijumlahkan dengan inersia tambahan. Inersia awal dapat dihitung sesuai persamaan inersia untuk bangun trapezium, lalu dijumlahkan dengan inersia tambahannya. Inersia Io = b a b ab a h + + + 36 4 2 2 3 2.12 Inersia arah x Ix = Io + Luas d2 2.13

d. Modulus section W

Besarnya modulus tampang dapat dihitung dengan membagikan Inersia arah x Ix dengan jarak titik berat keseluruhan, atau secara matematis dapat dituliskan: Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009. USU Repository © 2009 Wa = Ix Ya 2.14 Wb = Ix Yb 2.15

2. Tampang Komposit

Untuk nilai-nilai pada analisa tampang komposit besarnya dapat dihitung dengan menjumlahkan komponen precast dengan slab-nya.

2.3.3. Desain Pembebanan

Beban-beban yang berkerja pada desain struktur girder pada proyek Flyover Amplas adalah: - Beban mati tetap - Beban mati tambahan - Beban hidup

a. Beban mati tetap dan beban mati tambahan Dead load

Yang termasuk dalam beban mati adalah berat sendiri beton girder, slab lantai, aspal dan diaphragma. Besarnya beban tergantung pada berat jenis komponen- komponen tersebut.

b. Beban hidup Live load

Yang termasuk dalam beban hidup live load adalah beban dinamik izin DLA, Knife edge load KEL, distribution load,dan live load. Dari Bridge Management System BMS Volume 1, Chapter 2.3.2- Traffic Loads ditentukan: - Dinamik Load Allowance DLA 2.16 Untuk bentang = 50 m, besar DLA = 1+0.4 = 1.4 Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009. USU Repository © 2009 Untuk 50 bentang 90 m, besar DLA = 1+0.0025bentang+0.175 Untuk bentang = 90 m, besar DLA = 1+0.3 = 1.3 - Knife Edge Load KEL 2.17 Dari peraturan ini ditetapkan nilainya 4.40 tonm` - Distribution Factor DF 2.18 Dari peraturan ini ditetapkan nilainya 1.00 - Distribution load 2.19 Untuk bentang = 30 m, q = 0.8 tm2 Untuk bentang 30 m, q = 0.8 0.5 + 15bentang tm2 - Live load Distribution load q` = DF DF q s 2.20 Line load p` = DF DLA KEL s 2.21 dengan s = lebar slab komposit

c. Perhitungan momen ditengah bentang

Momen ditengah bentang dihitung sesuai dengan persamaan untuk mengetahi momen tengah bentang pada balok diatas dua perletakan. M = lL q l2 2.22 Dengan: M = momen mid span Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009. USU Repository © 2009 l = jarak dari pinggir bentang ke titik perhitungan L = Lebar bentang

d. Perhitungan momen ultimate