Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
1. Dosen pembimbing penulis, Prof.Dr.-Ing. Johannes Tarigan.
2. Dosen penguji penulis, Ir. Mawardi S.
3. Dosen penguji penulis, Ir. M. Aswin, MT.
4. Dosen penguji penulis, Nursyamsi, ST, MT.
5. Mentor lapangan, Santoso WA, ST.
6. Mentor lapangan, Husein, ST, MT.
7. Teman terdekat saya, Halid Zulkarnain Hrp, ST.
8. Seluruh rekan yang telah ikut membantu saya baik secara moril maupun materil
selama proses penulisan Tugas Akhir saya ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan atau penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun sehingga dapat menyempurnakan penulisan selanjutnya. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Medan, Februari 2009
Cut Retno Masnul
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proyek Pembangunan Fly Over Amplas Kotamadya Medan ini adalah salah satu paket dari Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembangunan Jalan Dan
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
Jembatan Metropolitan Medan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Proyek ini direncanakan mulai beroperasi pada Juli
2007 hingga Desember 2008. Posisi Fly Over Amplas selanjutnya disebut FO Amplas tepat berada di simpang empat jalan Sisingamangaraja dan jalan
Pertahanan, dimana terminal amplas berada di jalan pertahanan yang sebagian besar jalur keluar masuk kendaraannya melewati simpangan tersebut. Tidak adanya jalan
alternatif lain menyebabkan terjadinya penumpukan arus kendaraan di lokasi tersebut yang menyebabkan kemacetan. Jalan Sisingamangaraja merupakan salah satu pintu
gerbang kendaraan memasuki Kota Medan dari arah Tanjung Morawa, dimana jalur ini nantinya direncanakan menampung volume kendaraan tersebut.
Konstruksi Fly Over Amplas didesain untuk dapat menanggung beban yang besar berupa:
1. Beban mati dead load
2. Beban mati tambahan additional dead load
3. Beban hidup live load
Bangunan struktural Fly Over Amplas secara garis besar terdiri dari bore pile, footing, kolom, pier head, girder, dan slab lantai yang kesemuaan-nya berupa beton
bertulang. Dalam konstruksi-nya digunakan beton bertulang biasa cetak di tempat cast in place dan khusus girder digunakan beton prategang pabrikan precast.
alasan penggunaan girder beton prategang adalah girder jembatan merupakan structural yang langsung menerima beban lalu-lintas setalah slab yang kemudian
menyalurkan beban tersebut ke kolom dan diteruskan ke pondasi. FO Amplas menggunakan Precast Concrete U PCU sebagai girder-nya yang
terdiri dari balok beton concrete segmental pre-cast, yang menggunakan sistem
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
konstruksi beton prategang. Dengan menggunakan konstruksi beton prategang, girder dapat didesain dengan efektif dan efisien juga ekonomis namun mampu
menanggung beban konstruksi yang telah direncanakan. Penggunaan beton bertulang biasa akan menyebabkan dimensi beton dan baja tulangan girder sangat besar, yang
mengakibatkan konstruksi tersebut tidak lagi efektif, efisien dan ekonomis. Proyek ini merupakan proyek pertama di Medan yang menggunakan U Girder sebagai balok
beam.
Gambar 1.1 Balok U Girder Lingkup pekerjaan pada FO Amplas hingga saat ini telah mencapai pekerjaan
super struktur yaitu erection PCU Girder. Pekerjaan Erection PCU Girder merupakan pekerjaan untuk menempatkan balok-balok U Girder ke Pier Head. Namun sebelum
dilakukannya erection girder, pekerjaan penting yang harus dilakukan pada girder adalah proses stressing. Stressing girder adalah proses penarikan kabel tendon yang
ada didalam girder untuk menjadikan girder sebagai beton prategang. Pemberian tegangan pada kabel tendon stressing dapat dilakukan dengan dua sistem, pre-
tensioning dan post-tensioning. Pre-tensioning adalah prinsip cara penegangan dengan tendon ditegangkan
dengan alat pembantu sebelum tendon dicor atau sebelum beton mengeras dan gaya
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
prategang dipertahankan sampai beton cukup keras. Post-tensioning adalah prinsip cara penegangan dengan kondisi beton yang telah terlebih dahulu dicor dan dibiarkan
mengeras sebelum diberi gaya prategangan, dan sistem inilah yang digunakan dalam proses stressing U girder pada proyek pembangunan FO Amplas.
Penggunaan sistem post-tensioning dipilih karena pertimbangan: 1.
Keterbatasan lahan di proyek FO Amplas untuk menjadi lokasi pencetakan girder.
2. Dibutuhkan bentuk tendon yang melengkung. Pengerjaan stressing dengan
cara pre-tension akan sulit untuk membentuk tendon yang melengkung. 3.
Dengan panjang bentang girder 37,9 m, penggunaaan sistem pre-tension akan mahal dalam hal begisting.
4. Kemudahan pelaksanaan.
Girder pre-cast pada proyek ini dibuat oleh PT. Wijaya Karya Beton Witon dengan jarak antara proyek dan pabrik
± 30 km. Dengan jarak ini pabrik akan mengirimkan gider dengan menggunakan container. Panjang container disesuaikan
dengan panjang girder, dan itulah penyebab girder dicetak sebagai beton segmental yang akan disambung menjadi kesatuan
Metode kerja stressing girder post-tensioning mengutamakan baja dalam posisi seperti profil yang telah ditentukan, lalu dicor dalam beton grouting, lekatan
dihindarkan dengan menyelubungi baja dengan membuat saluranpipa untuk instalasi kabel. Post-tensioning terdiri atas dua cara, sistem single dan double. Sistem single
adalah sistem stressing kabel strand dengan hanya menarik salah satu ujung kabel strand saja. Sedang sistem double adalah sistem penarikan kabel strand dengan
mearik kedua ujung kabel.
Cut Retno Masnul : Analisa Prestress Post-Tension Pada Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amplas, 2009.
USU Repository © 2009
Spesifikasi alat dan bahan telah memenuhi kebutuhan stressing girder pada proyek FO Amplas. Pemilihan spesifikasi tersebut telah sesuai dengan hasil
perhitungan dan analisa yang telah dilakukan oleh VSL Engineering Corp. Ltd. Namun hasil analisa tersebut perlu dianalisa kembali kebenarannya sebagai bahan
pembelajaran. beranjak dari kondisi ini, penulis tertarik mengangkat judul “Analisa Prestress Precast Concrete U Girder Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Amlpas”
1.2. Tujuan dan Manfaat