28
seperti membaca buku, searcing di web, atau bertanya kepada orang yang lebih pintar atau lebih ahli.
Setelah siswa mengumpulkan informasi materi segi empat, hasil informasi tersebut disajikan kepada teman-teman sekelasnya dengan cara mereka sendiri,
setelah itu langkah terakhir adalah evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses belajar mereka.
4. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya. Penelitian Murdiyanto 2006 yang berjudul ”Penerapan Model
Resource Based Learning Dalam Pembelajaran Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta”, diketahui bahwa prestasi belajar matematika siswa
yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan model resource based learning lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol pada pokok bahasan
lingkaran.
30
Penelitian Muhammad Zaki Amrulloh 2010 yang berjudul ”Eksperimentasi Metode Resource Based Learning Terhadap Prestasi Santri”,
menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata hasil prestasi belajar santri yang menggunakan pembelajaran resource based learning lebih tinggi daripada rata-
rata hasil belajar santri yang menggunakan pembelajaran konvensional.
31
B. Kerangka Berfikir
Dalam pengajaran klasikal anak yang lambat dan berbakat boleh dikatakan tidak mendapat perhatian yang selayaknya, selain itu ternyata ciri-ciri kepribadian
anak mempengaruhi hasil belajar dan kegiatan anak belajar yang berkaitan dengan gaya mengajar oleh guru. Dalam buku Nasution
32
Ada gaya mengajar atau
30
Ken Retno Yuniwati, Penerapan Resource Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, dari
http:etd.eprints.ums.ac.id ,
26 September 2008.
31
Muhammad Zaki Amrulloh, Eksperimentasi Metode Resource Based Learning Terhadap Prestasi Santri, dari
http:digilib.uin-suka.ac.id , 19 Februari 2010
32
S. Nasution, Bebagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: PT
29
teaching style guru yang cocok bagi anak tertentu akan tetapi kurang serasi bagi anak yang lainnya. Dengan demikian sebenarnya metode mengajar harus
mempertimbangkan juga kepribadian murid. Salah satu usaha untuk mempertimbangkan perbedaan individual itu
adalah pengajaran berdasarkan sumber-sumber atau resource based learning. Cara belajar serupa ini mamberi kebebasan kepada anak untuk belajar sesuai
dengan minat dan kebutuhannya. Dalam mempelajari matematika harus secara kontinyu, kesinambungan
serta herarkis dalam proses belajar matematika terjadi mental yang tinggi, karena dalam prosesnya seorang siswa melakukan kegiatan berfikir. Hal ini tentu saja
dipengaruhi juga oleh faktor intelegensi.
Salah satu penghambat proses kegiatan berfikir dalam belajar matematika itu baik di sekolah maupun di rumah terkadang para siswa masih mengalami
kesulitan dalam menyusun pengertian-pengertian yang akan menuju kesimpulan. Salah satu penyebabnya adalah siswa tidak mampu berfikir dengan baik untuk
mengingat dan menyusun informasi-informasi.
Strategi belajar berdasarkan sumber ini mendapat dukungan dari para ahli ilmu jiwa yang mementingkan kesehatan mental anak, dan oleh golongan
“progresif” yang memberi kebebasan pada anak dalam pemilihan topik yang akan dipelajarinya.
Belajar beradasarkan sumber berusaha memberi pengertian kepada murid tentang luas dan beraneka ragamnya sumber-sumber informasi yang dapat
dimanfaatkan untuk belajar. Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan prestasi
belajar yang maksimum. Ketika siswa pasif, atau hanya menerima ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Belajar aktif
adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak.
Bumi Aksara, 2008, cet. 12, h. 23
30
Dan dari kerangka berfikir tentang strategi resouce based learning dapat disimpulkan dalam bentuk bagan di bawah ini:
Resource Based Learning
Pembelajaran Konvensinal
Pembelajaran aktif
Cepat melupakan informasi
Belajar Matematika
Pembelajaran pasif
Mengikat informasi dengan cepat
Prestasi belajar yang maksimal
Prestasi belajar kurang maksimal
Bagan 2.4 Kerangka Berfikir Penilitian
Agar peserta didik belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi belajar yang tepat sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar aktif sehingga
mampu mencapai hasil belajar yang maksimal. Dari penelitian berbagai penelitian yang pernah dilakukan, penulis ingin
meneliti strategi resource based learning terhadap hasil belajar siswa kelas VII yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
materi Segiempat yang meliputi materi persegi, persegi panjang, jajar genjang, layang-layang, belah ketupat dan trapesium guna memperkuat hasil eksperimen
bahwa resource based learning dapat membuat hasil belajar matematika siswa lebih baik.
31
C. Hipotesis Penelitian