17
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Strategi
Resource Based Learning
Pembelajaran Konvensional Strategi
resource based learning
1. Siswa duduk, catat, dengar, dan hafal 1. Siswa dilibatkan secara aktif
2. Sumber informasi hanya guru 2. Sumber informasi selain guru
adalah internet dan lingkungan sekolah.
3. Siswa tidak dituntut untuk menemukan konsep
3. Siswa dituntut untuk menemukan konsep
4. Metode yang digunakan oleh guru adalah ekspositori
4. pemanfaatan metode lain dengan kebutuhan materi pembelajaran.
5. Suasana kelas membosankan 5. Suasana belajar jadi hidup
6. Materi Pembelajaran banyak dan berat
6. Materi pembelajaran disederhanakan
7. Banyak waktu yang terbuang 7. Penggunaan waktu se-efektif
mungkin
Karena itu, jika guru ingin meningkatkan hasil belajar siswa maka banyaknya sumber belajar sangat penting bagi perkembangan pembelajaran dan
keaktifan siswa.
2. Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktifitas yang biasa dilakukan oleh semua orang dari segala umur. Mulai dari lahir, kita sudah mengalami yang namanya suatu proses
belajar, belajar makan, belajar minum, belajar berdiri, belajar berjalan, belajar mengenal lingkungan sekitar, dan hingga dewasa manusia terus mengalami suatu
proses belajar. Belajar secara umum yang bisa dilakukan dimana dan kapan saja itu
disebut sebagai belajar non-formal, sedangkan belajar yang dilakukan di sekolah
18
dan perguruan tinggi disebut belajar formal, dimana ada strategi, metode, rencana dan materi khusus yang akan disampaikan oleh guru.
Menurut teori konstruktivisme Sardiman
15
belajar adalah kegiatan yang aktif dimana siswa belajar membangun sendiri pengetahuannya. Dan belajar itu
sendiri pasti memiliki tujuan-tujuan, tujuan belajar ini ada yang benar-benar disadari oleh orang yang belajar ada juga yang tidak memahami betapa
pentingnya belajar. Menurut Alisuf Sabri
16
tujuan belajar tersebut erat kaitannya dengan perubahanpembentukan tingkah laku tertentu.
Menurut Cronbach Sumadi
17
didalam bukunya yang berjudul Education Psychology menyatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah mengalami
dan dalam mengalami itu siswa mempergunakan panca inderanya. Morgan, Gagne, Samuel Soejitu dan H.C Witherington adalah beberapa ahli yang
mendefinisikan belajar dengan menitikberatkan pada perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman atau proses aktifitas siswa.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas penulis menarik kesimpulan bahwa belajar adalah kegiatan aktif yang membangun pengetahuan siswa dengan
mempergunakan panca inderanya hingga menghasilkan perubahan tingkah laku. Kegiatan belajar harus ada 4 kondisi yang fundamental pada diri orang
yang belajar, yaitu adanya: a Suatu dorongan atau kebutuhan untuk belajarmempelajari sesuatu.
b Suatu perangsangan atau isyarat tertentu sebagai signal tanda materi yang
akan dipelajari.
c Suatu respon utama dari diri orang yang belajar, apakah berupa tindakan
motorik, pengamatan, pemikiran, penghayatan atau perubahan fisiologis. d Suatu ganjaran pengukuhan sebagai hasil belajar yang dicapai.
Menurut Alisuf Sabri
18
keempat kondisi fundamental dalam kegiatan belajar tersebut sekarang sudah harus menjadi dasar orientasi didaktis guru dalam
15
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, h. 38
16
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1996, hal. 58
17
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h.231
18
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…, hal. 57 – 5.
19
mengola kegiatan belajar mengajar. Belajar sebagai proses atau aktifitas yang
disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Diantara faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar tersebut adalah: Faktor yang berasal dari luar pelajar
Ekstern, yaitu: faktor sosial dan faktor non-sosial, dan Faktor yang berasal dari
dalam pelajar Intern, yaitu: Faktor Fisiologis dan Faktor Psikologis.
Gagne Joko
19
menjelaskan bahwa belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: Kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Kompenen
tersebut dijelaskan dalam bagan berikut:
Berinteraksi dengan
Bagan 2.1
Keadaan internal dan proses kognitif
siswa
Stimulus dari lingkungan
Hasil Belajar Informasi verbal
Keterampilan intelek Keterampilan motorik
Sikap Siasat kognitif
Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran
Belajar mencakup semua aspek mental psikologis manusia. Belajar menghasilkan perubahan perilaku baik positif maupun negatif. Ciri-ciri kegiatan
yang disebut belajar ialah:
1 Belajar menghasilkan perbuatan tingkah laku pada diri orang yang belajar baik
secara aktual maupun potensial.
2 Perubahan itu merupakan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang
relatif menetap. b.
Pengertian Matematika
Matematika berasal dari bahasa Yunani Mathematike, asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Secara etimologi yaitu ilmu pengetahuan
19
M. Joko Susilo, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar, Yogyakarta: PINUS, 2006, h. 26-27
20
yang diperoleh dengan bernalar. Wikipedia
20
dijelaskan seorang matematikawan Benjamin Peirce
menyebut matematika sebagai ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting.
Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa sejauh hukum-
hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan.
Menurut Jhonson dan Myklebus Andi
21
Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan
berfikir.
Matematika dalam pengajaran prakstisnya, seperti yang telah dialami dan diamati mengikuti perkembangan psikologi siswa yaitu dimulai dari yang simpel,
konkrit menuju yang kompleks dan yang abstrak.
Pembatasan pengertian matematika diatas tidak tunggal, masih banyak ilmuan yang mengartikan dan mendefinikannya namun simpulannya bahwa
matematika adalah ilmu pengetahuan eksak yakni mengandung informasi tenang objek tertentu dalam dimensi-dimensi pengukuran dan terdiri dari pengetahuan
numerik, penalaran logika, serta aturan-aturan yang sistematis. Penulis menyimpulkan pengertian matematika adalah ilmu pengetahuan
yang menitik beratkan pada daya berfikir atau bernalar.
c. Pengertian Hasil Belajar Matematika