Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

United Kingdom adalah jumlah karyawannya antara 1-200 orang, di Jepang antara 1-300 orang, di USA antara 1-500 orang. Departemen perindustrian RI pada tahun 1983 membagi sektor industri dalam tiga kelompok. 12 Pertama adalah kelompok industri dasar Basic Industry. Seperti metal dan kimia. Kedua adalah aneka industri yang menyerap banyak tenaga kerja dan menggunakan teknologi yang sifatnya tradisioanl atau sederhana. Ketiga ialah industri yang mempunyai investasi berupa asset tetap fixed asset kurang dari Rp. 70 juta di luar nilai tanah yang dikuasainya. Dengan berkembangnya perekonomian nasional, pada tahun 1991 Departemen Perindustrian RI melakukan penyesuaian rumusan pengelompokan industri, yaitu untuk industri kecil dan kerajinan didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk Indonesia dengan jumlah nilai asset kurang dari RP. 600 juta diluar nilai tanah dan bangunan yang digunakannya. Sedangkan Bank Indonesia menentukan batas tertinggi dari investasi, diluar tanah dan bangunan, sebesar 600 juta bagi pengertian industri kecil. 13

2. Karakteristik UKM

INPRES No. 10 Tahun 1999 mendefinisikan usaha kecil menengah adalah unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai maksimal 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 12 Tiktik Sartika Partomo, Ekonomi Skala KecilMenengah dan Koperasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, h. 51 13 Ibid., h. 54. Adapun kriteria umum UKM dilihat dari cirri-cirinya pada dasarnya bisa dianggap sama, yaitu sebagai berikut: 14 1. Struktur organisasi yang sangat sederhana. 2. Tanpa staf yang berlebihan. 3. Pembagian kerja yang “kendur.” 4. Memiliki hirarki manajerial yang pendek. 5. Aktivitas sedikit formal dan sedikit menggunakan proses perencanaan. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, kriteria usaha kecil dilihat dari segi memilikinya adalah: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak RP. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau b. Memiliki hasil penjualan paling banyak 1 miliartahun. Sedangkan untuk kriteria usaha menengah: a. Untuk sektor industri memiliki total asset paling banyak Rp. 5 miliar. b. Untuk sektor non industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 miliar. 14 Ibid., h. 72.