Pola dan Alur Proses Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah pada
rumah tangga, perdagangan, jasa dan pertanian. Dalam pembiayaan mudharabah tidak ada porsi penyertaansharing dana dari mitra, total dana
pembiayaan total dari BMT. b.
Musyarakah : Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, diperuntukan bagi mitra yang
telah memiliki usaha produktif halal dan bermaksud untuk menambah modal usahanya. BMT menempatkan porsi penyertaansharing dana
terhadap usaha Mitra. 4.
Sistem Jual-Beli Murabahah a.
Pembiayaan dengan prinsip jual beli barang dengan keuntunganmargin yang disepakati
b. Pembayaran dapat diangsur sesuai kesepakatan bersama
c. Diperuntukan bagi yang memerlukan asset berupa barang dan tidak ingin
melunasi sekaligus angsuran dicicil 5.
Sistem Jasa ijarah multijasa, hiwalah, pembiayaan pembayaran Rek.Telepon pembiayaan atas dasar prinsip jasa, disalurkn untuk berbagai jenis kebutuhan
yang benar-benar halal: a.
Ijarah Multijasa : untuk pembayaran biaya pendidikan, pengobatan, sewa tempat dan lain-lain
b. Hiwalah : untuk anjak hutang-piutang, dan
c. Pembiayaan Tagihan Rekening Telepon.
6. Sistem Pinjaman Al-Qard
Al-Qard adalah penyediaan dana pinjaman berdasarkan kesepakatan antara BMT dan mitra peminjam yang mewajibkan mitra peminjam melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Dalam sistem ini mitra peminjam diperkenankan memberi imbalan kepada BMT tanpa
dipersyaratkan sebelumnya oleh BMT. Alur proses pemberian pembiayaan calon mitra pada BMT Al-Munawwarah
sebagai adalah: Hari Pertama, calon mitra bertemu dengan
marketing atau marketing datang langsung ketempat usaha calon mitra untuk menawarkan pembiayaan
. Biasanya hari itu juga marketing tersebut melakukan survey ketempat usaha dan rumah
mitra, namun bisa juga keesokan harinya bila yang bersangkutan sudah ada janji dengan calon mitra lain.
Hari Kedua, Survey BMT dirumah, dan ditempat usaha mitra. Pada saat itu umumnya marketing menanyakan segala seluk beluk usaha mitra agar ia paham
akan bisnisnya. Kecepatan persetujuan pembiayaan tergantung pula atas keyakinan marketing apakah bisnis mitra prospektif dan menguntungkan.
Biasanya petugas juga akan mengambil foto usaha dan jaminan bank yang mitra akan berikan.
Sepulang dari tempat calon nasabah, marketing membuat report kunjungan dan menyerahkan report tersebut kepada petugas analis pembiayaan disertai surat
permohonan kredit, copy dokumen usaha. Selanjutnya analis akan memeriksa dokumen-dokumen apakah sudah sesuai dan membuat nota analisa. Segala hal
yang dia tidak paham, akan ditanyakan kembali kepada marketing. Apabila dokumen telah lengkap dan analis yakin akan usaha calon nasabah, selanjutnya
disampaikan kepada komite untuk disidangkan apakah layak diberikan atau tidak.
8
Hari Ketiga, kepala cabang, manager pembiayaan, analis administrasi pembiayaan dan marketing melakukan komite pembiayaan. Disini pembiayaan
mitra dibahas habis, tentunya tidak jauh-jauh dari hal 5 C. Marketing akan membela dan mempertahankan argumennya agar pembiayaan disetujui. Apabila
hasil komite pembiayaan disetujui, selanjutnya analis administrasi pembiayaan akan membuat surat persetujuan kredit yang ditandatangani kepala cabang,
selanjutnya marketing akan menyampaikan surat tersebut kepada mitra. Hari Keempat dan Lima, apabila disetujui dan mitra sanggup memenuhi
syarat-syarat yang ada pada surat persetujuan pembiayaan maka akan segera diadakan pengikatan pembiayaan. Biasanya mitra akan dihubungi oleh petugas
BMT.
8
Hasil wawancara peneliti kepada Sutanto Samidjan, Operation Manager BMT Al- Munawwaroh, pada hari kamis tanggal 27 Januari 2011
Gambar 3.1 Alur Proses Pembiayaan BMT Al-Munawwarah
Sumber:
BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS Koperasi Jasa Keuangan Syariah
MARKETING
KELENGKAPAN DOKUMEN
SURVEY
REALISASI YA disetujui 1
MITRA
ANALISA
YA disetujui 2