Tujuan dan Manfaat Penelitian

memberikan wawasan dan pengetahuan serta pengalaman langsung mengenai pembiayaan mikro syariah dan pengembangan pembiayaan usaha kecil dan menengah.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penelitian tentang pembiayaan untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah telah banyak dilakukan di antaranya oleh Muhammad Taufiq 2003 dengan judul “membangun sistem pembiayaan bagi usaha kecil, menengah dan koperasi” yang diterbitkan oleh Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa usaha kecil, menengah dan koperasi mengharapkan terpenuhinya kebutuhan modal dalam waktu yang tepat, dengan persyaratan dan prosedur yang mudah serta dengan biaya yang murah 10 Penelitian lain yang mengkaji tentang usaha kecil dan menengah yaitu dilakukan oleh Rosidah 20 05 dengan judul “Analisis SWOT Strategi Baitul Maal wat Tamwil dalam Peningkatan usaha kecil dan m enengah”. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa Baitul Maal wat Tamwil sebagai lembaga ekonomi dan keuangan syariah bertujuan meningkatkan kesejahteraan umat Islam dari jurang kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan jalan pemerataan pendapatan melalui jalur investasi serta penciptaan peluang dengan memberikan pembiayaan kepada usaha-usaha yang produktif 10 Muhammad Taufiq, Membangun Sistem Pembiyaan Bagi Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi,Jakarta: Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, 2003 berdasarkan prinsip kemiteraan dan terciptanya kemandirian dalam berusaha. Selain itu dijelaskan beberapa lembaga keuangan akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lapisan bawah terhadap sistem pendanaan yang dapat memberikan bantuan modal untuk meningkatkan produktivitas usaha mereka, dan sebagai upaya untuk memenuhi keterbatasan pelayanan lembaga yang selama ini yang belum atau bahkan tidak sama sekali mampu menjangkau kebutuhan masyarakat lapisan bawah terhadap akses permodalan Kemudian Herni Murniasih 2003 melakukan penelitian dengan judul “Peranan Perbankan Syariah dalam Membangun Usaha Kecil dan Menengah”. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam penyaluran pembiayaan kepada pengusaha kecil dan menengah selain aspek permodalan adalah kurangnya jiwa kewirausahaan, terbelakangnya teknis produksi serta lemahnya kemampuan dan pemasaran. Oleh karenanya pola pembinaan, pengawasan, dan pendampingan secara teknis harus selalu dilaksanakan dalam setiap aktivitas penyaluran pembiayaan. Kesulitan pengusaha kecil untuk mengakses kredit usaha kecil disebabkan karena adanya aturan atau adanya tata cara permohonan kredit yang menurut kebanyakan pengusaha kecil dan menengah dirasakan terlalu panjang dan berbelit-belit. Kesulitan untuk mengakses fasilitas kredit semacam itu terutama sangat dirasakan oleh pengusaha kecil yang berada di sektor informal Dari ketiga hasil penelitian tersebut, ditemukan adanya kesimpulan bahwa terdapat peranan antara pembiayaan mikro syariah yang dilakukan oleh