Sejarah Keimigrasian Indonesia DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1 Sejarah Keimigrasian Indonesia

Perkembangan keimigrasian di Indonesia terjadi sejak zaman penjajahan Belanda yang pada saat itu bernama Immigratie Dienst yang menangani semua masalah keimigrasian diseluruh kawasan Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka berdasarkan Surat Penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Serikat No. JZ3016 tanggal 28 Januari 1950 yang berlaku surut mulai tanggal 26 Januari 1950, menetapkan bahwa pada tanggal 26 Januari 1950 untuk pertama kalinya keimigrasian diatur langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia. Immigratie Dienst diserah terimakan dari H. Breekland kepada Mr. Yusuf Adiwinata sebagai Kepala Jawatan Imigrasi yang baru. Hal ini menandai dimulainya era baru dalam politik hukum keimigrasian di Indonesia, yang kemudian diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Imigrasi. Sejak berlakunya Penetapan Menteri Kehakiman tersebut, maka pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian di Indonesia dijalankan oleh Jawatan Imigrasi atau sekarang disebut Direktorat Jenderal Imigrasi yang berada langsung di bawah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Imigrasi menjadi sebuah organisasi vital dalam struktur kenegaraan Indonesia dengan semboyannya “Sasanti Bhumi Pura Purna Wibawa” yang berarti penjaga pintu gerbang negara yang berwibawa. Direktorat Jenderal Imigrasi semula Universitas Sumatera Utara hanya memiliki 4 empat buah Direktorat, yaitu; Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian, Direktorat Izin Tinggal dan Status Kewarganegaraan Orang Asing, Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, serta Direktorat Informasi Keimigrasian 32 32 Chairil Lufthi. 2009. Analisis Pembaharuan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian dalam Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI terhadap Kinerja Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan. Thesis Pasca Sarjana. Medan: Universitas Sumatera Utara. Hlm. 67 . Pengaruh globalisasi dan perkembangan zaman saat ini yang menimbulkan kepentingan kerja sama internasional antar negara, maka dibentuklah Direktorat Kerjasama Luar Negeri Keimigrasian untuk menunjang tugas-tugas keimigrasian dalam menjalin kerjasama dengan negara lain. Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Imigrasi terdiri dari: Direktorat Dokumen Perjalanan Visa dan Fasilitas Keimigrasian, Direktorat Intelijen Keimigrasian, Direktorat Lintas Batas dan Kerjasama Luar Negeri Keimigrasian, Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian, Direktorat Sistim dan Teknologi Informasi Keimigrasian, serta Sekretariat Direktorat Jenderal. Sementara itu sebagai pendukung tugas dan fungsi Keimigrasian, maka Kantor Imigrasi di wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia diklasifikasikan ke dalam 4 empat klas, yaitu : Kantor Imigrasi Klas Khusus dipimpin oleh Pejabat Eselon II B, Kantor Imigrasi Klas I dipimpin oleh Pejabat Eselon III A, Kantor Imigrasi Klas II dipimpin oleh Pejabat Eselon III B, dan Kantor Imigrasi Klas III dipimpin oleh Pejabat Eselon IV A. Klasifikasi ini dilakukan atas dasar beban kerja, tingkat kerawanan dan tingkat kerusuhan suatu daerah ditinjau dari segi keimigrasian.

IV.2 Kantor Imigrasi Kelas I Polonia