4.3.5 Pembahasan
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian ini belum cukup baik. Hal ini
dapat ditunjukkan meskipun banyaknya tanggapan responden yang menyatakan setuju terhadap kondisi masing-masing variabel penelitian, namun masih ada
untuk beberapa pernyataan responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa terdapat variabel independen yang
berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Penjelasan untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
4.3.5.1 Motivasi Kerja Pada PT. Pekebunan Nusantara III Persero Medan
Menurut Sukanto dan Handoko 1986 dalam buku Yuli 2005: 142, mendefinisikan motivasi sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi, motivasi menurut pendapat ini adalah apa yang ada
pada seseorang yang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan mempunyai motivasi kerja yang
tinggi. Hal ini ditunjukkan dari minat pekerjaan karyawan.Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yakni 46 orang atau 50,5
menyatakan setuju mengenai motivasi membuat karyawan lebih disiplin dalam bekerja dan 45 orang atau 49,5 menyatakan sangat setuju mengenai motivasi
membuat karyawan lebih disiplin dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan observasi, wawancara dan angket peneliti menganalisis bahwa motivasi yang diberikan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dapat
membuat karyawan lebih disiplin dalam bekerja. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini akan mendorong semangat kerja dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.Secara keseluruhan motivasi
kerja karyawan dalam kategori tinggi.
4.3.5.2 Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
Menurut Tohardi 2002 dalam buku Sutrisno 2009: 100, mengemukakan bahwa produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu
mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan hari esok
lebih dari hari ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan pada PT.
Perkebunan Nusantara III Persero Medan sudah menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kualitas kerja karyawan.
Berdasarkan tabel 4.34 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yakni 75 orang atau 82,4 menyatakan setujumengenaikaryawan selalu berusaha
meningkatkan kualitas kerja dan 16 orang atau 17,6 menyatakan sangat setuju mengenaikaryawan selalu berusaha meningkatkan kualitas kerja.
Berdasarkan observasi, wawancara dan angket peneliti menganalisis bahwa karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III sudah berusaha meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
kualitas kerjanya. Hal ini terlihat dari kualitas hasil kerja karyawan yang sudah sepenuhnya maksimal. Dengan adanya kemampuan, kecakapan dan keterampilan
yang digunakan oleh karyawan dalam bekerja, sehingga kualitas hasil kerja dari karyawan tersebut sudah maksimal. Secara keseluruhan produktivitas kerja
karyawan dalam kategori tinggi.
4.3.5.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
Menurut Gitosudarmo 2011 dalam buku Sutrisno 2009: 111, motivasi kerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa
adanya motivasi dari para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya,
apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh nilai koefisien korelasi pearson r sebesar 0,803 antara variabel motivasi kerja X dengan produktivitas kerja
karyawan Y. Dengan demikian hubungan antara kedua variabel sebesar 0,803 yang tergolong ke dalam kategori hubungan kuat. Tanda positif menunjukkan
hubungan yang searah yang berarti semakin tinggi tingkat motivasi kerja yang diberikan, maka produktivitas kerja karyawan akan semakin meningkat, dan
sebaliknya jika tingkat motivasi kerja yang diberikan rendah, maka produktivitas kerja karyawan semakin rendah.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil Hasil uji t untuk variabel X Motivasi Kerja diperoleh nilai t hitung = 12,704 dengan tingkat signifikan 0,000. Dengan menggunakan
batas signifikansi 0,05. Dengan melihat tingkat signifikansinya yaitu tingkat signifikansi 0,05 0,000 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Dengan demikian, maka arah koefisien regresi positif yang berarti bahwa motivasi kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja yang tinggi akan meningkatkan
produktivitas kerja. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa motivasi kerja yang tinggi akan
meningkatkan produktivitas kerja dan sebaliknya jika tingkat motivasi kerja yang diberikan rendah, maka produktivitas kerja karyawan semakin rendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan