80
5.2.4. Hubungan Jumlah Anak Ibu dengan Status Gizi Anak Batita
Gambar 5.11 Diagram Bar Status Gizi Anak Batita Berdasarkan Jumlah Anak Ibu di Desa Tanjung Beringin Tahun 2016
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa prevalens status gizi kurang pada anak batita dengan jumlah anak ibu ≥ 3 sebesar 12,8 sedangkan
prevalens rate status gizi kurang pada anak batita dengan jumlah anak ibu 3 sebesar 12,5.
Ini membuktikan bahwa status gizi bukan semata-mata disebabkan oleh faktor jumlah anak dalam keluarga melainkan banyak faktor. Salah satunya yaitu
pola asuh keluarga terhadap anak batita, dimana kemungkinan pola asuh yang kurang baik memengaruhi status gizi anak batita sehingga walaupun jumlah
tanggungan keluarga sedikit, kondidi status gizi anak batita dapat terancam pula Mustafa, dalam penelitian Syukriawati 2011.
≥ 3 3
Status Gizi Baik 87,20
87,50 Status Gizi Kurang
12,80 12,50
0,00
10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
Universitas Sumatera Utara
81
Senada dengan penelitian ini, penelitian Syukriawati 2011 menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah anak ibu dengan status gizi kurang pada
anak usia 24-59 bulan dengan nilai p = 0,828. Namun dalam penelitian ini, jumlah anak ibu tidak berhubungan dengan
status gizi anak batita. Hal ini dapat dilihat, dari 71 responden yang memiliki anak ≥ 3 ada 39 ibu 54,9 memiliki anak yang berstatus gizi baik sebanyak 87,2.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jumlah anak ibu terhadap status gizi anak batita.
Tidak ada hubungan antara jumlah anak ibu dengan status gizi anak batita dapat disebabkan bahwa mempunyai anak lebih dari tiga orang bukan merupakan
suatu masalah dalam proses terjadinya gizi kurang, selama ibu menerapkan pola asuh makannya baik seperti pemberian makan dan perhatian yang cukup antara
anak satu dengan yang lainnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya status gizi kurang.
Universitas Sumatera Utara
82
5.2.5. Hubungan Umur Anak Batita dengan Status Gizi Anak Batita