BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Karakteristik Ibu dan Pemberian Imunisasi dengan Status Gizi Anak Batita Umur 1-3 Tahun di Desa
Tanjung Beringin Kabupaten Dairi Tahun 2016 maka dapat disimpulkan bahwa : a.
Kelengkapan imunisasi dasar anak batita di Desa Tanjung Beringin Kabupaten Dairi tahun 2016 100 dilaksanakan.
b. Dari 71 anak batita dengan analisa univariat diperoleh anak batita dengan
status gizi baik sebesar 87,3 dan status gizi kurang sebesar 12,7. c.
Tidak ada hubungan antara umur ibu dengan status gizi anak batita dengan Rasio Prevalens = 1,156 95CI = 0,315
– 4,236. d.
Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi anak batita dengan Rasio Prevalens = 3,137 95CI = 0,419
– 23,49. e.
Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan status gizi anak batita dengan Rasio Prevalens = 3,137 95CI = 0,419
– 23,49. f.
Tidak ada hubungan antara jumlah anak ibu dengan status gizi anak batita dengan Rasio Prevalens = 1,026 95CI = 0,300
– 3,505. g.
Ada hubungan antara umur anak batita dengan status gizi anak batita dengan Rasio Prevalens = 0,272 95CI = 0,074
– 0,995. Artinya bahwa umur anak batita merupakan faktor protektif terhadap status gizi anak
batita.
89
Universitas Sumatera Utara
90
h. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin anak batita dengan status gizi
anak batita dengan Rasio Prevalens = 2,176 95CI = 0,590 – 8,029.
i. Tidak ada hubungan antara pemberian imunisasi dengan status gizi anak
batita dengan Rasio Prevalens = 1,189 95CI = 0,271 – 5,210.
6.2. Saran
Mengingat bahwa gizi kurang pada anak batita dapat mengganggu ketahanan kesehatan tubuh, dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak batita maka disarankan : a.
Meningkatkan kegiatan monitoring dan penilaian status gizi secara berkala yang dilaksanakan petugas kesehatan, dan memberikan bimbingan
konsultasi gizi terhadap ibu batita yang dilakukan secara rutin guna meningkatkan status gizi anak batita.
b. Sebaiknya ibu batita dengan anak batita gizi kurang lebih meningkatkan
lagi pola asuh, pemberian makanan yang baik dan bergizi untuk anaknya dan lebih rajin lagi mencari informasi pengetahuan tentang gizi baik
melalui posyandu maupun media massa lainnya serta bagi ibu yang memiliki
anak batita
dengan status
gizi baik
untuk tetap
mempertahankannya dengan keragaman pangan yang cukup guna meningkatkan status gizi anak batita.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA