Menentukan Pedoman Pengobatan Tahap – Tahap Perencanaan Kebutuhan Obat

95 “Jenis dan jumlah kita sesuaikan dengan kejadian yang terjadi dilapangan. Dimana kita memberikan obat hanya untuk satu hari”F, 28 Mei 2014 Informan F menentukan jumlah obat berdasarkan metode konsumsi, dimana dapat dilihat bahwa jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan kejadian yang terjadi dilapangan.

4.5.3 Menentukan Pedoman Pengobatan

Pedoman adalah suatu panduan yang menjadi acuan untuk melaksanakan segala sesuatu sesuai dengan prosedur yang benar. Didalam melaksanakan suatu kegiatan atau tindakan, pedoman harus dimiliki. Sehingga kegiatan atau tindakan tersebut memiliki tolak ukur dan prosedur yang tepat. Oleh karena itu didalam penelitian ini peneliti bertanya kepada informan mengenai pedoman pengobatan berdasarkan dosis obat yang dibutuhkan ketika masa tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung. Informan A berpendapat : “sistem pendistribusian yang dilakukan berdasarkan anggota kesehatan yang ada dilapangan dengan membuat rencana kebutuhan. Yang kemudian dimasukkan ke dalam format permintaan obat. Dimana format permintaan obat di masukkan ke dinas sebelum obat dipos-pos habis. Didalam pendistribusian obat yang ada di dinas kita berikan kepada kepala pos-pos kesehatan yang datang kedinas dengan membuat format permintaan obat. Mereka datang ke dinas dengan membawa kenderaaan ambulance puskesmas. Dimana kepala pos-pos kesehatan adalah kepala puskesmas”A, 30 Mei 2014 Universitas Sumatera Utara 96 Informan A mengetahui jumlah dan dosis obat berdasarkan penentuan kebutuhan obat yang normal yang telah dilaksanakan sebelumnya dengan menggunakan metoda yang lazim di Dinas Kesehatan Kabupaten Karo. Dimana informan B mengatakan bahwa : “Dosis berdasarkan pedoman umum pengobatan sesuai berdasarkan pola penyakit”B, 28 Mei 2014 Informan B menentukan dosis obat sesuai dengan pedoman pengobatan sesuai dengan penyakit. Sehingga dosis obat yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan, tergantung dengan metode apa yang digunakan. Apakah metode yang digunakan adalah metode konsumsi atau metode morbiditas ataupun gabungan anatara metode konsumsi dengan metode morbiditas. Kemudian Informan C mengatakan : “Panduan kita dalam menentukan jenis, jumlah dan dosis obat berdasarkan penyakit yang sering muncul dimasyarakat”C, 28 Mei 2014 Informan C menggunakan standar baku pengobatan yang ada dimasyarakat. Dimana di setiap puskesmas memiliki cara khusus atau standarisasi dalam pemberian obat di masyarakat. Informan D mengatakan : Universitas Sumatera Utara 97 “Panduan kita dalam menentukan jenis, jumlah dan dosis obat berdasarkan penyakit yang sering muncul dimasyarakat”D, 30 Mei 2014 Informan D menentukan dosis obat sesuai dengan standarisasi pengobatan berdasarkan penyakit. Dimana setiap puskesmas memiliki cara khusus atau standarisasi dalam pemberian obat di masyarakat. Informan E mengatakan : “Dosis obat berdasarkan cara pemberian obat puskesmas “E, 29 Mei 2014 Informan E menggunakan standar puskesmas didalam pemberian obat di masyarakat. Dimana standar yang digunakan adalah standar pemberian obat di Puskesmas, Depkes tahun 2007. Informan f mengatakan : “Panduan kita dalam menentukan jenis, jumlah dan dosis obat berdasarkan penyakit yang sering muncul dimasyarakat”F, 28 Mei 2014 Informan F menentukan dosis obat yang digunakan berdasarkan penyakit yang sering muncul dilapangan. Sehingga pemberian dosisnya berdasarkan standarisasi yang ada.

4.5.2 Perencanaan Pendistribusian Pengangkutan Obat

Dokumen yang terkait

Analisis Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Pengusian pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Sinabung Kabupaten Karo

2 71 146

Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

2 89 205

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 50 134

Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 97 49

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam Menghadapi Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Tahun 2013/2014

1 56 184

Lampiran 1 RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN OBAT PADA DINAS KESEHATANKABUPATEN KARO MASA TANGGAP DARURATBENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNGTAHUN 2014

0 0 39

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Logistik 2.1.1. Pengertian Manajemen - Perencanaan Kebutuhan Danperencanaan Pendistribusian Obat Pada Dinas Kesehatankabupaten Karo Masa Tanggap Daruratbencana Erupsi Gunung Sinabungtahun 2014

0 0 46

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perencanaan Kebutuhan Danperencanaan Pendistribusian Obat Pada Dinas Kesehatankabupaten Karo Masa Tanggap Daruratbencana Erupsi Gunung Sinabungtahun 2014

0 0 12

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN OBAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO MASA TANGGAP DARURAT BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2014 TESIS

0 0 15

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 16