Conjuctivitis Luka Bakar Perencanaan Pendistribusian Pengangkutan Obat

108 Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, didapatkan informasi bahwa kasus diare adalah sebagai berikut : Tabel 5.2 Laporan Jumlah Kunjungan Penyakit Diare NO JENIS PENYAKIT BULAN TAHUN JUMLAH KUNJUNGAN 2. DIARE November 2013 309 Kasus Desember 2014 967 Kasus Januari 2014 2.214 Kasus Februari 2014 1.403 Kasus Maret 2014 943 Kasus April 2014 393 Kasus TOTAL KASUS 6.229 Kasus Data Olah 2014 Dinas Kesehatan Karo Dari data diatas didapatkan bahwa penyakit Diare merupakan salah satu kasus penyakit pengungsi terbesar di pos-pos kesehatan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Sinabung yaitu 6.229 Kasus dari 160.988 kasus dari seluruh Total Kasus yang ditolong dipos kesehatan di tempat pengungsian. Sehingga sesuai dengan Kepmenkes RI No. 059MenkesSKI2011 jenis penyakit yang terjadi dipengungsian, bahwa ketika Gunung Meletus penyakit diare termasauk kasus penyakit yang banyak.

5.3.1.3 Conjuctivitis

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tentang conjuctivitis. Sehingga diperoleh hasilbahwa informan mengetahui bahwa penyakit conjuctivitis merupakan Universitas Sumatera Utara 109 salah satu penyakit yang banyak diobati ketika masa tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, didapatkan informasi bahwa kasus conjuctivitis adalah sebagai berikut : Tabel 5.3 Laporan Jumlah Kunjungan Penyakit Conjuctivitis NO JENIS PENYAKIT BULAN TAHUN JUMLAH KUNJUNGAN 3. Conjuctivitis November 2013 304 Kasus Desember 2014 594 Kasus Januari 2014 1.917 Kasus Februari 2014 1.089 Kasus Maret 2014 321 Kasus April 2014 100 Kasus TOTAL KASUS 4.325 Kasus Data Olah 2014 Dinas Kesehatan Karo Dari data diatas didapatkan bahwa penyakit Conjuctivitis merupakan salah satu kasus penyakit pengungsi di pos-pos kesehatan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Sinabung yaitu 4.325 Kasus dari 160.988 kasus dari seluruh Total Kasus yang ditolong dipos kesehatan di tempat pengungsian. Sehingga sesuai dengan Kepmenkes RI No. 059MenkesSKI2011 jenis penyakit yang terjadi dipengungsian, bahwa ketika Gunung Meletus penyakit conjuctivitis termasuk dampak dari bencana erupsi. Universitas Sumatera Utara 110

5.3.1.4 Luka Bakar

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tentang luka bakar. Sehingga diperoleh hasilbahwa informan mengetahui bahwa penyakit luka bakar merupakan salah satu kasus yang jarang terjadi tetapi berbahaya, dimana kasus luka bakar ini telah memakan korban jiwa. Dalam penanganan kasus luka bakar perlu ada penanganan khusus. Berdasarkan data BNPB, 2014 ada 15 orang korban meninggal akibat luka dan 2 orang mengalami luka bakar yang parah dikarenakan debu panas erupsi Gunung Sinabung. Dimana data korban korban tersebut adalah : Tabel 5.3 Laporan Jumlah Kasus Luka Bakar NO NAMA UMUR ALAMAT KONDISI 1. Aleksander Sembiring 17 Tahun Simpang Korpri Meninggal 2. Daud Surbakti 17 Tahun Kecamatan Payung Meninggal 3. Diva Nusantara 17 Tahun Cinta Rakyat Meninggal 4. David Umur 17 Tahun Simpang Korpri Meninggal 5. Mahal Surbakti 25 Tahun Kinayan Meninggal 6. Rizal Surbakti 23 Tahun Medan Meninggal 7. Teken Sembiring 47 Tahun Gurki Meninggal 8. Santun Siregar 22 Tahun Kota Cane Meninggal 9. Fitriani Napitulu 19 Tahun Kota Cane Meninggal 10. Asran Lubis 21 Tahun Kota Cane Meninggal 11. Marudut 25 Tahun Kota Cane Meninggal Universitas Sumatera Utara 111 Brisnu 12. Daniel Siagian 23 Tahun Kota Cane Meninggal 13. Julpiandi Mori 21 Tahun Kota Cane Meninggal 14. Tomas Lakae 27 Tahun Medan Meninggal 15. Surya Sembiring 21 Tahun Kaban Jahe Meninggal 16. Sehat Sembiring 40 Tahun Kaban Jahe Luka Bakar 17. Doni Sembiring 70 Tahun Suka Meriah Luka Bakar Data BNPB 2014 Dari data diatas didapatkan bahwa kasus luka bakar sangat sedikit hanya berjumlah 17 kasus, tetapi dari 17 kasus yang ada 15 kasus menyebabkan korban meninggal dunia. Sehingga sesuai dengan Kepmenkes RI No. 059MenkesSKI2011 jenis penyakit yang terjadi dipengungsian, bahwa ketika Gunung Meletus kasus luka bakar meskipun sedikit tetapi kasusnya sangat berbahaya karena menyebabkan kematian.

5.3.2 Menentukan Jumlah Obat Berdasarkan Jumlah Populasi Sesuai Dengan Umur

Dokumen yang terkait

Analisis Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Pengusian pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Sinabung Kabupaten Karo

2 71 146

Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

2 89 205

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 50 134

Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 97 49

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam Menghadapi Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Tahun 2013/2014

1 56 184

Lampiran 1 RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN OBAT PADA DINAS KESEHATANKABUPATEN KARO MASA TANGGAP DARURATBENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNGTAHUN 2014

0 0 39

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Logistik 2.1.1. Pengertian Manajemen - Perencanaan Kebutuhan Danperencanaan Pendistribusian Obat Pada Dinas Kesehatankabupaten Karo Masa Tanggap Daruratbencana Erupsi Gunung Sinabungtahun 2014

0 0 46

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perencanaan Kebutuhan Danperencanaan Pendistribusian Obat Pada Dinas Kesehatankabupaten Karo Masa Tanggap Daruratbencana Erupsi Gunung Sinabungtahun 2014

0 0 12

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN OBAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO MASA TANGGAP DARURAT BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2014 TESIS

0 0 15

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 16