Perhitungan PBP dilengkapi dengan rasio keuntungan dan biaya dengan nilai sekarang. Jika nilai perbandingan keuntungan dengan biaya lebih besar atau sama
dengan 1 maka kegiatan investasi dapat dijalankan.
2.7.2 Net Present Value NPV
Untuk menghitung jangka waktu pengembalian dari suatu nilai investasi yang ditanamkan, lazim menggunakan metode perhitungan nilai Net Present Value NPV.
NPV digunakan untuk menilai kelayakan finansial suatu proyek jangka panjang, berdasarkan asumsi nilai sekarang dari suatu kegiatan usaha, yang diproyeksikan
untuk prospek pendapatan usaha masa akan datang. Perhitungan dapat menggunakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari nilai pendapatan dan biaya yang diraih.
Untuk melakukan perhitungan NPV menggunakan, rumus Gittinger Sambodo, 2009 sebagai berikut :
Cash flow1 Cash flow2 Cash Flow..n NPV = Initial Cost + + +
1+r
1
1+r
2
1+r
n
N ilai “ r “ adalah tingkat suku bunga yang ditentukan seandainya unit usaha atau
perusahaan menginvestasikan dananya pada instrumen investasi lain dengan tingkat resiko yang sama. Dalam analisis NPV biasa digunakan suku bunga rata-rata bank
selama sepuluh tahun. Hasil analisis dari perhitungan nilai NPV dapat disimpulkan yaitu :
1 Apabila nilai NPV0, maka usaha tersebut menguntungkan atau layak dilaksanakan 2 Apabila nilai NPV = 0, maka usaha tersebut dapat dinyatakan tidak untung dan juga
tidak rugi manfaat diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan 3 Apabila nilai NPV 0, maka usaha tersebut rugi atau tidak layak dilaksanakan.
2.7.3 Internal Rate Return
Analisis Internal Rate Return IRR terkait erat dengan nilai NPV nilai seka- rang. IRR digunakan untuk mengevaluasi nilai efisiensi sebuah investasi. Jika IRR
sebuah proyek lebih besar daripada tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh alterna- tif investasi lain, seperti suku bunga bank atau obligasi, maka proyek tersebut dapat
dikatakan lebih menguntungkan dari alternatif lain.
Untuk perhitungan IRR dilakukan sesuai rumus Zuhbie Sambodho, 2009 : Cash flow1 Cash flow2 Cash Flow..n
IRR = Initial Cost + + + = 0 1+r
1
1+r
2
1+r
n
IRR menunjukkan persentase keuntungan yang diperolah atau investasi bersih dari suatu proyek, atau tingkat diskonto yang dapat membuat arus penerimaan bersih
sekarang dari investasi NPV sama dengan nol. Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto maka proyek layak untuk dilaksanakan sedangkan jika nilai IRR lebih kecil
dari tingkat diskonto maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
2.7.4 Benefit Cost Ratio atau BC
Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang diterima positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang diterima negatif. Nilai
tersebut menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya kegiatan usaha sebesar satu satuan. Untuk menghitung Benefit Cost Ratio BC
berdasarkan NPV menggunakan rumus sebagai berikut :
NPV1 = Nilai NPV yang positif Rp NPV2 = Nilai NPV yang negatif Rp
i1 = discount rate nilai NPV yang positif i2 = discount rate nilai NPV yang negatif
i = IRR Jika diperoleh nilai net BC 1, maka kegiatan usahainvestasi layak dilak-
sanakan, tetapi jika nilai BC 1, maka kegiatan usaha atau investasi tidak layak untuk dilaksanakan Nainggolan, 2009.
Untuk mendukung kelayakan usaha, perlu dilakukan pula evaluasi terhadap nilai strategis dan kekuatan dari suatu unit usaha atau perusahaan, dengan mengetahui
tingkat persepsi pihak investor terhadap tingkat keberhasilan pengelolaan suatu usaha yang telah dilaksanakan.
1 2
2 1
1
i i
NPV NPV
NPV i
i
2.7.5 Indeks Performance Analysis IPA