Pendapatan Bagi Hasil Masing-masing Pihak

pada rentang 2,6 kali nilai terkecil sampai dengan 4,6 kali nilai tertinggi dari dana awal saat di investasikan. Berdasarkan Bisnis Plan UBH-KPWN selama masa 10 tahun 2007 sd 2016, dengan target penanaman 4,5 juta pohon, dan diproyeksikan akan menarik investasi dari investor sebesar Rp 37,5 milyar, serta diperhitungkan BC rasio pada tahun ke-10 mening- kat menjadi 2,34 kali dari dana semula yang diinvestasikan UBH-KWPN, 2007. Sesuai nilai BC tersebut pada tingkat penerimaan terendah masa lima tahun saja, sudah lebih tinggi dari nilai BC yang diperhitungkan dalam bisnis plan UBH-KPWN. Analisis finansial pada investasi pengelolaan Jati Emas, saat hasil panen usia pohon lima tahun, diperhitungkan pada suku bunga 12 nilai NPV Rp 127.582.961, nilai IRR 57,37 dan nilai BC rasio 5,19. Perhitungan pada suku bunga 18, nilai NPV Rp 91.634.091, nilai IRR 57,37 dan nilai BC rasio 4,04 Darmadi, 2003.

4.9 Pendapatan Bagi Hasil Masing-masing Pihak

Perhitungan nilai prospek bagi hasil diperoleh dari nilai prospek pendapatan usa- ha, sesuai hasil penerimaan penjualan kayu JUN pada tahun kelima. Prospek bagi hasil tersebut diperhitungkan sesuai hasil penerimaan, dari asumsi tingkat penerimaan terendah, tingkat penerimaan tertinggi seperti pada Lampiran 13. Sesuai data hasil perhitungan tersebut, untuk masing-masing pihak akan mendapat dana bagi hasil dari UBH-KPWN, sesuai proporsi bagi hasil yang telah disepakati dan tingkat resiko kematian tanaman yang telah terjadi dan yang diprediksi pada tahun kelima. Sesuai nilai pendapatan tersebut maka prospek pendapatan bagi hasil masing-masing pihak, diperhitungkan sesuai asumsi nilai jual terendah sesuai harga jual terendah dengan resiko kamatian tanaman tertinggi, nilai jual rata-rata sesuai harga jual rata-rata dengan resiko kematian tanaman terkecil, dan nilai jual tertinggi sesuai harga jual tertinggi dengan resiko kematian tanaman terkecil. Sesuai asumsi prospek nilai jual panen terendah Rp 988.630.584, dan prediksi resiko tertinggi kematian tanaman sampai tahun kelima 23,31, maka prospek bagi hasil masing-masing pihak yaitu ; 1 Pihak investor akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 40, sebesar Rp 515.650.324, tanpa beban resiko kematian tanaman. Sesuai jumlah investor pada lokasi tanam di Kelurahan Cogreg sebanyak 16 investor, maka setiap investor akan menerima dana bagi hasil sebesar Rp 32.228.145. 2 Pihak pemilik lahan, akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 10, sebesar Rp 128.912.581, tanpa beban resiko kematian, yang akan diterima pihak yayasan Univer- sitas Nusa Bangsa sebagai pemilik lokasi tanam di Kelurahan Cogreg. 3 Pihak petani penggarap akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 13,35, sebesar Rp 172.033.839, setelah dikurangi resiko kematian tanaman . Sesuai jumlah petani pada lokasi tanam di Kelurahan Cogreg sebanyak 24 petani, maka masing- masing petani akan mendapat dana bagi hasil sebesar Rp 7.168.077. 4 Pihak UBH-KPWN akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 8,01, sebesar Rp 103.220.304, setelah dikurangi resiko kematian tanaman. 5 Pihak Pamong Desa akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 5,34, sebesar Rp 68.813.536, setelah dikurangi resiko kematian tanaman, yang diterima Kelurahan Cogreg. Sesuai asumsi prospek nilai jual panen rata-rata Rp 1.279.294.179, dengan resiko kematian sampai 13,47, maka prospek bagi hasil masing-masing pihak yaitu ; 1 Pihak investor akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 40, sebesar Rp 591.376.022, tanpa beban resiko kematian. Sesuai jumlah investor pada lokasi tanam di Kelurahan Cogreg sebanyak 16 investor, maka setiap investor akan menerima dana bagi hasil sebesar Rp 36.961.001. 2 Pihak pemilik lahan, akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 10, sebesar Rp 147.844.005, tanpa beban resiko kematian, yang akan diterima pihak yayasan Univer- sitas Nusa Bangsa, sebagai pemilik lokasi tanam di Kelurahan Cogreg. 3 Pihak petani penggarap akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 18,27, sebesar Rp 270 . 037.076, setelah dikurangi resiko kematian tanaman. Sesuai jumlah petani pada lokasi tanam di Kelurahan Cogreg sebanyak 24 petani, maka masing- masing petani akan menerima dana bagi hasil sebesar Rp 11.251.545. 4 Pihak UBH-KPWN akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 10,96, sebesar Rp 162.022.246, setelah dikurangi resiko kematian tanaman. 5 Pihak Pamong Desa akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 7,31, sebesar Rp 108.014.830, setelah dikurangi resiko kematian tanaman yang diterima Kelurahan Cogreg. Sesuai asumsi prospek nilai jual panen tertinggi Rp 1.463.532.856, dengan resiko kematian terkecil sampai 13,47, maka prospek bagi hasil masing-masing pihak yaitu ; 1 Pihak investor akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 40, sebesar Rp 676.543.560, tanpa beban resiko kematian,. Sesuai jumlah investor pada lokasi tanam di Kelurahan Cogreg sebanyak 16 investor, maka setiap investor akan menerima dana bagi hasil sebesar Rp 42.283.973. 2 Pihak pemilik lahan, akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 10, sebesar Rp 169.135.890, tanpa beban resiko kematian, yang akan diterima pihak Yayasan Univer- sitas Nusa Bangsa, sebagai pemilik lokasi tanam di Kelurahan Cogreg. 3 Pihak petani penggarap akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 18,27, sebesar Rp 308.926 .703, setelah dikurangi resiko kematian tanaman. Sesuai jumlah petani pada lokasi tanam di Kelurahan Cogreg sebanyak 24 petani, maka masing- masing petani akan menerima dana bagi hasil sebesar Rp 12.871.946. 4 Pihak UBH-KPWN akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 10,96, sebesar Rp 185.356.022, setelah dikurangi resiko kematian tanaman 5 Pihak Pamong Desa akan menerima dana bagi hasil dengan proporsi 7,31, sebesar Rp 123.570.681, setelah dikurangi resiko kematian tanaman yang diterima Kelurahan Cogreg

4.10. Persepsi prospek usaha dari Investor