Hasil dan Pembahasan Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke India
white Lampiran 17 didapatkan bahwa nilai probabilitas ObsR-Square sebesar
0,9977 lebih besar dari taraf α 5 artinya persamaan sudah terbebas dari gejala
heteroskedastisitas. Nilai uji statistik-t dan tanda estimasi parameter menunjukkan bahwa
variabel delta harga ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura berpengaruh positif terhadap ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura dengan nilai
estimasi parameter sebesar 15,0650, artinya jika terjadi kenaikan harga ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura sebesar 1 dollar per ton maka ekspor
minyak sawit Indonesia ke Singapura akan meningkat sebesar 15,0650 ton, ceteris paribus
. Kemudian, variabel produksi minyak sawit Indonesia berpengaruh positif terhadap ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura dengan nilai estimasi
parameter sebesar 0,03149, artinya jika terjadi peningkatan produksi minyak sawit Indonesia sebesar 1 ton maka ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura akan
meningkat sebesar 0,03149 ton, ceteris paribus. Respon ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura bersifat elastis terhadap produksi minyak sawit Indonesia
yaitu dengan nilai elastisitas sebesar 1,26495, artinya jika produksi minyak sawit Indonesia naik sebesar 1 maka akan meningkatkan ekspor minyak sawit
Indonesia ke Singapura sebesar 1,26495, ceteris paribus. Kemudian variabel pajak ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura
berpengaruh negatif terhadap ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura dengan nilai estimasi parameter sebesar -2.622,00, artinya jika terjadi peningkatan pajak
ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura sebesar 1 maka ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura akan menurun sebesar 2.622,00 ton, ceteris paribus.
Respon ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura bersifat inelastis terhadap pajak ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura, hal ini berarti perubahan pajak
ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura hanya membuat perubahan yang kecil terhadap ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura. Dapat dilihat bahwa
selama periode tahun 1990 hingga tahun 2011 rata-rata laju pertumbuhan ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura yang sebesar 292,06 sedangkan rata-rata
laju pertumbuhan pajak ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura sebesar 8,85, hal ini mengindikasikan bahwa selama periode tersebut laju kenaikan
pajak ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura tidak menyebabkan laju ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura menurun.
Respon ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura bersifat inelastis terhadap variabel delta harga ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura. Hal ini
diduga karena kebutuhan minyak sawit Singapura yang digunakan sebagai bahan baku utama untuk memproduksi minyak goreng, biodiesel, serta sabun, sampo,
deterjen, dan kosmetik. Selain itu minyak sawit yang diimpor Singapura juga diperuntukkan untuk diekspor kembali Kedutaan Besar Republik Indonesia
Singapura 2013, sehingga perubahan harga ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura hanya mampu membuat perubahan kecil terhadap ekspor minyak sawit
Indonesia ke Singapura.